Chapter 14 : Our Plan

204 32 5
                                    


"akh. . . Nae mori apha(kepalaku sakit), "

" aku dimana? "suaranya terdengar cemas

" ah, iya. Eomma menyeretku ke sini, "

" eomma. . . "panggilnya

Duk Duk duk

"eomma,. . . . "teriak Donghae sambil terus menggedor pintu, suaranya bergetar menandakan dia merasa sangat ketakutan

Gelap!!

Hanya itu yang Donghae tahu sekarang. Lelah karena terus menggedor - gedor pintu tapi tidak ada hasil sama sekali, Donghae memutuskan untuk duduk di depan pintu,menekuk kaki dan memeluk kedua lututnya

" eomma, appa, hyung. . . Museowoyo (aku takut), "isaknya mulai terdengar

" appa...mianhae(maaf), maafkan aku. . .  Appa, "

" kenapa harus aku? Kenapa harus padaku kau seperti ini, eomma? "isaknya semakin kencang

Donghae terlonjak saat tiba2 ada cahaya disertai suara yang memekakan telinga

Ternyata itu adalah petir, hujan pun mulai turun, deras, dan semakin deras

" jeger!! "

Seseorang langsung terbangun

" akh, "dengusnya

Ternyata dia adalah Kibum yang masih menginap beberapa hari di rumah halmeoni

" Jungwoo-ya. . . . Jebal!! Keluarlah!! "
Terdengar suara dari luar

" halmeoni? "lelaki itu langsung keluar. Dilihatnya halmeoni dan Shang sedang mengobrol atau berdebat, yang jelas mereka terlihat sangat serius

" Shang, aku mohon aku ingin bicara dengan Jungwoo,"

"kau tau aku dalah psikiater. Aku juga pernah menangani pasien seperti kalian, "

" aku tidak percaya halmeoni, "

" kalau begitu. Aku mohon bawa kembali Donghwa dan eommanya, "

" tidak! Sampai mereka merasakannya, "

" apa sebenarnya mau mu? "tanya halmeoni

" aku tidak yakin kau benar2 ingin menolong Jungwoo, ani. .  Donghae, "tambah halmeoni

" aku peduli pada mereka! "ujar Shang

Mereka a.k.a para kepribadian

" tapi tidak dengan cara ini kau balas dendam, "nasihat halmeoni

Y? (Hamkke Kaja!) (On Revising)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang