14. Teman Tapi Mesra

2.2K 90 4
                                    

"assalamualaikum?"ucap milan saat memasuk i rumahnya.

"waalaikumsalam.. eh udah pulang?? " tanya yogi.

"kalo belum pulang ngapain milan sampek sini yahh??" jawab milan dan langsung duduk di sofa dekat Sari.

"di anter cowok kamu?" goda sari.

"apaan sih bun? milan gk punya cowok kokk" kata milan.

"halahh... tai bajai kalo kamu gk punya cowok?!"sahut yogi.

"bener yah... bunda nihh yang mau cowok baru.. hahaha" ucap milan lalu berlari ke arah kamar.

"heiiii... kok bunda???" teriak sari.

"anak kamu kok aneh ya?" tanya yogi.

"anak kamu juga kalik" jawab sari.

Tiba di kamar kesayangan, milan menghempas kan tubuhnya ke kasur dan bermain game di ponselnya. Hari ini ia jenuh, ingin bertemu dan bicara dengan dilan. Namun apa daya ia hanya orang ketiga menurut nya.

"ke taman aahhh... lama juga gak kesana!" kata milan pada diri sendiri."ajak siapa ya??? hemmmmm.. sendiri aja dahh, wkwk"lanjut milan

Menjelang sore hari milan pun bersiap siap untuk berangkat ke taman. Sperti biasa ia hanya menggunakan celana jeans panjang di padukan dengan kemeja cowok yang sangat di sukai milan.

"bun?? aku mau ke taman kota ya?" tanya milan meminta ijin.

"lohh?? tadi katanya Tika mau ngajak kamu ke rumah yossan?!"jawab sari.

"hah?? masakk?? bilangin aja aku pergi bun!!" jawab milan lalu berpamitan dengan sari.

Milan berjalan kaki menuju taman tersebut, walau jaraknya lumayan jauh tapi milan lebih suka berjalan kaki. Sepanjang perjalanan milan bersenandung ria.

Sesampainya di taman ia langsung mencari penjual es krim. Setelah mendapat es krim ia duduk di bawah pohon ringim kecil dan udara di bawah pohon memang menyejukan hati dan pikiran.

Milan memejamkan matanya sambil memakan es krimnya. tiba tiba ada yang menggigit es krimnya dan pipi mereka bersentuhan.

"apaan si....." milan tak melanjut kan ucapannya, mulutnya menganga melihat orang yang di sampingnya saat ini.

"loh?? kok??" tanya milan bingung.

"apa? gak boleh aku temenin kamu??" ucap dilan.

"b-boleh.. gak usah aku kamu deh kak.. biasa aja" kata milan..

"kenapa? lo kan spesial!!!"

"aku gak enak sama pa..." ucapan milan terhenti saat dilan memandangi wajahnya.

"lupain dia hari ini!!" tegas dilan.

Milan menelan ludah sekuat tenaga, sekarang ia sedang melawan detak jantungnya yang bertambah cepat. Dilan menatap intens bola mata Milan. Perlahan wajah dilan mendekat, tiba tiba tubuh milan membeku menatap wajah dilan sekarang yang begitu dekat, sampai deru nafas dilan bisa di rasakan oleh kulit wajahnya.

"Saat gue berada di samping lo.. Lo prioritas gue!" ucap dilan lembut dan mengelus pipi milan.

"tapi kalo sama anna.. dia lah prioritas kakak" jawab milan dlam hati. Ia tak berani mengatakannya.

Milan hanya tersenyum dan memalingkan wajahnya dari tatapan dilan.

"Gombal deh" kata milan cengengesan.

"anjir.. gue serius neng!!! di ajak serius lo gak bisa apa??" ucap dilan.

Milan memasang wajah serius dan memberanikan diri menatap dilan yang kesal. Dilan kaget dengan perubahan ekspresi milan yang begitu serius matapnya. Jantung dilan berdegup kencang, ia juga mulai menatap milan. mereka saling bertatap muka selama beberapa menit.

Fall In Love With Seniors [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang