Punch

1.2K 74 2
                                    

Pukulan itu, entah kenapa akhir akhir ini aku sering memikirkan gadis itu. Satu satunya gadis di dunia yang berani memukulku tepat di wajah. Dia berbeda ya, tentu saja. Disaat seluruh gadis seantero hogwarts memujaku dan mencari cari perhatian dari ku dia malah memukulku dengan tidak elite nya. Apa yang terjadi dengan ku? Demi merlin, bahkan aku baru tersadar akan senyuman indah dan wajah cantiknya. Dia pemberani, tentu saja dia gryfindoor.dan juga pintar. Apakah saat ini aku memasuki fase fase yang sering di bicarakan teman temanku? fase dimana aku merasakan ada yang berbeda dalam hati ku disaat melihatnya. Jatuh cinta.
Draco malfoy. Jatuh cinta pada. Hermione granger. Haha, sangat tidak mungkin aku jatuh cinta padanya. Dia muggle, aku pure blood, dia gryfindoor aku slytherin, dia singa. Dan aku ular. Namun jika bukan, lalu apa?
.
.
.
.
.
.
"Tampaknya kau sedang jatuh cinta, eh" blaise yang entah sejak kapan sudah duduk di sebelah draco.

"entahlah, aku masih ragu" draco sambil menyuapkan sesendok kentang tumbuknya.

"dengan granger si gadis singa?" tanya blaise lagi. Draco langsung saja tersedak kentang tumbuk yang baru  ia makan. Blaise buru buru memberikan gelasnya yang berisi air pada draco.

"Aku? Dengan mudblood itu? Haha" draco pura pura tertawa mendengar penuturan blaise tadi.

"jika tidak, kenapa sedari tadi kau memerhatikan granger terus?"  untung lah saat itu great hall sedang ramai. Jika tidak mungkin yang dimakan draco sekarang bukan kentang tumbuk, melainkan blaise tumbuk.

"Shut up blaise!" draco memberikan death glare pada blaise secara cuma cuma.

"haha you falling in love with granger, right?! "

Draco terlihat pasrah." oh, merlin help me please"

...

"mione, sepertinya malfoy memperhatikan kau sedari tadi" harry sambil memakan makanan penutup nya. Sedangkan ron masih sibuk dengan ayam di genggamannya.
"siapa peduli, semua orang mempunyai mata dan hak untuk melihat." hermione masih terus berkutat dengan buku bukunya tanpa memandang harry.
"tapi aku khawatir malfoy akan melakukan sesuatu yang mencelakakan kau". Ron sepertinya mulai tertarik dengan pembicaraan ini yang membawa nama "malfoy".
"aku bisa menjaga diri ron, harry, baiklah aku akan pergi ke perpustakaan dulu. Bye" hermione lantas pergi sambil membawa tumpukan bukunya yang baru saja ia baca. Ron dan harry hanya mengendikan bahu, tentu saja mereka percaya hermione bisa menjaga diri karna mengingat sekarang sudah tahun ke 4 mereka di hogwarts,walaupun masih awal.
"Blaise sepertinya aku harus pergi sekarang." draco beranjak dari tempat duduk nya mengikuti arah hermione pergi.
"semoga berhasil mate!" teriak Blaise yang hanya dibalas acungan jempol dari draco.
Draco terus membuntuti hermione hingga sampailah mereka ke perpustakaan. Hermione masuk kedalam lalu mengambil buku dan duduk disalah satu tempat yang memang sudah disediakan untuk duduk membaca buku.begitu juga dengan draco yang memilih mengambil buku asal lalu duduk disebelah hermione.
Hermione mulai membaca buku bawaannya tadi,namun sepertinya ada yang aneh. Seorang laki laki berambut pirang yang tengah memperhatikannya jelas terlihat di sebelah nya.
" apa mau mu?" hemione memandang malas pada draco yang masih terus memperhatikannya sambil memainkan beberapa helai rambut nya yang  ikal.
"apa mau mu?, memangnya apa yang ada di pikiranmu  tentang aku yang berada disebelahmu? "
Draco balik bertanya.tak lupa ia gambarkan seringaian di wajahnya.
Hermione memandang draco penuh curiga, bisa jadi apa yang ron bilang itu benar.
" tentu saja yang ada di pikiranku, kau tidak mungkin mendekati ku jika tidak ada sesuatu. " hermione menajamkan suaranya.
"jangan berburuk sangka dulu, aku disini ingin berdamai. Lihat aku bawa bendera putih kesini."
Draco mengeluarkan bendera kecil dari sakunya, yang bewarna hijau. Sudah pasti itu bendera suporter quidditch slytherin yang ia bawa.
"mungkin kau sudah buta warna, atau entahlah. Tapi yang pasti aku tidak percaya pada apapun yang kau ucapkan" hermione beranjak dari tempat duduknya, meninggalkan draco yang masih menatap nya.
"aku tidak akan menyerah begitu saja granger, semakin kau berlari semakin ku kejar." draco memasang kembali seringaiannya, Sebelum membuntuti hermione lagi.

....
Ternyata tujuan hermione berikutnya adalah danau hitam, tentu saja ia akan memilih tempat ini. Jauh dari kebisingan dan yang pasti sangat cocok untuk membaca buku disini.
Hermione duduk di tengah tengah rerumputan di pinggir danau, suasana nya yang tenang sangat mendukung untuk belajar.
Tiba tiba hermione merasakan deru napas seseorang di telinganya. Sontak saja hermione menolehkan kepalanya. Tampak sejumput rambut bewarna pirang dengan sepasang mata abu kebiruan. Tengah menatap kosong kearah danau.
"malfoy, berhenti mengikuti ku". Ucap hermione yang mulai kehabisan kesabarannya.
"tidak" dengan suara datar nan dingin, tatapanya masih tetap ke arah danau.
"ugh kau menyebalkan malfoy!" hermione memukulkan buku yang ia bawa pada bahu draco.
Namun yang terjadi dengan pangeran ular itu malah mengunci pergerakan hermione yang membuat gadis berambut brunette itu terhuyung jatuh kebelakang,dengan posisi draco diatasnya. Dari sini ia dapat melihat semburat merah di pipi putih hermione.tak hanya itu, ia  juga merasakan seperti ada sekumpulan kupu kupu berkeliaran di perutnya. Tidak lupa ia tampakan seringai andalannya.
Dalam posisi ini juga hermione merasa ada yang salah, salah karna jantung nya yang mulai berdetak tidak karuan, atau mungkin bisa mengalahkan suara bising kendaraan muggle yang ia sering temui di rumah orang tuanya.
"maaf"hanya kata itu yang keluar dari mulut draco, lalu pergi meninggalkan hermione yang masih terkejut.
....
Makasih yang udah baca cerita aku ini, BTW ini cerita pertama aku. Jadi maklumin ya kalo tulisannya ada yang gak dimengerti. Aku juga bakalan rajin update kok, cuman buat sekarang kayaknya minggu depan, karna aku mau UAS dulu. Bye. Bye.  Jangan lupa vomment yaaa

i wish you were here (dramione) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang