Vote sebelum baca, makasih.
"Nita, kamu ngga papa?" tanya seorang lelaki berusia 22 tahun itu sambil membantu anak perempuan yang jatuh dari sepeda itu untuk berdiri.
"Ngga papa kok om." jawab anak itu diringi dengan senyumnya yang manis, "om Daniel, Nita capek." sambungnya.
"Yaudah belajar sepedanya besok lagi ya, besok om ajarin lagi, oke?" tutur Daniel "Ayo pulang, mau om gendong ngga?" Tawar Daniel.
Nita mengangguk dengan semangatnya, "Tapi Nita berat, ngga papa om?"
Daniel malah ketawa, "Iya gapapa, kamu lucu banget sih, gemes pengen segera jadi Papa kamu om tuh." kata Daniel.
Nita segera naik ke punggung Daniel, "Nita mau nya om jadi suami nya Nita." Kata anak perempuan itu "Om mau ngga jadi suami Nita?" tanya anak perempuan itu dengan antusias.
"Lah emangnya Nita mau jadi istrinya om? Om udah tua loh, sekarang umur om aja udah 22 tahun, Nita berapa? Baru 6 tahun kan ya? Mending om sama Mama nya Nita." Tutur Daniel
"Tapi Mama Nita kan umurnya udah 24 tahun om, tungguin Nita besar ya om, Nita bakalan jadi anak cantik terus nikah sama om Daniel, Nita mau punya suami yang perutnya kotak-kotak kaya om Daniel, hehe." Ucap anak perempuan itu
Daniel terkekeh mendengar penuturan gadis kecil itu, Daniel sangat menyayangi anak itu sejak pertama kali bertemu, dia sudah menganggap Nita seperti anaknya sendiri
Daniel berjongkok agar Nita segera turun dari punggungnya, "Udah sampai sayang, ayo turun." kata Daniel lembut.
"Iya om Daniel."
Daniel masih berjongkok untuk menyamakan tinggi badannya dengan anak itu, Daniel menepuk-nepuk pipinya pelan, Nita mengerti dan langsung mencium pipi Daniel.
"Makasih calon anak om Daniel." ucap Daniel lalu terkekeh pelan.
"Harusnya calon istri om, bukan anak." ralat Nita.
Daniel benar-benar gemas "Iya~ iya calon istrinya om." katanya, lalu mencubit pipi anak itu "Sini peluk om."
"Nita~ bangun, udah jam 7 kurang 15 menit, Nitaa."
Sial. Mimpi itu lagi
"Iya Ma, Nita udah bangun, berhenti teriak-teriak, Nita ngga budeg." jawab gue seadanya.
Sial. Kenapa gue masih aja mimpiin om Daniel, ini udah 10 tahun gue ngga ketemu dia, bahkan gue mulai lupa gimana mukanya.
Gue segera melipat selimut gue dan segera mandi.
"Mama, Nita berangkat dulu." kata gue lalu mencium tangan Mama.
"Iya, udah sana cepetan, ntar terlambat lagi." kata Mama.
'Tiiiiin.'
Suara klakson mobil dipagi hari, udah pasti itu para om-om genit yang lagi deket sama Mama.
"Ma, itu ditunggu om." kata gue yang lagi make sepatu.
Mama keluar dari rumah dengan menyeret sebuah koper dan menutup pintu, "Mama bakal liburan 3 hari sama om Jonghyun, kamu dirumah baik-baik Nit, jangan pulang malem-malem." kata Mama dan gue jawab dengan anggukan.
"Mama udah putus sama om Donghan?"
"Udah."
"Ya allah Ma, baru pacaran 2 minggu putus lagi, cepet banget si dapet ganti, udah lah Ma, berhenti jadi wanita perusak rumah tangga orang Ma, Nita moh-"
"Udah deh, tugas kamu itu cuma sekolah, ngga usah ikut campur urusan Mama, Mama kaya gini juga demi kamu, demi sekolah kamu, katanya kamu mau kuliah, udah Mama mau pergi dulu." ucap Mama lalu berlalu masuk mobil mewah om-om tadi, gue cuma bisa diam melihat sikap Mama.
Gue, Nita Aristya, 17 tahun, anak dari Tika Aristya.
Gue terlahir dan besar tanpa sosok ayah, waktu kecil gue nanya Mama siapa Ayah gue tapi Mama selalu menjawab kalo Ayah gue udah meninggal, kata orang gue itu anak haram.
Mama melahirkan gue disaat dia berusia 17 tahun, hebat ya. Di umur yang sama dengan gue saat ini dulu Mama ngelahirin gue, bener kata orang gue emang anak haram.
Orang-orang bilang ayah gue banyak, kata mereka banyak lelaki yang meniduri Mama gue pada saat itu.
Gue sih diam, iya diam, diam diam nangis, gue ngga pernah nangis didepan mereka, dari kecil gue selalu sendiri. Saat gue masih TK, gue selalu di bully, pengen rasanya ngadu dan curhat sama Mama, tapi nyatanya ketika sampai dirumah Mama udah pergi sama om-om, pergi jam 8 pagi pulang jam 4 pagi dan begitu setiap hari hingga gue lulus TK.
Saat gue masuk SD Mama berhenti kaya gitu, karna Mama ketemu sama om Daniel, Mama bener-bener berubah saat itu.
Tapi Mama kembali menjadi wanita murahan saat om Daniel pergi dari kehidupan kami, gue ngga tau dia kemana, ketika gue nanya ke Mama jawaban yang gue dapet sama tentang pertanyaan siapa ayah gue. 'Dia udah mati.'
Gue selalu berdoa, semoga om Daniel kembali lagi dikehidupan kami, merubah sikap Mama dan menjadi ayah gue, ya walaupun gue masih berharap menjadi istrinya, ya sampai saat ini gue masih berharap bisa menikah dan bahagia bersama om Daniel. Om Daniel, i love you~
Tbc
Next or Unpub?
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Daniel | KDN
Fanfiction[2/6] "Dek, Om sayang sama kamu." [Kang Daniel Fanfiction] Start; 05/12/17 End; Hr; #62 in ss [13.03.18] #70 in ss [23.05.18] #71 in ss [22.05.18] @BININYAJUNHOE, 2017