Room No.54 (part 1) 6
Malam ini Kenny kembali bersama dengan Keyra di taman, seperti sebelumnya mereka akan duduk bersama dan melakukan banyak perbincangan.
"Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Kenny.
"Sudah jauh lebih baik, aku sudah tidak lagi insomnia, Ken. Terimakasih, ini semua karena mu." Jawab Keyra tersenyum menatap Kenny.
"Ini sudah tugasku menjadi Dokter untukmu." Jawab Kenny membuat Keyra terdiam, menatapnya tak suka.
"Kenapa?" Tanya Kenny khawatir melihat perubahan ekspresi Keyra.
"Entahlah, aku hanya tidak suka mendengar kau menyebut statusmu sebagai Dokter." Jawab Keyra membuat Kenny juga terdiam.
"Dokter," Ucap Keyra membuat Kenny menatapnya.
"Apa aku harus memanggilmu dengan sebutan itu?" Tanya Keyra tetap menatapnya.
"Kita teman, bukan?" Tanya Keyra memastikan.
"Sudah berapa kali aku bilang padamu? Bahwa kita adalah teman." Ujar Kenny. Entah kenapa jantungnya tiba-tiba berdetak tak beraturan."Setelah Samy, hanya kau laki-laki yang dekat denganku, setidaknya aku merasa seperti itu" Ujar Keyra tersenyum tipis.
"Keyra ...."
"Besok aku akan pulang, itu artinya kita hanya bertemu ketika jadwal konsultasiku bukan?" Tanya Keyra sementara Kenny hanya menganggukkan kepalanya.
Keyra tersenyum tipis, "Terimakasih untuk semuanya, kau memperlakukanku begitu baik, aku nyaman menjadi teman mu,"
"Kau juga, aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu." Ujar Kenny sepenuh hati.
"Aku sudah mengantuk padahal aku tidak meminum obat tidur." Ujar Keyra mengalihkan perhatiannya.
"Itu baik untukmu, kau bisa tidur dengan baik sekarang." Ucap Kenny.
"Hmm .."
"Kalau begitu, aku masuk duluan. Selamat tinggal," Ujar Keyra lalu pergi begitu saja meninggalkan Kenny yang seolah masih menginginkan Keyra tinggal dengannya lebih lama.
Tetapi dia tidak bisa melakukan apapun dan memilih untuk tetap diam melihat kepergian Keyra.
-
Sudah satu minggu Keyra meninggalkan rumah sakit, selama Keyra keluar dari rumah sakit kehidupan Kenny kembali seperti biasanya, menjalani aktifitasnya sebagai seorang dokter bedah.
tetapi hanya keadaannya sedikit berbeda, pria ini semakin pendiam, tak banyak kata yang dia ucapkan bahkan tak banyak tugas yang dia berikan pada perawat.
Semua ia kerjakan sendiri, ini dia lakukan karena dia merasa bosan jika sebelumnya dia selalu menemani Keyra yang memiliki daya tarik yang kuat membuat Kenny kini benar-benar kehilangannya.
Kenny tak bisa menyangkalnya jika saat ini dia merindukan gadis itu. Bahkan, sesekali dia datang ke ruang nomor 54 yang dulu Keyra tinggali tanpa memiliki alasan dan hanya tatapan aneh yang dia dapat dari pendatang baru di kamar itu.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Kenny begegas
pulang ke aparment mewahnya.Ia melewati koridor rumah sakit menuju parkiran mobil.
Tepat berhenti di mobil sedan hitam miliknya, ia mengendarai mobil itu keluar rumah sakit.
"Itu siapa?" Gumam Kenny menyipitkan matanya saat berada di pertigaan jalan depan rumah sakit.
Kenny keluar dari mobilnya ketika melihat perempuan yang tengah berdiri disitu.
"Keyra?" Kata Kenny tak percaya.
"Kenny?" Perempuan itu mendekat ke arah Kenny.
"Kenapa kamu disini?" Tanya Kenny.
"Aku merindukanmu, tapi aku tidak tahu alamatmu, jadi aku menunggumu pulang kerja" jelas Keyra.
"Sejak kapan kamu disini?" Tanya Kenny lagi dengan khawatir.
"Jam 4"
Kenny melirik jam tangan di tangan kirinya, jam menunjukkan pukul 9 malam. Itu artinya Keyra sudah menunggu kurang lebih 5 jam!
"Hey, apa kamu gila? Disini berbahaya!" Kata Kenny menghawatirkan Keyra.
"Maaf jika aku....
Kenny langsung menjatuhkan tubuh Keyra kedalam pelukannya, "aku merindukan mu, Key. Sangat merindukanmu"
"Aku juga, Kenny" Keyra tersenyum dibalik pelukannya.
Kenny melepaskan pelukannya dan, menggosokkan kedua tangannya, "disini dingin, ayo kita pulang"
-
Sinar matahari pagi yang cerah menembus melalui celah jendela kamar membuat Kenny terusik.
Bola matanya bergerak gelisah dibalik kelopak matanya namun perlahan dia membuka kedua matanya, dia mengambil ponsel-nya yang berada di atas nakas samping tempat tidur, Kenny hanya melihat jam.
Dia sedikit terkejut ketika disamping-nya tidak ada siapapun, dengan segera dia bangun beranjak dari ranjang besar.
Kenny yang baru saja keluar dari kamar-nya langsung mendengar suara dari arah dapur-nya, tanpa menunggu lama lagi dia langsung berjalan menuju dapurnya.
Dia tersenyum ketika melihat seorang gadis dengan kaos kebesaran miliknya tengah sibuk memasak di dapurnya. Perlahan dia mendekat.
" bangun lebih awal?" Tanya Kenny berhasil menarik perhatian Keyra yang sedang fokus pada masakannya.
"Kau sudah bangun, Ahh ... maaf tadi aku membuka lemarimu dan memakai kaos mu. Kau tidak akan marah, 'kan?" Tanya Keyra membuat Kenny semakin melebarkan senyumannya.
"Apa kau sedang membuatkanku sarapan?" Tanya Kenny sekilas melihat tempat penggoreng yang berisikan nasi goreng dan daging sapi.
"Hmm ... duduklah sebentar lagi sarapanmu akan selesai." Ujar Keyra manis.
"Apa orang tuamu mengetahui jika kau datang kemari?" Tanya Kenny.
"Apakah mereka akan mengijinkanku menginap di tempat pria?" Keyra melontarkan pertanyaan yang juga sebuah jawaban untuk Kenny.
"Kau tidak memberitahu mereka rupanya, anak nakal." Kata Kenny sambil menjitak dahi Keyra.
"Aw! Kau lebih nakal dokter" ejek Keyra.
"Tinggallah bersamaku, Keyra" Pinta Kenny.
"Ketika aku bangun tidur pagi ini, melihatmu memasak menyiapkan sarapan untukku membuatku bahagia dan aku ingin setiap hari aku selalu merasakannya." Ujar Kenny membuat Keyra semakin berdegub.
"Maukah kau menikah denganku, Keyra Olivia?" Tanya Kenny melamar Keyra.
"Iya Kenny, aku mau" jawab Keyra manis.
Kenny tersenyum senang dan langsung membawa Keyra jatuh dalam pelukannya.
"Terimakasih, Keyra"
"Aku yang harusnya berterimakasih, kau sudah menyembuhkanku dan memberikan kebahagiaan. Aku mencintaimu." Ujar Keya membalas pelukan Kenny.
Kenny hanya tersenyum senang dan terus memeluk Keyra erat begitupula dengan wanita ini, dia terus tersenyum di dada bidang Kenny, menghirup kembali aroma tubuh Kenny.
-
-Room No.54 part 1 selesai-Akhirnya part 1 selesaiii!!!❤️ ditunggu part 2 nya yaaa, Thanks!❤️✨🌈

KAMU SEDANG MEMBACA
Room No. 54
FanfictionIni bukan kisah tentang bad boy bertemu good girl, atau sebalikanya. Ini juga bukan kisah tentang persahabatan antara laki laki dan perempuan, hingga menjadi benih-benih cinta. Ruang nomor 54, tempat pertama dan terakhir kali aku bertemu dengan di...