[2]

7K 1.2K 70
                                    

Vote sebelum baca, makasih❤❤








Nita

"Lo ngapain sih bawa gue ketempat kaya gini? Lo kan tau gue ngga suka tempat gelap, gue mau pulang."


"Nita, kita itu udah gede, lo ngapain sih di rumah mulu, Mama lo kan lagi kerja diluar kota kata lo, yaudah lah sekali-sekali kita clubbing." Kata Dina sahabat gue yang sekarang udah ikut berjoget mengikuti alunan musik.


"Mama gue ngga kerja seperti pada umumnya, ya dia kerja diranjang sama om-om." batin gue menjerit.


Seumur-umur ini pertama kalinya gue ketempat kaya ginian, takut. Itu yang gue rasain, entah kenapa gue merasa banyak pasang mata yang lagi liatin gue, ingin rasanya gue berdiri dan keluar dari tempat ini, tapi gue ngga tau dimana arah pintu keluar, akhirnya gue memilih untuk diam ditempat sambil mengamati Dina yang masih asik berjoget dengan beberapa laki-laki.


"Hai..boleh kenalan ngga?"


Gue terlonjak mendengar suara seorang laki-laki jangkung tiba-tiba duduk dan berbicara disebelah gue, ralat tepatnya berbisik ditelinga gue.


Lelaki itu menyeringai "Nama gue Hyunbin, lo kesini sama siapa?" tanyanya


"Nita, sama temen." jawab gue cuek, ya mending gue cuekin karna ngga kenal, kan lebih baik waspada, pikir gue.


Lelaki itu mendekati gue dan kembali membisikan sesuatu, namun gue ngga bisa denger apa yang dia katakan.


"Hah? Apa? Gue ngga denger." kata gue setengah berteriak.


Dia kembali mendekatkan bibirnya ke telinga gue.


"Gue berani bayar 2jt untuk semalam sama lo." bisiknya


"Maksudnya? Gue ngga ngerti." kata gue polos.


Dia kembali menyeringai dan kembali mendekatkan bibirnya di telinga gue.


"Junior gue tegak, lo puasin dia dan tidurin dia dan sebagai imbalannya gue berani beli tubuh lo 2jt, gimana?"


Refleks gue menutup bibir gue rapat-rapat.


Tanpa pikir panjang gue langsung melayangkan sebuah tamparan di pipi lelaki itu. Namun ia justru terkekeh pelan sambil memegangi pipinya, ia kembali menyeringai.


"Aku lebih suka ditampar pakai bibir mungil mu itu sayang." katanya, cukup membuat gue geli.


Tanpa pikir panjang gue segera berdiri berniat meninggalkan lelaki gila itu, namun sayang tangannya cukup sigap menahan gue, dia menarik gue hingga gue jatuh tepat di pangkuannya.


Shit, tangannya dengan cepat sudah melingkar di perut gue.


"Lepasin gue, lo gila ya, ngga gue ngga mau, lepasin!" teriak gue ketika dia berusaha mengambil first kiss gue, gue mengatupkan bibir rapat-rapat.


Dia terus berusaha mencium gue hingga lelaki itu jatuh karna mendapat sebuah tinju dari seorang lelaki dengan tubuh yang lebih pendek darinya.


Pria itu memiliki tinggi sekitar 180cm, memakai celana formal hitam dipadukan dengan kemeja putih, dua kancing atasnya sengaja dibuka dan lengannya digulung hingga siku, warna rambut coklatnya menambah kesan manly


"Jangan berani-beraninya lo nyentuh tubuh calon istri gue kalo lo masih pengen hidup." katanya dengan lantang membuat banyak perhatian teralih padanya.


"Maaf, maaf bos, saya ngga tau kalo dia calon istri bos, maafin saya." kata pria bernama Hyunbin tadi kelihatan ketakutan.


Lelaki jangkung bernama Hyunbin itu langsung berlari dengan bibir dan hidung berdarahnya.


Seberapa kuat laki-laki itu hingga membuat orang mesum itu langsung lari seperti itu? Pikir gue.


Pria berbahu lebar itu mendekati gue, mata gue menyipit dengan sendirinya untuk memperjelas pengelihatan gue.


Dia tersenyum hingga menampilkan gigi kelincinya, dengan senyumnya itu ia terlihat begitu lucu.


Dia semakin dekat dan gue baru menyadari jika............ wajah dan senyumnya mirip seseorang di masa lalu gue, Om Daniel! ya dia mirip om Daniel.


"Kamu ngga papa kan?" tanyanya sambil tersenyum dan mengulurkan tangan kearah gue.










Tbc.

Om Daniel | KDNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang