"Heh! itu muka lecek amat kaya kembalian angkot. Gue heran ama lu berdua," Ucap Gerion pada Alphen dan Asha yang masih betah menundukkan kepalanya masing masing.
Gerion dan Sandra sudah beberapa kali membujuk mereka,namun keduanya masih bersikap malu malu kucing. Oh ya, mereka berempat sedang berada di salah satu restoran sushi. Pesanan semuanya sudah datang,Gerion dan Sandra sudah memakan sushi mereka, namun makanan Alphen dan Asha masih saja belum tersentuh.
"Lo duluan,"
"Lo,"
"Lo"
"Duluan lo,"
"Lo duluan,"
"Lo berdua sekali lagi ngomong kaya gitu gue panggilin penghulu yang ngawinin emak bapak gue dulu suruh dateng kesini. Mau?!" Ancam Gerion galak. Sandra yang berada disampingnya hanya terkekeh kecil.
Sandra sudah menerka nerka jika jantung Asha sekarang bagaikan ingin berpindah tempat. Yang dipastikan jawaban Asha adalah sangat ingin jika dinikahkan dengan Alphen.
Alphen dan Asha akhirnya menyentuh makanan nya masing masing. Namun keduanya masih enggan untuk saling menatap satu sama lain.
"Nah gitu dong makan. Apa susah nya sih kalian," Ujar Sandra. Gadis itu sudah lebih dulu menyelesaikan makan nya.
"Gue ke toilet dulu ya" Izin Sandra. Gadis itu beranjak keluar restoran untuk pergi menuju toilet.
"Eh aduh gue juga ya, kebelet nih" Alibi Gerion, dengan tingkahnya yang di buat buat menahan pipis. Padahal,di dalam hati dia tersenyum sinis.
Alphen dan Asha saling bertatapan. Lalu keduanya kembali melanjutkan makanan masing masing.
•••
"Woy, sandra!" Panggil Gerion pada Sandra yang belum jauh beberapa langkah di depan nya. Sandra menoleh, Gerion berlari kecil menuju Sandra.
"Abis dari toilet kita langsung balik aja gimana?" Tawar Gerion seraya mengeluarkan smirknya. Sandra menatapnya bingung.
"Loh? Entar Asha sama Alphen gimana?"
"Biarin dia berdua. Lo bawa mobil kan? Udah mobil lo itu buat balik Alphen sama Asha. Lo pake mobil gue, kita pulang berdua. Gimana?" Jelas Gerion panjang lebar.
"Gue setuju. Tapi sebelum itu, lo berniat ngejailin mereka berdua biar deket kan? Ngaku lo" Duga Sandra seraya memasang tatapan menyeledik. Gerion terkekeh dan mengangguk.
"Cepet, gue tunggu lo disini. Lo gak usah khawatir, Alphen tadi udah gue kasih uang buat bayar makanan"
Setelah Sandra selesai, mereka berdua menuju parkiran lalu pulang meninggalkan Alphen dan Asha yang sedang dalam zona kecanggungan.
Disisi lain, Asha yang sudah menyelesaikan makanan nya gelisah menelpon Sandra yang sudah lumayan lama meninggalkan dirinya berdua dengan Alphen. Asha bukan hanya canggung dan deg deg an, Asha juga merasa tidak nyaman.
"Ck, Sandra kemana sih" Gumam Asha kecil. Alphen yang berada di hadapan Asha hanya menatapnya.
Alphen lalu beranjak dari duduknya, menuju kasir untuk membayar semua makanan nya.
"Mau langsung pulang atau masih mau jalan disini sama gue?" Tawar Alphen dengan suara beratnya. Sampai Asha merinding di buatnya.
Asha menggigit bibir bawahnya, bingung. Karena jika pulang,dia belum tentu akan bertemu kembali dengan Alphen. Jika masih ingin berdua dengan Alphen, itu adalah kesempatan terbesar.
"Yaudah ayo ah, lama lo. Jalan aja kita berdua" Ucap Alphen seraya menarik tangan Asha untuk segera meninggalkan restoran sushi tersebut.
"Kita mau kemana?" Tanya Asha.
"Maunya?"
"Pulang" Pinta Asha dengan suara merengek. Alphen tersenyum kecil.
"Lo bawa mobil?" Asha menggeleng.
lItu mobil Sandra. Pasti dia udah pulang ninggalin kita berdua." Ucap Asha.
"Enggak, ayo cek dulu mobil Sandra di parkiran. Kali aja mereka pulang pake mobil Gerion. Sialan emang nih sepupu gue." Balas Alphen seraya berdecak.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju parkiran basement. Melihat mobil Sandra masih terparkir atau tidak.
"Itu bukan?" Tanya Alphen seraya menunjuk mobil jazz putih milik Sandra yang masih terparkir. Asha mengangguk.
"Kunci mobilnya mana?" Asha mengeluarkan kunci mobilnya dari tas sling bag nya.
Alphen langsung merampasnya, lalu mengambil kursi pengemudi mobil. Dan melajukan mobil putih tersebut.
•••
"Makasih ya, udah nganterin" Ucap Asha. Alphen mengangguk.
"Nanti mobilnya Sandra gue balikin ke dia," Asha mengangguk, lalu gadis itu membuka pintu mobil. Namun tertahan karena tangan Alphen menahan lengan nya.
"Boleh minta id line sama instagram lo?" Asha menyebutkan semuanya. Lalu sebelum masuk Asha melemparkan senyuman nya pada Alphen.
Alphen membalas nya dan tersenyum. Asha tertawa dalam hati, betapa beruntungnya ia hari ini.
To be continued...
Halohaaaa ❤️ maaf yaa telat update. Author bener bener keabisan ide saking banyaknya cerita yg author buat,jadi pusyang deh hehe :) jangan lupa vote kan komen nya ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Who?
Teen FictionDisini, Asha yang hanya mengerti dirinya sendiri. Tentang apa yang ia sukai, tentang apa yang ia benci dan lain lain. Asha memang anak gadis yang tidak menarik. Anak gadis tidak mungkin tidak merawat diri seperti Asha. Sandra, sahabatnya itu sudah...