Chapter 2

16 0 0
                                    

Author POV on

Bianca duduk termenung disudut kantin dengan earphone ditelinganya dan ditemani secangkir hotmilk kesukaannya. Pikirannya kembali melayang pada kejadian 10 tahun yang lalu. Kejadian dimana ia mulai menutup hatinya.

Flashback

"Kak nathan!!" panggil bianca sembari menatap nathan yang berbaring dipahanya.

"Kenapa?" tanya nathan membuka matanya.

"Apa kau akan tetap pergi?" tanya bianca menatap langit. Nathan mengangkat kepalanya dari paha bianca.

"Kau merindukanku?" bianca mengangguk polos.

"Aku tidak akan melupakanmu, saat aku kembali nanti aku akan langsung mencarimu!!" ucap nathan sembari memeluk bianca.

"Pejamkan matamu" bisik nathan. Bianca pun menurut dan langsung memejamkan matanya. Nathan melepaskan pelukannya dan memakaikan sesuatu pada bianca.

"Liontin?!" nathan mengangguk.

"Saat aku kembali nanti, aku akan menemukanmu dengan liontin itu" ujar nathan.

"Terimakasih" ucap bianca.

"Karena aku sudah mengikatmu dengan liontin ini, maka kau tidak boleh menyukai pria lain kecuali aku mengerti?!" ucap nathan, bianca mengangguk.

Nathan mencium kening bianca lalu pipi bianca dan terakhir bibir bianca.

"Kakak" ucap bianca terkejut saat mendapat perlakuan dari nathan. Sedangkan nathan hanya tersenyum menampilkan dua lesung pipi yang membuatnya tambah tampan.

"Kau juga tidak boleh melirik gadis lain" ucap bianca. Chup~ bianca mengecup bibir nathan dengan singkat lalu berlari meninggalkan nathan yang masih terkejut.

"Kau sudah mulai berani ternyata!!" pekik nathan begitu tersadar dari keterkejutannya dan berlari mengejar bianca.

Flashback off

Bianca hanya tersenyum kecil mengingat masa kecilnya dengan pria yang selama ini ia tunggu. Senyumannya memudar ketika melihat ketiga sahabat dan kakaknya berjalan menghampiri dirinya.

Ia kembali mengingat kejadian di taman belakang, dimana ia mendengar sebuah kenyataan yang begitu mengejutkan. 'Mungkin menjauh sementara bisa menjadi solusi' pikir bianca.

" haii bian!!!" sapa velly sembari melepas earphone ditelinga bianca. Bianca hanya tersenyum membalas sapaan velly.

"Kami menunggumu ditaman, tapi kau malah dikantin!!!" ucap keyla sembari mengerucutkan bibirnya.

"Aku lapar jadi langsung kekantin" balas bianca sembari menyeduh hotmilknya. Aleo menatap adiknya dengan seksama, ia mengerutkan keningnya ketika merasakan ada yang aneh pada diri bianca.
Bianca yang sadar ditatap aleo mendongakkan kepalanya membalas tatapan aleo.

"Kenapa?" tanya bianca. Aleo hanya menggeleng.

Tbc..

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang