5 | Panik

1.5K 74 2
                                    

In fact, i'm really worried about her.

-Eljuan Davie Mahardika-

***

Sekarang pukul 21.00 WIB. Audrey masih berkutat dengan laptopnya. Selesai makan malam bersama keluarganya, ia langsung menuju kamar untuk mengerjakan tugasnya. Dan di sinilah Audrey sekarang. Di depan meja belajarnya untuk menyalin hasil laporan yang diberikan oleh Eljuan sore tadi.

15 menit sudah berlalu, rasa kantuknya mulai menyerang. “Semangat. Dikit lagi.” ia mengetik dengan fokus, takut jika terjadi kesalahan.

Dan tak lama tugasnya hampir selesai, tepat pada tanda titik yang menjadi akhir tugasnya, Audrey menekannya dengan kencang karena terlalu bersemangat.

“Akhirnya selesai juga.” Audrey tersenyum senang. Ia mulai mengecek kembali, merasa tak ada yang salah ia segera menyimpan dokumen tersebut dan menyalin juga pada flashdisknya.

Kemudian Audrey merenggangkan ototnya sejenak, lalu ia meraih ponselnya yang terletak tak jauh darinya. Saat membuka ponsel, ternyata banyak pesan masuk. Kebanyakan memang dari grup kelas dan sisanya dari Salsa serta... tunggu? Eljuan? Apakah Audrey tidak salah lihat?

Dengan penasaran, Audrey membuka pesan dari Eljuan.

DavieM : Salin tugas lo.

Singkat dan jelas. Namun membuatnya tertawa, karena ia tahu jika Eljuan tidak ingin mendapatkan masalah kembali sehingga cowok itu mengingatkannya.

Audrey berpikir sejenak. Kemudian jarinya bergerak lincah untuk mengetik balasan.

Audrey Shaletta : Udah selesai, tenang aja. Thanks udah ingetin hehehe

Sent.

Audrey berkali-kali melihat ponselnya. Ia penasaran dengan reaksi Eljuan.

Read.

Ia tercengang, kemudian menghembuskan napas dengan lega. Setidaknya cowok itu hanya membaca bukannya membalas dengan kata super singkatnya. Lalu ia beralih pada pesan Salsa.

Salsa Anjani : Drey, gimana praktek lo? Berhasil nggak?

Salsa Anjani : Audreeyyy

Salsa Anjani : Masih idup kan?

Salsa Anjani : Dreyy

Audrey terkekeh. Ia bangkit dari duduknya. Sambil berjalan menuju ranjangnya, ia mengetikkan pesan untuk Salsa.

Audrey Shaletta : Intinya gue berhasil, bsk gue ceritain.

Audrey Shaletta : Gue masih idup kok. Bye!^^

Audrey berbaring di ranjang dengan sebagian tubuh tertutupi selimut. Kali ini ia menggerakan jarinya menuju aplikasi instagram.

Ia terus melihat kiriman orang-orang dengan bosan sampai tiba-tiba jarinya terhenti sejenak. “Kak Gavin post foto baru?” ia melihat kiriman terbaru Gavin.

Matanya berbinar. “Sumpah demi apa?! Ganteng banget asli! Kalau di sampingnya ada gue pasti lebih bagus.” ia cekikikan melihat gambar Gavin.

Di foto itu Gavin terlihat tersenyum dengan mengenakan seragam futsalnya. Biasa saja sebenarnya. Tapi menurut Audrey, Gavin terlihat semakin tampan jika berada di tengah lapangan dengan seragam futsalnya. Apalagi jika wajah seriusnya saat menggiring bola.

Stay Away?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang