Tavita & Lionel-1

179 139 149
                                    

"Mau banget ya gue cium? Di depan umum lagi. Berarti bener lo orangnya mesum."

------------------------------------------------

Perempuan tubuh mungil itu menuruni anak tangga dengan malas. Hari ini adalah hari pertama ia menjadi anak X. Entah mengapa, ia sedang tidak mood untuk masuk sekolah--mungkin karena ia tidak mau mengikuti MOS.

"Ko, sumpah gue muak sama yang namanya SMA!" ucap Tavita yang sudah tiba di ruang tamu dimana kakaknya berada. Tavita memang mempunyai seorang kakak lelaki kembar yang bernama Daniel Refaldi Bardino dan Jason Refaldi Bardino. Mereka hanya memiliki jarak 2 tahun.

Tavita yang menyadari keheningan di antara mereka, mencibir kesal karena kakak kembarnya itu tidak menjawab atau bersuara sedikit pun. "KO IEL! BANTUIN GUE DONG! GUE GAK MAU MASUKKKK! GUE GAK SUKA YANG NAMANYA MOS!" teriaknya di hadapan Daniel. Daniel hanya menampangkan wajah datarnya.

Jason yang sedari tadi sedang memakai sepatunya pun bersuara. "Emangnya kenapa?"

"SMA tuh banyak masalahnya pasti! Terus MOS-nya yang nggak-nggak, dehhh." ucapnya, yang dihadiahi oleh jitakan dari Jason. "Jangan sok tempe, lu! Makanya beli novel tuh yang beneran dikit, gek. Atau yang bagusan dikit. Pilih yang gak buat imajinasi lo tinggi kalau ada cogan yang badboy dan MOS yang gak enak. Beli buku Tere Liye, sono!"

Daniel yang malas mendengar perdebatan antara adiknya dan kembarannya pun berdiri. "Lo berangkat sama Esen, ya. Gue mau jemput pacar." ucapnya datar, lalu berjalan keluar menuju garasi. Ia menaiki motor ninja-nya dan langsung meninggalkan garasi rumah.

"Koooo..." rengek Tavita manja. Jason memutarkan bola matanya sekali lagi. "Gak. Lo itu anak yang punya sekolah. Malu lah!" kata Jason dengan tegas.

"Tapi, kan--"

"Cepet ganti atau gue tinggal?" potongnya sambil menyilangkan kedua tangannya di atas dada bidangnya.

"Tinggal aja.. Kan ada Papa Mama, wle!" ledeknya sambil memeletkan lidahnya ke arah Jason.

"Cek sono! Udah berangkat kerja! Supir juga nganter mereka! Wleee.." ledeknya balik. Ia tak mau kalah dari adiknya. Tavita kembali mencibir.

Tavita memang orang yang takut ditinggal sendirian--walaupun ada banyak asisten rumah tangga. Maka dari itu, ia tidak punya pilihan lain. Dengan langkah malas, Tavita langsung menaiki anak tangga menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah.

Hanya butuh waktu 10 menit, Tavita pun sudah siap dengan seragamnya. Jason tersenyum senang. "Nah, gitu kan kece.. Udah ah, kuy!"

Tavita menatap kakaknya itu dengan kesal. Ia mengikuti langkah kaki kakaknya menuju ke mobil sport hitam BMW.

***

Beberapa siswi yang berada di dekat area parkiran sekolah menoleh saat mobil BMW hitam memasuki parkiran dengan kecepatan tinggi--tepatnya ngebut.

Orang yang mengendarai mobil tersebut pun turun saat mobilnya sudah terparkir mulus di parkiran. Beberapa siswa melongo dan menggigit dasinya saat tahu siapa yang keluar dari mobil tersebut. Ya, siapa lagi kalau bukan Jason Refaldi Bardino.

Jason dikenal sebagai cogan sekolah SMA Abello. Dulu ia sempat menjabat sebagai Ketua OSIS. Namun sekarang, ia menjabat sebagai Kapten Basket. Di tambah bahwa ia adalah anak si pemilik sekolah.

Tavita & LionelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang