she's coming ( part 2 )

9 3 0
                                    

Kini, hidup Rasya tidak seperti yang dulu lagi. Ia tidak merasa hidup sendiri dan kesepian lagi. Semua itu sudah lebih baik dari kehidupan yang ia rasakan dulu. Ia berharap Vira akan menjadi sahabat sejati untuk selamanya.

Pada suatu hari ketika Rasya hendak mengirim surat buat Vira, ia mengabarkan, “Vira, kalau tak keberatan, aku ingin kamu menyertakan fotomu di dalam surat yang nanti hendak kamu kirim balik kepadaku.”

Dan tak berapa lama surat balasan dari Vira pun datang. Ternyata ia menyelipkan foto dirinya di dalam surat itu. Dengan perasaan suka cita dibukanyalah surat itu.

“Sya, ini adalah fotoku, semoga kamu senang melihatnya,” tulis Vira.

“Ooo…. jadi ini ya wajah Vira. Cantik sekali,” ucap Rasya dalam hati tersenyum gembira.

Rasya pun kembali membalas surat yang di kirim Vira tadi. Ditulisnya kata-kata di atas kertas berwarna pink bergambar Snow White.

“Vir, makasih ya udah ngirimin foto kamu. Kapan-kapan bisa nggak kita ketemuan ya?”

Tetapi setelah beberapa hari menunggu, surat balasan dari Vira tak kunjung tiba.

“Tok..tok..tok.! Non, ada surat dari kawannya Non !” panggil Bi Ayse mengetuk pintu kamar Rasya.

“Haahh..??!! Itu pasti surat dari Vira!” ucapnya dalam hati. Rasya pun segera beranjak dari tempat tidurnya dan langsung menemui Bi Ayse.

“Bi, mana surat yang tadi Bibi mau kasih ke aku?” tanya Rasya tak sabaran.

“Ini dia Non suratnya !” jawab Bi Ayse sembari memberi surat itu kepada Rasya.

Dugaan Rasya ternyata benar. Tapi ada yang aneh saat ia membaca surat dari Vira kali ini.

Dalam suratnya Vira bercerita,

“Rasya sahabatku, nampaknya persahabatan kita harus berakhir sampai di sini. Aku tidak dapat mengirim surat lagi sama kamu. Karena aku harus pergi selamanya dari dunia ini. Jika kamu ingin menjengukku, kamu pergi saja ke Rumah Sakit Prima. Kamu tidak perlu informasi banyak dariku. Kamu akan tahu sendiri nanti. Kalau kamu tak mau terlalu bersedih nantinya, sebaiknya kamu pergi sekarang juga ke rumah sakit itu. Salam Persahabatan!”

Rasya bingung dengan apa yang disampaikan Vira di dalam surat itu. Ia heran, mengapa rumah sakit yang di sebutkan Vira tadi sama seperti rumah sakit tempat Ayah dan Ibunya sempat dirawat dulu.

➡️➡️➡️➡️➡️

My Best Friend Vira ( in lonely )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang