Part 16

437 49 15
                                    

Sinar matahari yang terik, sudah terpampang nyata diatas langit kota Tokyo. Begitu pula dengan pikiran joongki yang tidak kalah panasnya dengan udara musim panas. Setelah kepergian Seunggi, Joong Ki memutuskan untuk menyewa apartment di jepang sembari memikirkan wasiat dari seunggi untuk menikahi chae won. Tapi walaupun joong ki sedang dilanda kegalauan, joong ki tidak pernah lupa untuk menghubungi hye kyo. Dia tidak ingin kyo curiga dan khawatir dengannya, jadi sebisa mungkin dia terus menguhubungi hye kyo. Dan juga.. Hanya suara hye kyo lah yang bisa membuatnya lebih tenang.

Hingga saat ini, Hye Kyo belum tau apa yang sebenarnya terjadi. Joong ki belum siap untuk menceritakannya pada hye kyo. Jadi setiap hye kyo bertanya kenapa joong ki tidak segera pulang ke korea, joong ki selalu bilang bahwa masih ada urusan yang harus diselesaikan. Jujur saja hye kyo sangat penasaran sebetulnya "urusan" apa itu? Tapi setiap hye kyo menanyai pertanyaan2 kapan kekasihnya itu pulang, wajah joong ki langsung berubah menjadi murung. Hye kyo tau ada yang tidak beres disana, tapi hye kyo juga tidak ingin mengganggu privasi joong ki. Jika joong ki ingin dia tau, pasti joong ki akan bilang. Tapi jika tidak, berarti itu adalah privasinya dan hye kyo tidak ingin mengganggu.

"Chagiyaa... Bogoshipooo" ujar joong ki lewat video call dengan agyeo-nya

"Bohong!" jawab kyo

"Waee???" joong ki memasang wajah sedih

"Kalau kau merindukanku, kau harusnya pulang!"

Joong ki terdiam sejenak..

"Mianhae hye kyo-ya.. Aku sangat ingin pulang.. Tapi.. Waktunya belum tepat." batin joong ki

"Tidak usah memasang wajah sedih seperti itu.. Aku hanya bercanda.. Aku tau pasti kau ingin bilang bahwa masih ada urusan yang harus diselesaikan. Iya kan??"

"Mianhae kyo-ya.." jawab ki dengan wajah bersalahnya

"Gwenchana.. Walaupun aku tidak tau urusan apa yang sedang kau urus. Tapi aku yakin, apapun yang sedang kau urus sekarang, adalah hal yang menurutmu benar. Iyakan??" jawab kyo dengan senyum pemberi semangatnya

Joong ki tersenyum mendengar ucapan kyo. Wanita yang dicintainya ini benar2 bisa membuatnya tenang. Dia tidak banyak berceloteh seperti kebanyakan wanita yang ditinggal berhari2 oleh kekasih mereka. Kyo sangat bisa mengerti joong ki, dan joong ki sangat menyukai itu.

"Saranghae.." lirih joong ki dengan tatapan sendunya

"Nado.. " balas hye kyo.

Ketika mereka sedang asik melepas rindu lewat video call, tiba-tiba ada panggilan masuk di handphone joong ki.

"Chagiya, ada panggilan masuk Jamkkan man.." ujar joong ki

"Ne.. " jawab kyo

*pip* joong ki mengangkat telfon

"Yeobseo?"

".........."

"Apaaa???"

"........"

"Aku akan segera kesana bi, tolong bibi tahan dia jangan sampai dia melakukan yang aneh2!"

Joong ki segera mematikan telfonnya dan kembali ke video callnya dengan hye kyo

Melihat wajah joong ki yang panik membuat kyo bingung

"Chagiya gwenchana?" tanya kyo

"Kyo.. Mian.. Ada sesuatu yang harus aku urus, nanti kita sambung lagi video callnya, araso?"

"Ah.. N--"

Belum sempat hye kyo menyelesaikan kata-katanya, joong ki sudah mematikan video call-nya.

The First SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang