Mereka tertawa bersama kecuali Bianca yang terus memainkan ponselnya. Aleo terus mengamati Bianca. Sekali lagi Bianca tersadar bahwa dirinya sedang ditatap, ia mendongakkan kepalanya dan melihat Aleo terus menatapnya.
"Kenapa sih kak?" tanya Bianca heran.
"Tidak apa-apa. Kakak hanya ingin menatap wajah cantik kamu, yang dari kecil tetap cantik" jawab Aleo. Bianca tersipu lalu kembali menunduk.
"Jangan terlalu lama menatap Bian. Nanti ada yang cemburu" ucap Bianca.
"Siapa sih Bii yang akan cemburu denganmu? Bilang sama kakak" ucap Aleo. Reyfan dan Vicko terkekeh geli.
"Sayang!!" panggil Kiara pada Reyfan guna mengalihkan perhatian dari Bianca. Reyfan menoleh kearah Kiara.
"Kenapa kiara?" tanya reyfan. Kiara menunduk, reyfan mengerutkan keningnya.
"Kenapa sayang?" tanya reyfan sekali lagi.
"Bisakah nanti kau mengantarku kesuatu tempat?" tanya Kiara menunduk takut.
"Tentu!!" jawab reyfan. Kiara tersenyum lebar, sedangkan Bianca menatap Reyfan tidak percaya. 'Terlupakan' batin Bianca sembari tersenyum kecil.
"Kenapa Bii?" tanya Aleo heran melihat tingkah Bianca hari ini. Bianca menggeleng lalu bangkit dari kursinya berjalan meninggalkan saudara dan sepupunya, ia berjalan terus tanpa menghiraukan suara yang memanggilnya.
#################
Taman
Waktu menunjukkan pukul 5 sore. Bianca duduk dikursi taman ditemani dengan secangkir milkshake. Sudah terlalu lama Bianca duduk dikursi taman tanpa menghiraukan panggilan masuk yang diyakini dari ketiga kakaknya.
"Sendiri?" Bianca menoleh keasal suara. Keningnya berkerut saat melihat pria asing disampingnya.
"Apa kau tidak bisa melihatnya hingga kau bertanya sesuatu yang sudah jelas kau bisa menjawabnya sendiri" jawab Bianca ketus. Pria itu terkekeh mendengar jawaban Bianca.
"Aku El" ucap pria yang bernama El sembari mengulurkan tangannya. Bianca melirik lalu membalas uluran tangan El.
"Bianca" ucap Bianca singkat.
"Nama yang cantik seperti orangnya. Kenapa belum pulang ini sudah sangat sore?" tanya El. Bianca menunduk lalu menatap El.
"Kenapa belum pulang? Itu urusanku!! Kalau kau mau menemaniku !! Duduklah dengan tenang. Kalau tidak!! Pergilah!!" balas Bianca. 'Bianca! Aku menemukanmu sayang' batin El sambil tersenyum.
El memutuskan untuk diam menuruti ucapan Bianca.Hari semakin larut namun Bianca tidak beranjak dari tempatnya. Bianca bangkit dari duduknya lalu menatap El.
"Terima kasih sudah menemaniku" ucap Bianca sambil tersenyum manis pada El. El terpaku melihat senyuman Bianca. Bianca berbalik meninggalkan El. Namun, tangan El mencegahnya dan menariknya untuk mendekat. Tangan El merengkuh wajah Bianca, El memejamkan matanya dan mendekatkan bibirnya dibibir Bianca. Chup~ Bianca terpaku tubuhnya tidak dapat digerakkan seolah-olah tubuhnya sudah dikendalikan. Lambat laun mata Bianca ikut terpejam saat El mulai melumat bibirnya dengan lembut.
Tbc...

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Ficção AdolescenteKalau takdir berkata kita jodoh!!! Maka sampai kapan pun hatiku akan tetap kembali padamu