2. All About Ladies

37 7 0
                                    

Damn to have seen your face while sleeping. Because I easily, stupidly fell in love with your innocence.

🎵Baby, you got something special

Your body is a work of art

But we got a little issue

I feel your chest, but I can't find your
heart

...🎵

Beberapa kali lagu Obsessed dari Maggie Lindemann ini berdering dari hp milik Luna.

"Ini suaranya dari mana sih?"

Jere mengacak ranjang yang ditiduri Luna dengan kasar. Lalu beralih ke tas Luna karena tak kunjung menemukan sumber suara.

"Argh.. Berisik banget sih." Jere mengacak rambut tebalnya karena tak tahan mendengar lagu itu.

Padahal kan lagunya kalem-kalem aja.

Pencarian masih terus berlanjut. Hingga akhirnya mata dan hatinya terarah ke saku rok yang tetap dikenakan Luna—karena tak ada bawahan Jere yang cocok untuk dipakaikan ke Luna.

"Pasti di situ."

Dengan cepat, Jere keluar kamar dan teriak memanggil bi Dasih untuk membantunya mengambil hp yang ada di saku rok Luna.

"Ada apa Den teriak-teriak?" tanya bi Dasih panik.

"Itu, ambilin hp-nya di kantong. Berisik banget." Jere menunjuk kamarnya dengan dagu yang ia arahkan ke sana—seolah angkuh.

Bi Dasih ketahuan tertawa kecil sambil menutup mulutnya agar tak ketara oleh Jere.

"Bi, saya nyuruh apa tadi?" Jere berdehem. "Cepat, saya udah nggak tega lagi ninggalin ps saya Bi." Jere mendorong tubuh bi Dasih agar cepat menuruti perintahnya.

"Iya Den."

Bi Dasih masuk ke kamar Jere, dan cepat mengambil hp Luna yang berada di kantong rok.

Bi Dasih yang matanya belum terlalu buram pun membaca nama penelepon yang membuat hp Luna berdering sedari tadi.

"Mama," baca bi Dasih pelan.

"Ya ampun, ini orangtuanya si Mba pasti khawatir."

Dengan cepat bi Dasih keluar kamar, dan memberikannya pada Jere yang berpatung ria di depan kamarnya sendiri.

Melihat bi Dasih tergopoh-gopoh berlari ke arahnya, membuat rasa penasaran Jere timbul, hingga ia bertanya, "Ada apa Bi?"

Napas bi Dasih tercekat, hingga ia harus menelan ludah dulu, sebelum menjawab.

"Anu Den, mamanya si Mba nelpon." Bi Dasih langsung memberi hp yang terselimuti case berwarna ungu pastel itu kepada Jere, dan Jere pun langsung mengambilnya.

Tanpa perhitungan, ia mengangkat panggilan itu.

"Luna kamu dimana sayang? Mama sama Kayla nyariin kamu di sekolah nggak ada, ditanyain ke temen di kelas kamu nggak ada. Kamu dimana sih sekarang? Jawab Mama Lun."

INTERMINABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang