.
.
."kau harusnya berterima kasih pada ku, jika tadi aku tak melakukannya mungkin sekarang kau tinggal nama. Well tadi juga first kiss ku."
Draco menjelaskan sambil mengatur nafasnya yang masih tersengal sengal.
Hermione merasa bersalah juga, walau bagaimana pun juga draco telah menyelamatkannya."uh, umm well thanks and sorry" hermione berbicara pelan.
"hmm" draco berdiri menjulurkan tangannya, hermione yang mengerti menerima ajakan draco. Mereka berjalan menuju sebuah pohon. Draco duduk bersandar ke pohon itu. Baru saja hermione akan menempati tempat duduk sebelahnya, tiba tiba tangan kekar draco menariknya kedalam dekapannya.
"what the he.. "
" shttt" draco menempelkan jari telunjuknya pada bibir ranum hermione.
Dengan posisi kepalanya yang berada di dada bidang draco jujur membuatnya sangat nyaman. Kehangatan menjalar di seluruh tubuhnya, bahkan pakaian yang masih basah pun terlupakan oleh mereka. tak lupa semburat merah menghiasi pipi perempuan berambut ikal itu.
Angin sepoi dan cuaca mendung sangat mendukung untuk tidur, sama seperti halnya draco dan hermione yang tertidur di bawah naungan pohon itu.
Senja sudah menyapa namun draco dan hermione tak kunjung bangun dari tidur nya. Entah karna suasana dekat danau yang mendukung atau karna mereka sama sama merasakan nyaman dengan posisi sedekat ini.
"hoammm" hermione terbangun dari tidurnya dengan lengan draco yang melingkar di perutnya.
Hari sudah malam dan kedua insan itu masih di dekat danau? Oh, merlin!.
Wajahnya memanas seketika saat ia mengingat kejadian kejadian beberapa jam yang lalu. Dari mulai draco yang menyelamatkannya, memberi nafas buatan untuknya, hingga kini mereka tidur dalam posisi yang amat sangat dekat bahkan draco bisa di kategorikan memeluk hermione dalam kondisi tidur.
"malfoy, bangun." hermione membangunkan draco lantaran sulit untuk keluar dari dekapannya.
"mmh, sebentar lagi honey zzz" dan sialnya draco malah semakin erat memeluk hermione.
Honey, katanya?
"hari, sudah malam dan kita masih di sini " hermione mencoba bersabar.
" ya, sebentar lagi "
Hermione yang mulai kehilangan kesabaran akan mengambil menggunakan taktik terakhir.
" DRACO PIRANG MALFOY IDIOT! BANGUUUN!! "
teriak hermione dan sukses membuat pemuda bersurai pirang itu bangun dengan tampang yang bodoh." ada apa kau membangunkan ku? "tanya draco malas
" hari sudah malam dan kita belum ke asrama, bagaimana jika pintu nya sudah di kunci?"
Jawab hermione sambil berusaha keluar dari dekapan draco. Well, walaupun draco sudah bangun namun sepertinya ia enggan berganti posisi."ckck kau bodoh atau bagaimana sih? Alohomora? " usul draco
" aku tidak bodoh pirang, lagi pula aku memang tidak membawa tongkat. Kau? Jawab hermione sengit.
"tenang saja aku bawa" draco berkata sombong sambil meraba saku celananya.
"holly shit, tongkat ku terjatuh bersamaan saat aku masuk ke danau! " mendadak wajah draco menjadi pias.
" so? "
" mau tidak mau kita bermalam disini"ucap draco santai.
Hermione menatap draco kesal oh, merlin hari yang menyebalkan. Hermione membatin.
Draco melepaskan dekapannya lalu beranjak jalan ke rerumputan terdekat. Ia duduk sambil memandang langit malam yang cerah dan juga rasi bintang. Setelahnya draco berbaring, melipat tangannya dan menjadikannya sebagai bantal. Hermione mengikuti draco malas, ia berbaring tepat di sebelah draco.
Draco menerawang jauh ke angkasa tempat para Bintang di tempatkan. Sedari kecil ia selalu kagum dengan benda langit yang mengeluarkan cahaya si malam hari itu.
Hermione menatap paras draco dari samping yang tengah mengaggumi bintang, ia baru menyadari akan guratan wajah nya yang tergolong 'tampan'. Hermione berusaha menepis semua pikirannya tentang wajah pria di sampingnya itu,lalu ikut menatap langit malam yang cerah.
"hei, itu rasi bintang mu!" ucap hermione memecah keheningan sambil menunjuk pada salah satu rasi bintang. Mata draco tertuju pada jari telunjuk hermione yang menunjukan tempat rasi bintangnya berada.
"kau pintar, aku saja tidak tahu bahwa namaku berasal dari rasi bintang" ucap draco dengan senyuman tipis di wajahnya.
Wajah hermione bersemu merah namun tentu saja itu tersamarkan oleh gelapnya malam.
"kau tahu granger, ku pikir... jika kita berteman, itu tidak akan menimbulkan perang dunia ke tiga." canda draco dengan mata yang terus menerawang ke langit.
Hermione sontak memalingkan wajahnya ke arah draco kaget. Ku pikir perkataannya di perpustakaan tidak serius. Batin hermione.
Sedetik kemudian hermione tersenyum sambil menatap bintang lagi."ku kira kau jijik dengan darah lumpur seperti ku" ucap hermione tersenyum miris mengingat faktanya bahwa ia adalah muggleborn.
"oh,ayolah itu pemikiran ku dua tahun yang lalu. Lagi pula sekarang aku sudah tidak mempermasalahkan soal status darah." kata kata hermione mengingatkan nya pada tahun ke dua nya yang menyebut hermione mudblood. Dan saat ini lah ia baru menyesali perkataannya itu.
"umm, well kau bisa mulai memanggilku hermione " hermione berkata canggung. Sedangkan sedetik setelah hermione mengatakan hal itu sontak membuat draco senang karna langkah pertamanya untuk mendapatkan wanita singa itu terlaksanakan.
" and I'm malfoy, draco malfoy. You can call me draco" hermione tertawa geli mendengar penuturan draco yang sama persis saat draco berkenalan dengan harry di tahun pertamanya. Draco pun ikut tertawa.
"gran..., um maksudku her.. Mione jika kau punya anak, kira kira kau akan menamakannya apa?" draco bertanya agak kaku memanggil dengan nama depan.
Hermione tampak berpikir. "hmm, ku rasa aries tidak buruk. Kau?" hermione bertanya kembali.
"jika kau aries, mungkin aku scorpious" ucap draco.
Hermione mengerutkan keningnya bingung. "kenapa scorpious?"
"entahlah nama itu tiba tiba saja terpikirkan oleh ku, kau kenapa aries? " Tanya draco memalingkan wajahnya ke hermione menatap manik hazelnya.
" ku rasa, itu nama yang bagus. " jawab hermione santai sambil menatap balik manik abu yang tengah manatapnya.
Malam yang cerah dengan ribuan bintang turut menjadi saksi bisu terhadap pertemanan mereka. Mereka membicarakan banyak hal, mereka bahkan tidak menyia-nyiakan waktu yang di milikinya. Tentu saja hei, jika di hogwarts mereka tidak akan bisa se-akrab ini maksudku minimalnya seluruh murid di hogwarts akan kejang kejang jika melihat mereka berdua bersama..
.
.
.Hwaa maaf kan author abal abal ini khawan, muehe author rencananya bakal update tiap hari sabtu atau minggu. Please tinggalkan jejak
#muka melas
KAMU SEDANG MEMBACA
i wish you were here (dramione)
FanfictionDraco dan hermione, dua insan yang saling bertolak belakang sejak awal kaki mereka menginjak hogwarts hingga akhir dari itu semua. Hermione yang berusaha mati matian menjaga sekolah tercintanya berkebalikan dengan draco malfoy yang terpaksa harus me...