Pertemuan pertama
Yang tak kan pernah ku lupa
Karna ini awal kisah kita
***
"Aish.. aku harus pergi kemana lagi."
Ini hari pertamaku masuk di Universitas Hanyang, Seoul. Aku baru saja sampai di Seoul kemarin malam dan pagi ini aku memiliki janji dengan dosen pembimbingku selama aku disini. Dan sudah hampir satu jam aku mengelilingi kampus ini tapi aku sama sekali belum menemukan gedung Fakultas Sains. Kampus ini benar-benar luas. Sangat berbeda dengan kampusku di Indonesia. Dan selama enam bulan aku akan belajar disini. Yah, aku terpilih untuk mengikuti pertukaran pelajar di Korea. Selama satu semester aku akan kuliah disini. Ini hari pertamaku kuliah dan aku sudah tersesat. Sungguh menjengkelkan. Ku lirik kembali jam tangan yang melingkar di tangan kiriku.
" Ah.. waktuku kurang satu jam lagi dan aku belum menemukan tempatnya."
Hari ini benar-benar mengujutkan. Pagi ini aku hampir kesiangan. Dan karna aku terburu-buru aku salah naik bus, aku baru menyadarinya saat busnya sudah jauh dari apartementku. Akhirnya aku harus naik taksi untuk sampai disini. Sekarang aku sudah mengelilingi kampus dan tersesat. Aku sudah sangat lelah. Kakiku pegal sekali. Sepertinya aku butuh istirahat. Tunggu dulu. Ini dimana? Kenapa banyak sekali pohon maple disini? Dan sepi sekali. Bahkan aku tak melihat ada mahasiswa disini. Apa aku masuk kedalam hutan? Oh, jangan bilang aku benar-benar tersesat di kampus ini. Sungguh tidak lucu tersesat dan masuk ke dalam hutan di hari pertama masuk kuliah.
Sayup-sayup aku mendengar suara nyanyian. Itu suara manusia kan? Bukan suara hantu? Oh, ayolah. Matahari masih bersinar mana mungkin ada hantu. Tapi ini hutan dan siapa yang bernyanyi di tengah hutan.
Perlahan aku berjalan mencari sumber suara itu. Dan disana aku melihat ada seseorang sedang bermain gitar. Okey, semoga manusia dan bukan hantu. Semakin ku mendekat semakin jelas suara nyanyiannya. Dari suaranya yang berat, aku yakin dia laki-laki. Semakin lama aku semakin mendekat dan terlihat jelas. Disana di bawah salah satu pohon maple ada seorang laki-laki yang sedang asyik bernyanyi sambil memainkan gitar kayunya. Suaranya sangat merdu. Tanpa ku sadari, aku sudah berdiri di depannya. Dia sedang memejamkan matanya. Di depannya ada sebuah buku catatan yang terdapat banyak coretan. Di telinganya sebelah kanan bertengger sebuah pena disana. Sesekali ku lihat dia mengernyit dan mengganti kunci nada pada gitarnya. Sepertinya dia sedang menciptakan sebuah lagu. Dan tanpa sadar aku terus memperhatikannya. Dia sama sekali tak menyadari kehadiranku. Hingga dia akan menuliskan sesuatu di buku catatannya, dan dia baru menyadari kehadiranku. Lelaki itu mendongakkan kepalanya dan menatapku heran. Tatapannya seolah mengatakan 'Siapa kau? Berani sekali menggangguku.'
"Ah... maaf apa aku mengganggumu?" Ucapku sambil membungkuk beberapa kali. Aku sungguh malu karna tertangkap basah telah memperhatikaanya. Tapi, sesaat kemudian tatapannya berubah. Dan ku lihat dia tersenyum melihat tingkahku.
"Tak apa. Aku hanya terkejut ternyata ada seseorang yang mendengarkan suaraku yang jelek ini. Padahal aku sengaja memilih berlatih di hutan kampus agar tak ada yang mendengarku." Ucapnya sambil tersenyum. Kemudian dia berdiri didepanku, sambil sesekali menepuk-nepuk belakang celananya untuk menghilangkan debu disana. Astaga, dia tinggi sekali.
"Tidak, suaramu sangat indah." Ucapku sedikit malu. Dia hanya tersenyum saat mendengarnya.
"Aku senang jika kamu menikmati suaraku. Sepertinya aku baru pertama kali melihatmu. Apa kamu mahasiswa baru?"
"Ya, bisa dibilang begitu. Sekali lagi aku minta maaf karna sudah menganggumu."
"Sama sekali tidak. Kenalkan aku Park Chanyeol. Aku mahasiswa tingkat akhir Fakultas Seni." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
"Ah..aku Nadia Saraswati, aku mahasiswi tahun kedua Fakultas Sains." Ucapku dan kemudian menyambut uluran tangannya.
"Kamu bukan orang Korea? Namamu sedikit asing."
"Yah, aku dari Indonesia. Aku kesini karna mengikuti pertukaran pelajar."
"Ah..selamat datang di Korea."
Dia pun tersenyum dan membungkukkan badannya sekali. Aku hanya bisa tersenyum melihatnya.
"Terima kasih."
"Sudah berapa lama kamu di Korea?"
"Sebenarnya aku baru sampai Korea kemarin malam, dan ini pertama kalinya aku ke universitas ini. Ku pikir aku tersesat. Karna aku disini sekarang dan bukannya di Fakultasku." Ucapku sambil tersenyum dan melihat jam tanganku sekilas.
"Oh tidak, sepertinya aku harus pergi. Lima belas menit lagi aku harus bertemu dengan dosen pembimbingku. Dan aku belum menemukan fakultasku."
"Mau ku antar?"
"Benarkah? Apa tak merepotkan?"
"Tentu saja tidak, kebetulan aku juga harus kembali ke fakultasku. Dan kabar baiknya fakultas kita bersebelahan."
"Terima kasih. Park Chanyeol-ssi"
Kemudian dia membereskan barang-barangnya sesaat dan kembali berdiri di hadapaku.
"Chanyeol, panggil Chanyeol saja." Ucapnya sambil tersenyum.
"Tapi kamu lebih tua dariku."
"Kalau begitu, panggil aku oppa, Chanyeol oppa. Bagaimana?"
"Baiklah. Tapi bisakah kita pergi sekarang, kita bisa mengobrol sambil jalan. Karna waktu terus berjalan." Ucapku sambil tersenyum dan menunjukkan jam tangaku padanya.
"Haha...baiklah..baiklah.Kita pergi sekarang. Ayo!"
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Daun Maple
FanfictionDaun Maple adalah saksi pertemuan kita Daun Maple adalah saksi cinta kita Daun Maple adalah saksi perpisahan kita *** Nadila Saraswati adalah seorang mahasiswi asal Indonesia yang merasa sangat beruntung karna keinginannya untuk ke Korea akhirnya te...