Chapter 4 : Jungwoo aniyo?

270 29 8
                                    


"Jungwoo aniyo (Bukan Jungwoo)."Balas Dongji.

"Jika bukan Jungwoo, lalu siapa?" Tanya Heechul.

"Ah, molla."Balas Dongji meninggalkan Heechul.

" Ya! Eodika? (hey, kau mau kemana?)"tanya Heechul

" Aku sudah kenyang. Aku mau tidur."Jawab Dongji yang kini telah berada di tangga menuju kamar Jungwoo.

"Terimaksih ya oppa, atas makan tengah malamnya."Tambahnya.

"Oh, iya. Tentang yang tadi. . . Aku akan memberitahumu jika aku dapat waktu, ok?! "

" Jaljayo, oppa! (selamat malam, kakak!) "Ujar nya kemudian benar-benar pergi.

" Dia bilang akan memberitahuku jika dia dapat waktu? Apa aku harus memanggilnya? "Gumam Heechul.

Tidak lama setelah Dongji pergi, Heechul mendengar sesuatu.

"Ada apa itu? Kenapa di kamar Jungwoo berisik sekali? "Tanya Heechul.

"Dia bilang akan tidur. Apa dia berbohong padaku? "Gumamnya dan segera menuju kamar Jungwoo.

"Aigoo, Lee Dongji kau tidak boleh menonton ini! Kau masih dibawah umur. "ujar Heechul langsung mematikan DVD.

" Ya! Kau berbohong padaku. Kau bilang akan tidur. Cepat sana tidur!"Heechul mendorongnya pelan.

" Kau siapa berani mengaturku? "Balas Jungwoo/Dongji/?

Sepertinya ini bukan Dongji.

"Kau bilang aku tidak boleh menonton itu?di bawah umur? Usiaku 20,dan siapa kau berani melarangku? "Ujar orang itu yang Heechul yakini dia bukan Jungwoo apa lagi Dongji.

" Ya! Neo Dongji aniya?(Hey! Kau bukan Dongji?) "Balas Heechul bertanya.

"Aish, namja lemah sepertimu bahkan aku tak ada niat menyentuhmu, apa lagi berkelahi. "Ucap orang itu dengan sombongnya.

" Ya! Kenapa ribut-ribut? "Leeteuk tiba-tiba datang menghampiri mereka. Sepertinya dia terbangun karena mereka.

"Dia menonton yang seharusnya tidak dia tonton. "Jawab Heechul.

" Mwo? (apa?)"Leeteuk kaget.

" Ya, Lee Jungwoo! (Hey, Lee Jungwoo!) "Leeteuk kesal.

"Aku bukan Lee Jungwoo. Dan aku sudah cukup umur. "Balas orang itu.

"Neon nuguya? (Kau siapa?)"Tanya Heechul.

" Shang."Jawab Orang itu.

" Berapa usiamu? "Tanya Heechul lagi.

"Aigoo. . aku baru saja mengatakannya 5 menit yang lalu. 20th!"Balas Shang.

"Tetap saja. Meskipun kau cukup umur, tapi kau menggunakan tubuh Jungwoo. "Balas Heechul kesal.

"Bukan. Dia bukan Jungwoo."Balas Shang.

"Ah, iya. Itu juga yang dikatakan Dongji. "Ujar Heechul.

" Dongji, nugu? (siapa?)"Tanya Leeteuk.

" Geu yeoja (perempuan itu)."Balas Heechul.

"Jika dia bukan Jungwoo, lalu siapa dia? "Tanya Leeteuk.

"Kalian pikir aku akan memberitahu dengan semudah itu. Tak akan! "Balas Shang tersenyum jahat.

"Apa kau yang berkelahi di sekolah? "Tanya Heechul.

" Ne (iya)."Jawab Shang singkat.

"Lalu siapa Jungwoo? "Tanya Heechul.

"Aish, anak itu sangat lemah dan menyedihkan. Bodoh juga tidak diharapkan. Aku benci menyebut nama itu, bahkan mengingatnya saja, Oukh."Balas Shang.

"Aku tidak akan pernah menyebutkan nama sial itu."Ujar Shang tersenyum menyeringai.

"Jadi, apa Jungwoo juga bukan kepribadian asli? "Tanya Leeteuk

"Iya. Dan setidaknya Jungwoo tidak terlalu menyedihkan, seperti dia."Balas Shang yang lagi-lagi menyeringai saat mebyebut kata "dia" .

" lalu kenapa Jungwoo. . .

"Itu adalah nama yang diberikan halmeoni."Ujar Shang sebelum Heechul menyelesaikan pertanyaannya.

"Bisa kau ceritakan dari awal? "Pinta Leeteuk.

"Ani, stop! Aku harus pergi."Tolak Shang, berdiri dan hendak pergi.

"Ya! Neo eodika? Kau tidak bisa kemana-mana."Heechul menghalanginya agar tidak pergi.

"Kalau begitu, wine juseyo! (beri aku anggur merah!)"Ucap Shang kembali duduk.

" Mwo?? (apa??)"Heechul dan Leeteuk bersamaan.

"Berikan aku alkohol apapun yang kalian punya! "Ujar Shang lagi yang membuat mereka cengo.

" Ya! Kami tidak punya alkohol. Kami hanya peserta trainee. "Heechul kesal.

" OMG, kalau begitu aku lebih baik tidur. Tidak ada yang bisa aku lakukan juga, menyebalkan sekali. Susah payah aku mengambilnya. "Ujar Shang kesal.

#

#

Skip : Mokpo city

"Eomma."Rengek seorang pemuda lelaki pada sang ibu.

"Donghwa-ya, jebal. Lupakan saja dia! anggap dia tak pernah ada!"Balas sang Eomma. Selalu seperti itu.

"Hanya kita berdua di sini."Ucapnya pada anak lelakinya.

"Tapi, eomma, bagaimanapun dia adikku, anak eomma juga. "Balas pemuda bernama Donghwa itu.

" Lee Donghwa, apa kau lebih suka dia eomma siksa di sini? "Tanya sang eomma menatapnya tajam.

" Tidak, eomma. Aku hanya ingin tau dimana dia sekarang. "Balas Donghwa. Kini matanya sudah berkaca-kaca

"Kalau kau tidak ingin melihatnya eomma siksa, lupakan dia. Jangan pernah bahas dia lagi!"Ujar sang eomma tegas.

Jujur, Donghwa takut pada sang eomma jika dia sudah menatapnya tajam. Seperti dahulu saat dia menyiksa adiknya, yang entah dimana kini.

" Ne, eomma. "Ucap Donghwa menurut.

"Donghae neomu bogoshipeoyo (Aku sangat merindukan Donghae). "Ucap Donghwa pelan.

" Lee Donghwa, jangan pernah sebut nama itu di depan eomma!"Bentak sang eomma.

Skip : Pantai

"Donghae - ya, neomu bogoshipeoyo. Jigeum eodini? (Donghae, aku merindukanmu. Kau dimana sekarang?)"Donghwa mengingat kenangan bersama adiknya, yang dulu senang sekali main di pantai bersamanya.

"Maaf karena aku bukan Hyung yang baik. Aku tidak bisa melindungimu. "Dia mulai meneteskan air mata. Rasa bersalah pada adiknya membuat rasa sesak dalam dadanya terasa begitu sakit.

" Tuhan, maaf aku telah berdosa tidak bisa melindungi adikku sendiri. Aku mohon lindungi dia dimanapun berada. Berikanlah dia kebahagiaan! Aku mohon dengan sangat. Dia sudah sangat menderita. . . dan sampaikan bahwa aku sangat menyayangi dan merindukannya." Air matanya semakin deras, rasa sesak di dadanya membuat napasnya tersengal.

"Tidak apa aku tidak bertemu dengannya, asalkan dia bahagia. "Ujarnya lagi seolah memang tengah bercakap dengan Tuhan.

" Neomu bogoshipeoyo, nae Saranghaneun dongsaeng, Lee Donghae. "
(Aku sangat merindukanmu, adik tercintaku, Lee Donghae.)

Tbc 😁💕

Y? (Hamkke Kaja!) (On Revising)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang