Part 28

544 60 46
                                    

Matahari telah bersinar cerah, menerangi seluruh kota Seoul. Cahayanya pun mengintip masuk kedalam jendela kamar seorang namja yang sedang terbaring lemah diatas kasurnya. Ya.. Namja itu adalah Song Joong Ki. Joong Ki terlihat belum sadarkan diri sejak tadi malam. Saat Insung memukulinya tanpa ampun.

Flashback..

Insung meninggalkan Joong Ki yang telah tergeletak lemah diatas aspal yang dingin. Darah segar dan luka lebam pun telah menghiasi wajah tampan Joong ki yang mulai membengkak. Orang-orang berdatangan mengerubungi Joong Ki yang sudah mulai kehilangan kesadarannya.

"Joong Ki!!" teriak seorang yeoja yang berlari terengah-engah menerobos kerumunan orang disana. Air mata dan kekhawatiran pun terpancar diwajahnya.

"Tolong hubungi ambulan!!! Tolong!!!" teriak Yeoja itu sambil menangis disamping tubuh Joong Ki.

Tidak lama setelah itu, ambulan pun datang dan membawa Joong Ki ke rumah sakit terdekat.

Diperjalanan menuju rumah sakit..

"Ayo angkat telfonmu..." lirih yeoja yang menolong Joong ki, sambil berusaha menghubungi seseorang.

"Yobseo?" ujar seseorang disebrang telfon.

"Youngie! Joong ki masuk rumah sakit"

"Apa?! Dimana eonnie sekarang?"

"Eonnie ada di ambulan,menuju rumah sakit Haesung.."

"Araso.. Aku dan Bogum oppa akan kesana.."

Ya.. Yeoja yang menolong Joong Ki adalah Moon Chae Won, dan seseorang disebrang telfon adalah Moon Geun Young, adik Chae won.

Sesampainya di rumah sakit, Joong ki pun langsung mendapatkan penanganan. Tidak membutuhkan waktu lama, Joong Ki pun sudah boleh dijenguk dan dapat dirawat dirumah. Karna tidak ada luka yang serius, hanya luka ringan dan memar-memar yang menghiasi wajahnya serta badanya.

Flashback off..

"Agh..."

Terdengar suara erangan pelan dari bibir Joong Ki. Kepalanya benar-benar sakit karna kejadian semalam. Tidak hanya kepalanya.. Tapi seluruh badannya serasa telah remuk karna pukulan dan tendangan dari Insung.

"Hye... Kyo..." gumam Joong ki lemah

Joong ki berusaha membuka matanya dengan perlahan. Sudut matanya terasa perih karna ada luka disudut matanya. Sayup-sayup, Joong Ki memandang langit-langit kamarnya.

Joong ki pun berusaha bangkit dari kasurnya.. Tapi sayang.. Badannya terasa begitu nyeri jika digerakan. Tubuhnya pun kembali ambruk diatas kasurnya..

"Sial... Aku harus menemui Hye Kyo.. Bagaimana bisa kalau keadaanku seperti ini?" gerutu Joong Ki.

Joong ki menghela nafasnya.. Matanya terus memandang kearah langit-langit kamarnya. Bayangan hye kyo muncul dipikirannya.. Bayangan hye kyo saat menangis tadi malam dan seluruh perkataan hye kyo padanya.

"KAU EGOIS!!! Tidak tau kah kau aku menunggumu??? Aku menunggumu, Joong Ki.. Aku merasa seperti orang bodoh saat mengirimimu pesan dan surat tapi kau tidak pernah menjawabnya! Aku sangat merindukanmu. Setiap hari, setiap saat." kata-kata hye kyo berputar dikepalanya.

*Deg!*

"Surat...."

"Hye kyo bilang dia terus mengirimiku surat? Kenapa aku tidak pernah mendapatkan satupun suratnya?" gumam Joong Ki.

The First SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang