53°

5.2K 831 55
                                    

Baekhyun's POV.

Akhirnya, gue telah melewati hampir 3 tahun penuh kesengsaraan gue sebagai mahasiswa di kampus ini.

Ternyata, menjadi seorang calon Arsitek itu tidak segampang yang gue bayangkan. Gue kira, hanya dengan menggambar apa yang gue mau semuanya akan selesai, nyatanya tidak.

Awalnya, gue hampir menyerah dengan pindah ke Ekonomi atau Pendidikan aja saking capeknya dengan tugas-tugas yang menumpuk.

Tapi karena semangat Chanmi yang selalu setia dan ada buat gue, gue mengurungkan semua niat gak guna itu.

Setiap kali gue merasa lelah, Chanmi selalu ada menemani gue di saat dia pun juga sibuk dengan kuliah kedokterannya.

Tidak jarang gue lihat dia ketiduran saat menemani gue dan berakhir dia selalu tidur di kamar gue setiap harinya karna ngotot pengen nemenin gue.

Dia bahkan rela mengerjakan semua tugasnya secepat mungkin agar malamnya bisa menemani gue untuk mengerjakan semua tugas gue.

Di fakultasnya, dia terkenal ansos karna kesibukannya bergelut dengan beberapa buku tebal saat jam apapun.

Saat di kampus, dia selalu memanfaatkan waktu itu untuk belajar belajar dan belajar. And she deserve it.

Today, dia jadi lulusan terbaik tahun ini dan gue menempati posisi kedua. Semua itu berkat Chanmi dengan kepintaran otaknya itu.

Gue menatap Mami dengan wanita yang sangat gue cintai setelah Mami sedang berpelukan dengan suasana haru.

Sedangkan di saat yang sama, Mama memeluk gue dengan erat sambil berulang kali mengucapkan kata bahwa gue berhasil dan gue sudah bekerja dengan sangat keras.

Gue hampir saja akan menangis kalau saja gue gak mengingatkan diri gue sendiri bahwa gue memiliki ekor depan.

Setelahnya, gue memeluk Papa Lee alias Papa Chanmi dengan gaya khas pria-pria pada umumnya. Hey, gue udah berumur 21 ya sekarang.

Sebelumnya, gue udah berpelukan ke Mami Papi dulu sebelum ke Mama Papa Chanmi. Setelahnya, gue menatap Chanmi yang juga sedang menatap gue penuh haru.

Gue tersenyum dari jarak yang cukup jauh dari Chanmi saat dia berlari ke arah gue dengan air mata yang gue lihat membasahi pipinya.

Gue menyambutnya dengan tangan merentang dan tak lama dari itu tubuh Chanmi menubruk gue dan kita hampir saja jatuh kalau gue gak sempat sarapan pagi tadi.

Chanmi memeluk gue dengan erat dan terus menangis sampai jubah kelulusan gue basah karnanya.

Gue memeluknya dengan erat dan menepuk punggungnya berulang kali.

"Sweetheart, why? You did better, sayang."

Yah. Gue dikacangin.

Gue tertawa kecil karna sikap Chanmi yang gak pernah berubah di umurnya yang udah 21 tahun ini, dia masih childish dan selalu manja ke gue.

But I love it.

"You did everything better, sayangku. You deserve it. Kenapa nangis?"

"Aku terharu, Baek. Aku gak nyangka bisa lulus sama-sama kamu dan kita masih bersama sampai sekarang, aku bahagia."

"Emang udah semestinya gitu, sayang. Kalau kamu cinta sama seseorang, kamu hanya akan merasakan kebahagiaan. Nothing else. Dan aku janji akan selalu kasih kamu kebahagiaan itu."

"Baek.."

"Iya sayang.."

"I love you.."

FRIEND;BBH ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang