Dear, Hyung's - 2

7.3K 1.5K 362
                                    

"Kakakmu tak datang?" tanya Sungkyung saat sadar hanya orangtua Jeno lah yang tak datang.

Jeno menoleh dan menggeleng. "Kakakku sibuk sekali."

Jeno lalu memperhatikan seseorang yang tampak familiar di matanya. Lelaki itu tersenyum tipis.

Taeyong datang, lebih tepatnya datang hanya untuk menghadiri kelas Mark, bukan dirinya. Jeno tahu, Taeyong takkan menghadiri kelasnya.

"Kenapa tak bilang? Aku bisa minta tolong kakakku untuk datang," ucap Sungkyung membuat Jeno tersenyum. "Tak apa, itu akan merepotkan."

Sungkyung memperhatikan Jeno dari samping. Bibir lelaki itu tipis, hidungnya begitu mancung, dan matanya terkadang menatap sayu pada beberapa hal. Kadang-kadang, Sungkyung mendapati Jeno tengah menatap kosong ke satu arah, lelaki itu terlihat seolah tak mempunyai semangat hidup. Namun Sungkyung menepis pemikirannya itu.

"Jen, kakakmu tak datang?" tanya Jaemin sembari celigak-celiguk.
"Dia sibuk," jawab Jeno. Lelaki itu lalu berjalan menuju jendela belakang kelas dan ikut mendengarkan apa yang guru sampaikan.

Tatapannya tak sengaja bertemu dengan mata wali kelasnya yang menatapnya tajam, seolah mengatakan, poinmu-di-kurangi.

Jeno menghela napas, lalu menatap ke kelas kakaknya. Dapat dilihatnya Mark tengah berbicara dengan Koeun, lelaki itu melambai begitu menyadari tatapan Jeno. Jeno tersenyum dan membalas lambaian kakaknya.

Ya, setidaknya masih ada Mark hyung, batinnya.

***

Jeno baru ingin membuka pintu rumahnya saat dia mendengar percakapan kedua kakaknya. Lelaki itu memutuskan mengurungkan niatnya membuka pintu dan menunggu di depan.

"Hyung, tadi datang ke kelas Jeno juga kan?"

"Aku meminta temanku untuk datang mewakili, kenapa?"

"Aku hanya tak ingin Jeno mendapat pengurangan poin dan di hukum."

Bohong.

Tak ada siapapun yang mewakili Taeyong untuk menghadiri rapat tadi sehingga Jeno mendapat pengurangan poin dan dihukum karena tak mengerjakan tugas. Itulah yang menyebabkan dirinya pulang mendekati jam makan malam.

Jeno membalikkan tubuhnya dan masuk lewat pintu belakang. Setelah masuk ke kamarnya, Jeno segera mengganti pakaiannya dan kembali keluar.

"Lho? Kau kapan pulang? Mau kemana?"

Jeno tersenyum. "Aku mau ke rumah Jaemin, ada tugas kelompok."

"Makan malam dulu, baru pergi. Lagian kau kapan pulang? Aku tak melihatmu," ucap Mark.

"Aku pulang lewat pintu belakang. Aku sudah makan tadi sepulang sekolah."

Mark memicingkan matanya. "Aku tak percaya. Aku tak melihatmu makan."

"Aku serius, hyung. Hyung saja yang terlalu serius bermain game."

"Bohong! Alasanmu juga begitu semalam," ucap Mark keras kepala. Namun Jeno tak kalah keras kepalanya. "Aku tak berbohong, memang begitulah kenyataannya."

Jeno menatap Taeyong dan membungkukkan badannya sebentar. "Aku akan pulang telat, selamat malam."

***

Dear, Hyung's | 𝘓𝘦𝘦 𝘑𝘦𝘯𝘰 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang