35°

6.1K 958 53
                                    

Kita semua mengantar Dini pulang ke rumahnya dengan keadaan yang cukup membaik dibanding sebelumnya.

Gue, Liya, dan Indah yang mandiin Dini karna dia masih takut untuk kemana-mana sendirian. Semacam trauma gitu lah.

"Kalian balik aja, udah malem banget. Biar gue sama Baekhyun yang anterin Dini masuk." Ucap gue ke Liya, Indah, kak Kai, dan Sehun.

"Gak. Gue juga pengen ikut." -Liya

"Gue juga." -Indah

Gue mengangguk pasrah, gak ada gunanya sekarang ngelawan mereka berdua. Sama-sama keras kepala.

"Sini Din, biar gue gendong." Tawar Baekhyun tapi Dini menggeleng lalu mengulurkan tangannya ke gue.

"Yaudah, Baek. Biar gue aja." Sela gue setelah itu membantu Dini keluar dari mobil Baekhyun.

"Gue rasa Dini trauma deh sama sejenis kita." Celetuk Sehun di belakang gue.

Sesampainya di depan pintu utama rumah Dini, kak Kai memencet bel rumah itu dan gak lama kemudian keluar salah satu maid di rumah ini.

"Sel-- non?" Tanyanya kaget.

"Permisi. Kita mau nganter Dini pulang, Bi." Ucap Liya dan maid tadi masih ngeliatin Dini dengan matanya yang melotot gak percaya.

"Non kenapa? Sini sama--" tawar maid tadi tapi Dini menepis tangannya dan tetap bersikukuh meminta gue, Liya, dan Indah untuk membopong dia masuk ke rumahnya.

Tentu aja gue nurut.

Saat kita mau naik tangga ke kamarnya, Mama Dini lewat lalu tersenyum senang ke arah kita.

"Eh kalian.. dari mana aja?" Tanyanya tapi saat dia liat Dini, ekspresinya berubah.

"Astaga, anak Mama kenapa?" Tanyanya sambil mengelus wajah Dini dengan lembut.

Dini yang tadinya udah berhenti nangis sekarang kembali lagi. Dia memeluk Mama nya erat sambil menangis tersedu-sedu.

Gue yang ngeliatin juga ikutan nangis because gue tau ini berat banget untuk Dini dan kalau Mamanya tau, Mamanya pasti bakal kecewa banget sama dia.

Baekhyun membawa gue masuk ke dalam pelukannya alhasil gue makin kejer. Baekhyun mengelus rambut gue dan menyapu punggung gue dengan lembut.

"Udah udah.." tenangnya.

"Kenapa sayang? Ada apa?" Tanya Mamanya ke Dini tapi Dini nya diem aja.

"Chanmi? Liya? Indah? Gak ada yang mau ngomong nih?" Tanya Mamanya ke kita tapi gue tetep nangis di dalam pelukan Baekhyun.

"Aku udah gak suci lagi mah.. aku.. aku diperkosa.. aku hancur mah.." lirih Dini dalam pelukan Mamanya dan itu sukses membuat gue makin kejer.

Liya dan Indah juga udah nangis sambil menenangkan Dini yang ada dalam pelukan Mamanya.

Tiba-tiba Mamanya melepas pelukannya ke anaknya itu.

"Apa? Ka-kamu di perkosa? Siapa? Siapa diantara mereka?" Kata Mamanya sambil menunjuk ke arah Baekhyun, Sehun, dan kak Kai.

Dini menggeleng.

"Chanyeol mah.." jawab Dini yang membuat raut wajah Mamanya berubah dan hampir tersungkur kalau kak Kai gak nahan Mama Dini.

Kak Kai seakan tau Mama Dini bakalan kaget denger penuturan anaknya sendiri dan mungkin itulah alasan kak Kai stand by di belakang Mama Dini.

"C-Chanyeol? Ke-kenapa bisa? Kenapa kamu diperkosa sama cowok yang kamu selalu bangga-banggin ke Mama? Kenapa bisa???!!" Desak Mama Dini lalu berusaha menarik Dini.

PLAK!

Satu tamparan mendarat di wajah Dini yang membuat dia meringis.

Gue melepas pelukan Baekhyun lalu memeluk Dini sambil membelakangi Mamanya.

"Chanmi! Pergi kamu! Anak ini memang biadab! Mesti dikasih hukuman! Dasar kamu yah! Anak laknat! Dibutain cinta?! Huh?!"

"TANTE PLEASE! INI BUKAN SALAH DINI!" Pekik gue gak tertahankan dan Mama Dini diem.

Dini nangis di pelukan gue.

"Ini semua salah aku tante! Dini begini karna aku! Aku yang nolak Chanyeol jadi pacar aku dan dia mau ngerusak kehidupan aku termasuk sahabat-sahabat aku! Jangan salahin Dini tante, salahin aku!" Jelas gue yang membuat wajah Mama Dini memerah menahan amarah.

PLAK PLAK PLAK!

Tamparan bolak-balik mendarat di pipi kanan dan kiri gue akibat ulah Mama Dini.

Gue meringis sambil terus menangis.

"SAHABAT MACAM APA KAMU YANG BIARIN SAHABATNYA RUSAK KAYAK GINI! TIDAK TAU DIUNTUNG!" Ucap Mama Dini setelah itu mendaratkan satu tamparan lagi ke gue tapi gak jadi.

Ternyata Baekhyun menahan tangan Mama Dini.

"Jangan percaya omongannya, Bu. Dia melindungi sahabatnya sendiri. Yang bersalah dari awal memanglah Chanyeol. Tidak ada yang lain." Jelas Baekhyun berusaha setenang mungkin setelahnya dia menarik gue.

"Kalian semua pergi! Ini urusan saya sama anak saya!"

"Tapi tan--"

"PERGI!"

"Udah udah ayo.." kata kak Kai.

Kita semua menatap ke arah Dini sekilas yang berharap kita gak ninggalin dia di keadaannya yang seperti ini sekarang.

Gue mau kembali lagi ke Dini tapi tangan Baekhyun mencegat gue.

"We better go home, sweety." Kata Baekhyun sambil menampilkan senyum teduhnya.

Gue mengangguk pasrah setelah itu keluar dari rumah Dini.

Gue dan Baekhyun berpisah di sini dengan yang lain. Mereka pun pulang dan gue sama Baekhyun juga pulang.

"Kak tolong sahabat saya dijaga." Kata Baekhyun ke kak Kai.

"Pasti. Duluan ya. Tenangin Chanmi." Balas kak Kai setelah itu Baekhyun mengangguk dan kak Kai pun pergi bareng Indah.

"Hun jagain sahabat gue!" Kata Baekhyun ke Sehun dan Sehun mengangguk kemudian membawa Liya masuk ke dalam mobilnya.

Gue masuk ke mobil Baekhyun tanpa ngomong apapun setelahnya Baekhyun menjalankan mobil nya pulang ke arah rumah kita.

Sesampainya di rumah, Baekhyun ikutan turun nganterin gue sampai depan pintu utama rumah gue.

Gue menunduk tanpa ngomong apapun.

"Its not your fault, sayang." Kata Baekhyun sambil menangkat pandangan gue ke arahnya dengan cara memegang dagu gue.

Dia menyisihkan rambut yang ada di wajah gue dengan tangannya yang lembut itu.

"Aku takut, Baek." Lirih gue dengan wajah yang pasti kacau banget.

Tangan Baekhyun mengelus lembut kedua pipi gue.

"Yaudah. Aku temenin tidur malam ini?"

Tbc.

Vomment juseyo❤
Thanks for reading!💙

FRIEND;BBH ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang