5 • Darah fake?

662 145 48
                                    


"Berapa jam lagi sih, gila pak Wira sekali nerangin bisa langsung beberapa materi , pusing gua." Keluh Karin sambil mengetukan pensil nya ke meja dan beralih tidur dalam tumpukan tangan yang ia lipat.


"Masih 1 jam lagi, lo kira gua juga gak pusing gitu ? toilet yu, Rin..." Mesya juga sudah tidak kuat dengan penjelasan dan contoh soal dari pak Wira sejak 2 jam yang lalu.

"Lo mau izinnya ? Lo tau sendiri cuma mau izin juga harus di introgasi dulu." Karin mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Mesya.

Mesya tampak berpikir sejenak mencari akal supaya alasannya masuk akal dan dibolehkan.

"Liat gue." Mesya tampak santai berjalan ke depan menghampiri pak Wira yang masih menjelaskan tapi bedanya kini beliau menjelaskan di tempat duduknya.

Karin yang melihat itu sudah sangat yakin usaha temannya itu gagal, Karin kembali menidurkan kepalanya ditumpukan tangan.

Seketika semua anak kelas beralih menatap Mesya yang sedang berjalan itu, entah apa yang dikatakan Mesya dengan mudahnya pak Wira memperbolehkan Mesya untuk pergi ke toliet.

"Rin." Mesya memanggil Karin dan mmeberikan clue agar Karin ikut dengannya. Karin langsung menatapnya tidak percaya Mesya berjalan ke arah pintu dan hanya mengedipkan sebelah matanya, Karin sudah mengerti akan hal itu, Karin bangkit dari kursi nya lalu sesegera mungkin berlari kecil ke arah pintu.

"Lo pake pelet made in mana Sya, kok segampang itu minta izin ke pak Wira?" Karin heran mengapa Mesya semudah itu mendapatkan ijin dari pak Wira, padahal yang ia tau setiap murid yang meminta izin ke toilet pasti tidak akan di izinkan karena Pak Wira sudah menebak pasti tidak akan ke toilet melainkan belok kemanapun sesuka mereka, dan akhirnya bolos pelajarannya.

Mesya menjelaskan alasannya tadi kenapa ia bisa diberi izin semudah itu ke toilet,
"-pewarna makanan yang ada dikolong meja itu gua tetesin sedikit ke jari gue biar pak Wira lebih percaya." Karin melongo seakan tak percaya, sebegitu percaya nya kah Pak Wira menganggap bahwa Mesya benar-benar tertusuk paku ?

"Anjir gila juga ya temen gue yang satu ini, kalo lo ketusuk paku beneran tau rasa lo."

"Ish amit-amit, ga tau terimaksih lo udah gue bantuin juga."

"Iya...iyaa makasih Mesya Reliana yang berbaik hati menjadi aktris Hollywood yang ketusuk paku."

"Ish, dan lo tau gak ekspresi Pak Wira pas liat pewarna ditangan gue itu?"

"Gimana- gimana??"

"Gue liat mukanya udah nahan-nahan pengen muntah, you know lah pak Wira paling jiji liat darah." Karin semakin ngakak dibuatnya, gila temannya ini melakukan hal bodoh cuma untuk hal sepele seperti itu.

"Darah sedikit aja dia jijik, gimana ya kalo pak Wira nemenin istrinya lahiran."

"Bisa pingsan duluan Rin." Mereka tertawa seakan terbayang kondisi pak Wira jika melihat istri nya lahiran bagaimana, guru itu memang aneh sangat aneh.

"Kita mau kemana nih Sya, gue gak mau ke toliet doang trus abis itu balik ke kelas ,now way."

"Tadi sih gue izin nya ke Uks, tapi gue haus kalo gitu kantin aja Rin."

Barisan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang