pertama

11 1 0
                                    

              Di sekolah aku termasuk kategori anak yang pendiam.Orang bilang sebenarnya aku ini manis dan berbeda cantiknya dengan orang lain namun aku hanya terkendala berat badanku yang gemuk yakni 65kg itu yang sebetulnya membuatku malu saat di sekolah.Memang banyak sih yang jauh lebih gendut daripada aku tapi aku merasa aku yang paling gendut di sekolah.
             Aku sebenarnya menyukai sesorang lebih tepatnya kakak kelasku kelas 12 Komputer.Aku sering memerhatikannya dari kejauhan saja karena aku tak berani untuk menyapa nya lebih kenal terutama.
Namanya Nathan Yudha Pratama.
Aku menyukainya sejak pertama kali aku masuk ke sekolah ini saat aku duduk di kelas 10 dan dia kelas 11.
             Sudah hampir 2 tahun aku memandam rasa ini dan hanya hatiku yang tahu.Aku tak berani mengenalnya karena dia termasuk idaman cewek cewek di sekolah.Dia memang tak tampan rupawan dia juga tidak berkulit putih namun dia orang berkulit sawo matang,bermata sipit bak orang china.Orang orang di sekolah mengenalnya karena dia orang yang humoris itulah orang yang ku cari karena aku tidak suka dengan cowok romantis yang selalu mengasih coklat dan bunga untuk menyenangkan hati cewek tapi aku lebih suka cowok yang bisa membuatku tersenyum setiap hari.
               Aku terus memandanginya dari lantai 3 ketika Nathan sedang berolahraga dan sesekali aku menolehkan pandanganku ke novel favoritku agar aku tak ketahuan bahwa aku sedang memerhatikannya.
Ketika aku sedang asyik memandanginya tiba tiba dia menoleh ke atas dan tepat ke arahku,aku pun langsung memalingkan muka dari tatapannya.
"Syukurlah dia langsung fokus sama bola volinya lagi"syukur ku dalam hati.
           Setiap hari aku selalu saja menemukan sosoknya entah itu di kantin,di koridor kelas,dilapangan bahkan ketika jalan sekalipun.Sepertinya selalu saja kebetulan ketika dia lewat aku pun lewat dan yang membuatku dag dig dug dia selalu menatapku dan ketika aku membalas tatapannya dia seolah olah tak melihatku seperti malu-malu.
"Ah bicara macam apa aku ini.Tak mungkin dia menyukai cewek gendut sepertiku" lirihku.
            Ketika di kos - kos an pun aku sering melamunkan si Nathan.
Aku sebenarnya suka stalking sosmed nya Nathan aku juga DM dia agar aku di follow back olehnya.Sempat aku berfikiran bahwa Nathan akan membalas DM ku walaupun  itu hanya basa-basi,namun ternyata dia tak menggubris chat ku sama sekali.Nyali ku langsung turun dan berpikiran bahwa Nathan adalah orang yang hanya mau mengobrol dengan orang terdekatnya.
               

DESEMBER RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang