34°

6.1K 937 80
                                    

Gue, Liya, Indah, Baekhyun, kak Kai, sama Sehun udah nyampe di salah satu hotel yang ada di Busan sini.

Kalian penasaran gak sih kenapa kita bisa sampai di tempat ini?

Itu semua karna otak cerdasnya kak Kai. Dia nyuruh Indah untuk nyari lokasi hp Dini saat ini lewat fitur find my iPhone. Dan untungnya, kita berempat emang terhubung satu sama lain, gue sama Baekhyun juga.

Liya dan Sehun udah lari-lari ke meja resepsionis sedangkan gue di belakang berjalan dengan lemas ke arah mereka, gue gak mampu lagi, gue gak sanggup.

Foto Dini yang Chanyeol kirim ke gue masih terbayang-bayang di kepala gue. Dan itu bikin gue puyeng.

"Kamu gapapa?" Tanya Baekhyun yang gue balas gelengan.

"Dini..." lirih gue.

Tanpa angin puting beliung, Baekhyun jongkok di depan gue lalu mengisyaratkan gue untuk naik ke punggungnya.

Gue naik tanpa nolak sedikitpun karna yang gue butuhin saat ini memang adalah seseorang yang bisa bantu gue berjalan dikala gue lemes kayak gini. Dan Baekhyun adalah jawabannya.

Gue menaruh kepala gue di ceruk leher Baekhyun lalu dia mengecup puncak kepala gue sekilas.

"KAMAR NOL NOL TUJUH CEPETAN!" Teriak Indah ke gue dan Baekhyun lalu mereka semua berlarian.

Baekhyun jalan cepet doang.

"Aku turun ya. Pasti kamu capek." Kata gue ke Baekhyun dengan suara lirih.

"Enggak kok sayang, aku gak mau kamu ke goyang-goyang kalau aku lari jadi aku jalan cepet aja. Goyangnya nanti aja." Jawab Baekhyun yang bikin gue menghela napas doang.

Dibalas juga gue gak semangat gini.

Dari kejauhan gue liat Sehun yang hampir mengetuk pintu kamar bernomor 007 tersebut tapi tangannya ditahan sama kak Kai.

Kak Kai mundur perlahan lalu mengarahkan kakinya ke arah pintu kamar itu.

Dan...

BRAK!

Pintu terbuka dengan lebar dan yang pertama kali gue lihat adalah Dini yang badannya udah berlumuran madu dan juga.. sperma?

Gue menangis sekencang mungkin dalam gendongan Baekhyun. Liya dan Indah gak kalah nangisnya kayak gue.

Chanyeol yang kaget langsung mengambil bathrobenya lalu dia pasang ke badannya sedangkan Baekhyun sedang menurunkan gue yang ada dalam gendongannya.

"Kalian masuk kamar orang bisa sopan dikit gak huh?" Tanya Chanyeol.

But...

BUGH!

Satu tonjokan mendarat dengan kasar di pipi Chanyeol dari Baekhyun. Sehun dan kak Kai berbalik untuk menghindari tatapan mereka dari Dini.

Gue menghampiri Dini yang bawahnya itu udah penuh cairan kental putih ditambah banyak darah dan juga kaki tangannya diiket, belum lagi matanya yang sembab, bibirnya yang berdarah, lehernya yang membiru, dan rambutnya yang acak-acakan.

"Guys..." lirih Dini yang bikin gue makin kejer nangisnya.

Dan dengan tergesa-gesa gue mencari sesuatu yang bisa menutupi badan kacau sahabat gue ini, dan akhirnya gue mendapat satu bedcover gede di dalam lemari kamar hotel ini.

Sedangkan Liya dan Indah dengan susah payahnya membuka ikatan tali yang mengikat kedua tangan dan kaki Dini.

Setelah terlepas, Dini meringkuk dan gue dengan cepat membungkus badannya dengan bedcover yang gue dapat.

Gue, Liya, dan Indah memeluk dia seerat yang kita bisa.

Kita berempat gak bisa ngomong apa-apa selain nangis.

Kalau kak Kai dan Sehun, mereka sedang terus mencoba untuk menahan Baekhyun yang lagi mukulin kakak kelasnya sendiri, Chanyeol.

"BIADAB! COWOK BRENGSEK! GAK NGOTAK LO ANJING!"

Itulah kata-kata yang gue denger keluar dari mulut Baekhyun.

Akhirnya, kak Kai dan Sehun berhasil menahan Baekhyun kemudian berdiri.

Chanyeol tersungkur dengan mukanya yang penuh darah dan memar. Dia berdiri dengan bantuan kursi yang ada di dekatnya. Setelah berdiri sempurna, Chanyeol melihat ke arah gue lalu nunjukin smirknya.

"I had told you, babe. Don't play with fire like me." Katanya dengan suaranya yang parau.

Jangan lupakan smirk yang dia terus tunjukan ke gue.

BUGH!

Satu pukulan lagi mendarat di pipi Chanyeol, kali ini bukan dari Baekhyun, tapi dari kak Kai, sahabat Chanyeol sendiri.

"Gue gak nyangka lo bakal tetep main cewek kayak gini, Yeol." Ucap kak Kai.

Tiba-tiba...

BRAK!

Pintu yang udah dirusakin kak Kai itu terbuka dengan lebar dan memperlihatkan seorang wanita paruh baya berambut pendek warna hitam diikuti oleh beberapa pria bertubuh besar di belakangnya.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADA ANAK SAYA?!" Pekik wanita itu yang membuat kita semua heran.

"Itukan bukan Mama lo, Din. Mama siapa?" Tanya Indah tiba-tiba.

Dan saat itu juga, wanita tua itu berjalan dengan cepat ke arah Baekhyun, Sehun, kak Kai, dan Chanyeol sambil mengangkat tangannya ke atas.

"Huh?" Heran kita semua saat wanita tadi menangkup manja pipi milik Chanyeol di depan kita semua.

"Siapa yang mukulin kamu, sayang? Bilang sama eomma." Katanya dan itu sesaat bikin kita berempat berhenti menangis kecuali Dini.

"Yeolie gapapa kok, eomma." Jawab Chanyeol yang bikin gue pengen ketawa saat itu juga tapi gue tahan.

"Bu tolong anaknya dijaga, liat sahabat kami. Dia jadi seperti itu karna ulah Chanyeol!" Ungkap Baekhyun pada Mama Chanyeol.

Mama Chanyeol menatap Baekhyun dari atas sampai bawah.

"Anak saya? Huh! Teman kamu aja tuh yang genit sama anak saya. Dasar kelabang!" Jawab wanita itu kemudian menarik Chanyeol keluar dari kamar ini.

Gue bangkit dari tempat tidur lalu berlari ke arah Chanyeol, setelahnya gue menahan tangan Chanyeol yang basah itu.

Chanyeol berbalik lalu tersenyum manis ke arah gue.

"Did you want to say sorry to me?" Tanyanya lalu gue tersenyum manis dengan wajah yang memanas.

Gue menguatkan diri dan setelahnya mengangkat kaki kanan gue lalu menubruk kejantanan Chanyeol dengan ujung lutut gue yang bikin dia berteriak kesakitan sampai tersungkur.

"AAAHHHH!"

Seketika semua orang yang berekor depan di ruangan ini memegang masing-masing kejantanan mereka.

Chanyeol tersungkur dan terus memegang juniornya kesakitan.

PLAK!

Satu tamparan mendarat di pipi gue dan itu semua perilaku dari Mamanya Chanyeol.

"CHANMI!" Pekik Baekhyun lalu memeluk gue, alhasil gue nangis di pelukannya.

"Bawa dia." Ucap Mama Chanyeol.

Sepersekian detik kemudian, pria-pria berbadan besar tadi menggendong Chanyeol keluar dari kamar ini.

"Baekhyun..."

Tbc.

Vomment juseyo❤
Thanks for reading!💙

FRIEND;BBH ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang