Perpisahan

18 2 0
                                    

Setiap pertemuan pasti ada perpisahan

Tapi aku tak pernah tahu

Jika berpisah denganmu terasa sangat menyakitkan

Akankah aku sanggup pertahan

Aku merindukanmu

***

Hari ini adalah hari kelulusan Park Chanyeol. Dan sudah satu bulan berlalu sejak dia menyatakan cintanya padaku. Sekarang dia sedang berfoto bersama keluarga dan teman-temannya di depan aula. Aku sengaja datang terlambat, agar aku tak perlu masuk ke dalam aula. Dan karna aku hanya ingin melihatnya saja. Aku tak ingin mengikuti segala prosesi kelulusan. Terlalu membosankan. Aku hanya memperhatikannya dari jauh. Aku tak mau mengganggunya. Dia terlihat senang sekali. Senyum tak pernah lepas dari wajahnya. Sesaat kemudian dia menoleh ke arahku. Dan dia pun berlari menghampiriku.

"Kenapa kamu terlambat? Ku kira kamu tak datang hari ini." Ucapnya saat dia sampai di depanku.

"Tak mungkin aku melewatkan hari kelulusanmu, Oppa. Selamat, akhirnya kamu lulus juga, Oppa." Ucapku sambil mengulurkan tanganku. Tapi tunggu dulu.

Grepp

Bukannya menyambut menjabat tanganku dia menarik tanganku yang terulur dan memelukku. Apa ini? Aku hanya bisa diam menerima pelukannya. Hingga dia melepaskan pelukannya. Aku masih terdiam. Aku terkejut. Karna ini pertama kali Park Chanyeol memelukku.

"Terima kasih karna sudah datang. Ayo, ku kenalkan pada orang tuaku." Ucapnya sambil menarik tanganku. Dan aku yang masih belum sadar dari keterkejutanku hanya bisa menurut saja.

***

Tak terasa enam bulan sudah terlewati. Aku sudah melewati dua musim di sini. Karna sekarang sudah pertengahan musim dingin. Enam bulan yang singkat. Dan saatnya kembali ke negaraku. Indonesia. Aku akan merindukan tempat ini. Dan yang pasti aku akan sangat merindukan orang yang sedang berdiri di depanku ini. Park Chanyeol. Dia yang mengantarkanku ke bandara hari ini.

"Ingat, Nadia. Aku akan datang ke Indonesia. Tepat di hari kelulusanmu dan aku akan menagih janjimu." Ucap Park Chanyeol. Dia sedang menggenggam erat kedua tanganku sekarang. Seolah dia tak rela untuk membiarkanku pergi.

"Janji? Aku tak pernah berjanji apapun padamu, Oppa."

"Kamu berjanji untuk menerima cintaku saat kau lulus. Apa kau lupa?"

"Kau yang lupa, Oppa. Aku bilang untuk melihat keadaannya nanti. jika nanti setelah aku kembali ke Indonesia, kamu menemukan orang lain yang kau cintai lebih dariku. Atau aku yang menemukan seseorang yang aku cintai bagaimana?"

"Tak akan. Aku hanya akan mencintaimu. Aku akan datang ke Indonesia. Aku janji. Dan aku berharap kamu tak akan pernah menemukan orang itu, karna orang itu adalah aku."

Aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapannya.

"Aku akan menunggu kedatangamu, Oppa."

Sesaat kemudian terdengar suara yang mengumumkan bahwa seluruh penumpang yang pergi ke Indonesia harus segera bersiap melakukan pengecekan tiket, dan masuk ke dalam pesawat.

"Baiklah, sepertinya sudah waktunya aku pergi, Oppa. Terima kasih sudah menjadi teman baikku selama di Korea. Aku pergi dulu." Ucapku

"Hati-hati."

Perlahan dia melepaskan genggaman tangannya. Aku terus menatap wajahnya untuk terakhir kali. Aku pun pergi meninggalkannya sambil melambaikan tangan sebagai salam perpisahan terakhir. Hari ini adalah pertemuan terakhirku dengan Park Chanyeol. Dan aku akan benar-benar merindukannya. Sampai jumpa, Chanyeol oppa.

***

TBC

Kenangan Daun MapleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang