"Apa aku harus jadi 4 balon biar kamu pegang erat-erat?"
------------------------------------
"Pagi." sapa Lionel saat berpapasan dengan Tavita di koridor sekolah.
Tavita menoleh dan hanya tersenyum. Ia sejujurnya tidak tahu ingin menyapa balik atau tidak, karena memang ia sedang badmood karena kedua kakak kembar itu tentunya.
Lionel yang tahu Tavita sedang dalam badmood pun merangkulnya, "Cemberut aja neng, kenapa lo? Si kembar buat masalah apa sama lo?" tanyanya.
Tavita bersuara, "Mereka ambil jatah sarapan gue, terus tadi gue di tinggal. Kesel gak sih?! Udah mana sepatu gue tadi di umpetin. Pengen gue jitak tuh orang." Lionel terkekeh, "Sabar aja.. Namanya juga cowok, pasti suka jail lah.. Lo tau kan kakak-kakak lo kayak gimana.."
Tavita mendengus kasar, "Tapi tetep aja kesel, mentang-mentang gak ada mama papa, mereka jadi bisa kerjain gue sepuasnya."
"Yaudah, lain kali gue jemput lo aja, gimana? Gue dateng jam 6 biar gue bisa liat apa yang kakak-kakak lo lakuin. Biar lo gak kesel, kan jadi jelek kalo gitu."
"Tau ah! Bikin mood gue makin ancur aja!" katanya dengan kesal dan langsung melepas rangkulan Lionel. Ia berjalan dengan cepat mendahului Lionel.
Lionel masih tetap pada posisinya, "Nah, jadi baper kan. Gue harus kasih apa ya biar gue gak dibilang penambah rusak mood dia, hmmm.."
***
Bel sudah berbunyi nyaring. Tavita sedari pagi, masih saja cemberut karena mood-nya belum juga membaik.
"Cemberut aja, mba. Ini udah istirahat kedua loh.." kata Stephanie.
Tavita hanya mendengus sambil menaikan bahunya. Melihat itu, Stephanie jadi ikut mendengus, karena ia tidak tahu harus berbuat apa untuk membalikkan mood sahabatnya itu.
"Gue mau ke kantin. Lo mau nitip gak?" tanya Stephanie. Ya, ia sedang membujuk Tavita agar menghilangkan stres-nya.
Tanpa sepatah kata pun, Tavita berdiri dan menarik tangan Stephanie untuk langsung pergi ke kantin. Tentu Stephanie bingung dengan tingkah laku sahabatnya itu.
Saat tiba di kantin, mereka tak sengaja berpapasan dengan si kembar.
Daniel yang melihat Tavita cemberut, ia pun menghadang jalan mereka sambil berkata, "Masih manyun aja, de? Mau di beliin apa?"
"Lo siapa, ya? Sksd banget." Kemudian Tavita berjalan melewati kakak kandungnya begitu saja.
Sakit, batin Daniel.
Stephanie yang masih ada di hadapan Daniel hanya terkekeh, "Mampus lo, bang!" Ia memeletkan lidahnya ke arah Daniel, dan pergi menyusul Tavita.
"Mampus!" ucap Jason.
"Songong bet lu, dugong."
"Heh!"
"Apasih lu? Salah lu tuh, Tavita jadi ngambek." kata Daniel dengan ekspresi kesal.
Jason mengerutkan dahinya, "Lah tai. Kok gua? Udah tau ini salah kita berdua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tavita & Lionel
Teen FictionDia adalah Tavita Emily Andira. Seorang siswi ceroboh se-sekolah. Bertemu dengan Lionel Handika Peterson yang dikenal sebagai cowok tampan, bad boy, mesum, dan jahil. Baru kali ini Tavita bertemu dengan cowok yang super ngeselin. Begitu juga dengan...