[3]

6.3K 1.2K 93
                                    

Vote sebelum baca, makasih❤❤









"Kamu ngga papa kan?" katanya sambil tersenyum dan mengulurkan tangan kearah gue.


Gue segera menyambut uluran tangannya, "Gapapa ko om." kata gue setelah berhasil berdiri.



Lagi-lagi dia tersenyum hingga matanya menyipit.


"Mau om anter pulang?" tawarnya.


"Eng..anu..itu saya kesini sama temen om." kata gue tanpa melihat kearah om itu karna fokus nyari keberadaan Dina dan sialnya saat ini Dina hilang dari pantauan gue.


"Oh..Lebih baik kamu segera pulang, ngga baik anak gadis keluar malem-malem, kamu sepertinya masih polos, kamu masih anak sekolah kan?" Kata om itu, gue hanya mengangguk untuk mengiyakan lalu ia pergi mengambil jas yang berada disalah satu kursi.


Dia mendekati gue dan memakaikan jas berukuran besar itu ke badan mungil gue, "Pakaian kamu terlalu ketat, banyak pria dewasa yang menatapmu seolah kamu itu makanan, berpakaianlah lebih tertutup, oke?" katanya lalu mengelus pipi gue sekilas.


Ia segera membalikkan badan hendak pergi dan entah setan dari mana yang membuat gue berani menahan tangan om itu.


"Kita belum kenalan." ucap gue spontan.


Dia mendekat dan membisikkan sesuatu di telinga gue "Kang Daddy, call me daddy."


"Hah?"


Dia tertawa lagi dan menunjukkan gigi kelincinya lagi.


"Daniel, Kang Daniel." katanya sambil mengulurkan tangannya.


Gue diem sejenak, gue akhirnya sadar jika dia benar-benar om Daniel, mantan Mama.


"Nita.." kata gue yang segera menjabat tangannya.


"Nita? Ahhh nama yang cantik, seperti orangnya." katanya kembali tersenyum dan menunjukan gigi kelincinya yang lucu itu.


Entah kenapa gue ngga bisa menyembunyikan senyum karna pujian yang om Daniel berikan.


"Oiya mana temanmu? Atau mau saya antar pulang saja?"


"Saya ngga tau dia kemana om.."


"Ya sudah, ayo saya antar pulang."


"Ngga om, ngga perlu, saya bisa pesen grab." tolak gue sehalus mungkin.


Dia menggandeng tangan gue menuju pintu keluar.


"Om saya bisa pulang sendiri kok."


"Saya ngga bisa biarin seorang gadis sepertimu pulang sendirian."


"Saya juga ngga bisa asal di antar pulang oleh pria dewasa seperti om!!" Bentak gue sambil berusaha menarik tangan gue yang masih dipegang oleh om Daniel


"Nanti tetangga saya bakal heboh om, tolong mengerti situasinya." Kata gue mencoba menjelaskan


"Kan kamu bisa bilang kalo saya teman kamu!!"


"Teman? Apa masuk akal jika seorang anak sma berteman dengan seorang pria dewasa? Mereka akan berfikir jika saya gadis murahan yang tidur dengan om-om."


Om Daniel merusak rambutnya. "Oke, pulang lah sendiri, saya ngga akan ikut campur urusan kamu, saya sadar diri jika saya tua dan tidak pantas menjadi teman kamu kan? Pulanglah, jaga dirimu baik-baik gadis kecil." kata om Daniel, ia merusak poni gue dan berbalik badan meninggalkan gue.


Gue hanya bisa memandangi punggungnya hingga ia memasuki pintu masuk bar.


Gue masih diam dan menyesali kebodohan gue yang justru membuat orang yang selama ini gue rindukan pergi.













Tbc

Om Daniel | KDNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang