Ucapan Selamat

245 26 5
                                    

“woi!, ngapain melamun disini? Keingat mantan?” ucap Bella.

Ternyata itu Bella, manusia ini suka sekali mengusikku dengan mengagetkanku

“menurut lo?” jawabku

“hello woi, umur lo udah 17 tahun kar, dan harusnya mulai saat ini detik ini lo lupain masa lalu kelam lo itu, sekarang adalah hari baru lo.”

“ya iyalah lo ngomong mudah kali Bell, gue? Gue yang ngerasain.”

“ngapain lo ngejar yang udah jauh, kalau ada yang dekat?”

Lalu bella meninggalkanku sendiri di koridor. Aku tetap menatap air yang turun dari lanigt. Nyaman rasanya melihat hujan turun, entah kenapa itu terjadi tapi aku merasa nyaman.

“happy birthday woii.” Ucap Dio yang menghampiriku.
“thanks bro.”

“ngapain lo disini sendiri, jomblo sih.”

“eh lo sendiri jomblo kali.”

“yehh, lo ngeremehin gue”

“udah ah, gak niat untuk berdebat.”

“lo ngapain galau? Ingat mantan yang di sana?” tanya Dio sekali lagi namun aku hanya diam

“dia udah jauh kar, dia udah gak mikirin lo juga kan.” ucap Dio padaku

“Dio, gue kaga niat berdebat. Udah ah.”

Bel berbunyi aku masuk ke kelas. Pagi ini pelajaran yang pertama adalah pelajaran sejarah. Aku pagi ini tidak mood untuk belajar. Guru yang mengajar pun masuk. Aku mengeluarkan buku sejarah. Lalu ku buka lembaran buku tulis yang kosong dan aku menulis nulis

“baru saja pagi
Hujan turun
Kembali teringat dengannya
Tidak tau apa sebabnya
Namun selalu teringat
Kini
Aku butuh
Pelangi sehabis hujan
Yang bisa menyinari hidup ini kembali
Memberi warna dan memberi nyawa.”

Pelajaran ini sungguh lama, aku sudah bosan berada di kelas. Aku ingin keluar tapi mana mungkin di izinkan.
Hmmm, Sepertinya hujan sudah reda, aku mengeluarkan sepucuk kertas dari laci meja ku dan membuka pita yang diikatkan di kertas itu.

Aku membuka gulungan kertas itu dan kemudian ku baca...


Pelangi Sehabis HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang