"Kamu kenapa Yoon? Kurang tidur lagi?"
Yoongi hanya mengangkat kepala sejenak. Memandang Seokjin dengan pandangan malas lantas kembali meletakkan kepalanya ke atas meja.
Ia masih mengantuk. Belakangan ini ia kurang tidur. Bagaimana tidak. Setiap malam Yoongi pasti terbangun dan tak pernah bisa memejamkan matanya lagi hingga pagi.
Seokjin meletakkan tasnya di atas meja lalu memutar kursinya berhadapan dengan Yoongi.
"Kamu pasti belum sarapan. Ini makanlah." Seokjin meletakkan sebungkus roti dan sekaleng kopi hangat di depan Yoongi.
Yang diberi makanan hanya mengangkat kepalanya lantas mendengus pelan.
Mengabaikan roti dan kopi dihadapannya, Yoongi memilih memandang Seokjin.
Semalam, ia sudah memutuskan. Ia harus mencari tau siapa Park Jimin itu.
"Jin, kamu kenal dengan Park Jimin?"
Seokjin mengernyit. Mencoba coba mencari nama yang disebut Yoongi dalam ingatan. 2 menit kemudian Seokjin menggeleng pelan. Menimbulkan helaan nafas berat dari Yoongi.
"Memang kenapa? Dia kenalanmu?"
Yoongi menggeleng. "Aku saja tak tau siapa dia."
Seokjin memiringkan kepalanya. Menatap heran sahabat sejak kecilnya itu. Tak biasanya Yoongi seperti ini. Ia itu makhluk paling acuh yang pernah Seokjin kenal. Yoongi tak pernah mau repot repot mencari tau tentang seseorang. Pada teman sekelas saja dia masa bodoh, apalagi pada orang tak dikenal.
"Lalu kenapa kamu tanyakan? Tak seperti biasanya."
Yoongi membuka kaleng kopi dihadapannya. Meminumnya seteguk lalu meraih bungkus roti dihadapannya.
"Aku menemukan namanya tertulis di buku harian lama milikku." Yoongi menggigit roti itu dalam gigitan besar. Tak tanggung tanggung, separuh roti berhasil masuk ke mulut Yoongi.
Seokjin memutar mata malas. Jengah dengan kebiasaan Yoongi yang satu ini. Makan roti hanya dalam 2 suapan.
Tenang, rotinya sudah ditekan tekan dulu oleh Yoongi hingga jadi pipih. Lalu digulung dan dimakan seperti makan kebab.
Tak sampai 5 menit, roti dan kopi dihadapannya sudah tandas oleh Yoongi.
"Tapi anehnya, nama itu tak hanya tertulis sekali atau 2 kali saja. Nyaris di seluruh halaman buku itu terdapat nama Jimin di dalamnya. Seolah olah aku selalu menghabiskan waktuku bersamanya." Lanjut Yoongi kemudian.
"Mungkin dia teman masa kecilmu. Saat kecil dulu, kamu lebih sering bermain di rumah dari pada di taman bersama yang lain. Jadi mungkin saja bukan?"
Yoongi menggeleng. Hal itu sudah pernah dia duga sebelumnya. Tapi lagi lagi ia tak ingat apapun. Ia hanya ingat bahwa ia selalu bermain sendirian.
"Satu satunya orang yang pernah masuk ke rumahku saat kecil itu hanya kamu. Seingatku begitu. Itupun kita sudah kelas 6."
Seokjin terdiam. Ia jadi ikut penasaran. Sedari kecil, Yoongi memang tak punya banyak teman. Selain cuek, Yoongi itu tipe orang yang benci keramaian. Yoongi suka menyendiri. Tidak heran temannya hanya sedikit. Tak sampai 5 orang.
Hanya ada Seokjin, Namjoon, Kihyun dan juga Hoseok. Ada juga adik sepupu Yoongi, Taehyung. Tapi mereka mulai dekat saat keduanya sudah smp.
Jika yang mengalami hal itu Hoseok atau dirinya, Jin mungkin tak heran. Mereka berdua cenderung suka berteman dengan siapa saja. Teman mereka sejak kecil bisa dibilang sangat banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You?
Fanfictionsiapa kamu sebenarnya? kenapa kamu selalu muncul di tiap lembar ceritaku sedang aku tak bisa ingat sedikitpun tentangmu? Yoongi yang merindukan Jimin. sahabat kecilnya yang hilang dalam ingatan