(5)The Dancing Clown

47 9 1
                                    

Satu hari kemudian. . .

01 November, 1999.

Awal bulan November menjadi bulan yang semakin penuh teror. Hilangnya para anak remaja terus bertambah setiap harinya. Polisi mencatat jumlah para remaja yang dilaporkan menghilang adalah sekitar tiga puluh orang. Bahkan jumlah itu akan terus bertambah entah sampai kapan.

Sekolah juga telah diliburkan total untuk menimalisir jumlah anak remaja yang hilang karena menurut beberapa laporan dari para orang tua, jam pulang sekolah merupakan yang paling rawan. Selain itu, saat anak mereka mandi pada malam hari juga salah satu kegiatan yang berbahaya.

Ini adalah kasus penculikan pertama yang sangat menggemparkan dan pelakunya juga sulit untuk ditemukan. Di tempat manapun sepertinya sudah tidak ada yang aman.

Sean, Luce, Jesel, Cat, dan Ashley sekarang tengah berjalan beriringan menuju rumah Sunny. Gadis itu menelpon mereka kemarin sore, meminta untuk datang ke rumahnya hari ini. Suara Sunny yang terdengar tegang dan gugup tadi malam menandakan jika ada sesuatu yang sedang terjadi.

Saat mereka tiba, rumah Sunny begitu sepi. Hanya ada Sunny yang terlihat pucat dan memiliki kantung tebal di bawah matanya. Sepertinya ia susah tidur tadi malam.

"Hey, Kau terlihat mengerikan. Ada apa?" Luce kebingungan.

Mereka semua menatap ke arah Sunny yang bahkan belum mandi, padahal ini sudah siang sekitar jam sebelas.

"Yang aku lihat jauh lebih mengerikan." Kata Sunny, menghela nafas berat.

"Apa maksudmu?" Tanya Jesel.

Sunny menghela nafas lagi. "Entahlah aku, aku tidak yakin tapi, aku yakin." Katanya.

"Beritahu kami, Sun." Kata Sean.

Sunny memberi jeda di antara mereka. Ia berpikir dalam tentang kejadian-kejadian yang telah ia alami. Sunny sendiri merasa ragu untuk memberitahu teman-temannya. Takut-takut, mereka malah mengejeknya gila.

Selama Sunny terdiam, mereka berlima juga diam. Mereka tahu pasti ada sesuatu dibalik diamnya Sunny. Sebab wajah gadis itu juga menggambarkan jika ia sedang sedih, bingung, takut, dan cemas.

Sunny berusaha merahasiakan semua kejadian-kejadin aneh yang menimpanya selama dua hari ini. Namun semakin ia memilih bungkam, semakin mimpi buruk itu terus menerus menghantuinya. Sunny bahkan tidak bisa membedakan apakah itu semua nyata atau hanya mimpi.

"Jika aku mengatakannya, apakah kalian akan percaya?" Tanya Sunny.

"Umm, kami tidak tahu, sedang Kau saja belum menceritakannya." Kata Ashley.

"Yeah, katakan saja dulu." Sambung Jesel.

"Baiklah. . ." Sunny membuang semua rasa ragunya.

Gadis itu menceritakan kejadian awal di mana saat ia melihat Beth yang lewat di belakang rumahnya saat ia mengambil plastik sampah, padahal nyatanya pada waktu itu Beth dinyatakan tidak ada pulang ke rumahnya sejak malam sebelumnya.

Sunny juga menceritakan suara-suara bisikan dari puluhan orang yang ia dengar dari bawah wastafel kamar mandinya. Tak lupa pula suara Beth yang meminta tolong saat suara erangan mengerikan menyertai orang-orang yang ada di bawah sana.

Dan yang terbaru adalah, tadi malam ia bermimpi aneh. Saat Sunny baru saja memejamkan mata untuk tidur, ia kembali terbangun. Namun ia bingung dengan keadaan kamar yang terlihat begitu buruk serta debu-debu yang berterbangan di mana-mana. Hawanya juga berubah menjadi sangat dingin. Sunny bahkan agak kesulitan untuk bernafas.

The Stranger Things In ElyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang