1

426 23 4
                                    

Hari ini mungkin menjadi sangat melelahkan, bagaimana tidak. Aku harus mengerjakan tugas rumah yang Mamah berikan kepadaku. Dari menyapu, mengepel, semuanya. Mungkin akan memakan waktu seharian untuk mengerjakannya sampai selesai.

Besok adalah peringatan hari kematian kakekku, mungkin itu sebabnya Mamah menyuruhku membersihkan rumah karena besok semua keluarga akan berkumpul, bahkan keluarga Papah yang dari Amerika juga akan datang.

" Ran? " Mamah memanggil.

" Iya Mah, ada apa? "

" Kamu lagi ngapain? "

" lagi ngepel lantai mah, bentar lagi selesai ko mah, emangnya kenapa mah?? "

" kalo udah selesai, nanti bersihin lantai atas juga ya! "

" Hah? I.. Iya... mah " Aku hanya bisa menuruti semua perintah Mamah, padahal tanganku sudah pegal semua.

Aku menaruh perlengkapan yang tadi ku gunakan untuk mengepel lantai bawah, sedangkan di lantai atas aku hanya akan menyapunya saja.

Sebenarnya, aku masih takut untuk ke lantai atas tapi kalau tidak aku turuti pasti Mamah akan marah. Kenapa aku bisa takut ke lantai atas?...

Itu karena ada satu kamar dimana itu adalah kamar peninggalan kakek. Aku masih teringat jelas wajah dan tubuh kakek yang terbujur tak bernyawa saat itu.

" Mah, kenapa ngga mamah ajah sih yang bersihin lantai atas? " aku bertanya pada Mamah, karena aku takut untuk ke lantai atas.

" Kamu kenapa sih Ran? Kamu ngga liat Mamah lagi repot? Lihat, kue buatan mamah belum selesai dibuat " mamah selalu punya alasan yang dapat membuat anaknya ini berhenti mengeluh.

" Iya, iya deh mah.. " aku harus kesana. Harus....

.

.

Aku mempercepat pekerjaanku ini, aku harus cepat-cepat selesai. Perasaanku tidak menentu, takut bercampur jadi satu dengan rasa lelah. 'MAMAH!!!! Mamah sengaja ya ngebuat anaknya kaya ginih' teriak batinku.

Dev..... Deviaann....

Suara itu, samar-samar. Terdengar serak. Terus dan terus.

'siapa itu' hatiku mulai tidak karuan, siapa yang memanggilku. Di sini tidak ada seorangpun kecuali aku sendiri. Mamah ada di lantai bawah.

Aku beranikan diri mencari arah suara itu datang. Tapi tidak ada seorangpun yang aku lihat. Aku yakin itu kakek, karena hanya kakek yang memanggil ku dengan nama itu.

Dev..... Deviaann....

" Siapa itu?? " aku memberanikan diri untuk bertanya. Sambil sesekali menengok ke segala arah. Apa suara itu datang dari kamar kakek? Apa aku harus kesana? Ya, aku harus kesana!

Kamar kakek ada di pojok.

Aku buka perlahan pintu tua itu, memang aku dapat melihat makhluk tak kasat mata tapi rasa takut tetaplah ada.

Perlahan.... Greekkkkk.... Betapa terkejutnya aku melihat apa yang ada di depan mataku saat ini. Ituuuuuu.... KAKEKKKK....

AAAAHHHHHHHHHHH!!!!...................

MAAAAMMMAAAAHHHHHHH!!!!!!!!!!!!..............

Aku masih terpaku ditempatku berdiri, kaki ku terasa berat untuk melangkah dan berlari.

Menatap sosok di depan ku ini, kenapa kakek ada disini?????? Wajahnya lusuh dan pucat, badannya kurus kering, matanya kosong, dan basah kalian pasti tidak akan mau untuk bertemu dengannya, bahkan jika kalian sangat merindukannya sekalipun, dia berbeda.

Dia menatapku terus menatapku dalam, aku takut. Badanku gemetar.. kakiku lemas... aku terjatuh kebelakang ketika tiba-tiba kakek mendekat.

" Apa yang kakek mau? "

" ...... " tidak ada jawaban disana.

" Apa yang kakek mau? "

"........" masih tidak ada jawaban. Kakek mendekat dan....

Wuuuuusshhhhhh..........

Gelap .... Gelap... hanya gelap...

- + - + - + -

Sebuah cahaya muncul begitu saja, cahaya yang terang benderang. Namun aku tidak tau itu dimana. Aku melihat seseorang disana, itu kakek tapi tidak dengan keadaannya yang tadi. Kini dia lebih tampak muda. Dia memakai baju serba putih.

'Kakek, kita dimana? Apa aku juga sudah mati seperti kakek?'

'Belum.. kamu belum mati... kakek hanya ingin memberitahumu sesuatu..'

'Apa itu kek?'

'Di dalam kamar kakek, ada sepasang kalung batu giok peninggalan leluhur kakek. Batu itu berbentuk seperti yin dan yang.

Kalung itu saling melengkapi satu sama lain, ambilah. Pakailah satu bagian, dan satu bagian lagi akan menunjukan orang yang pantas memilikinya. Dia akan bersinar. Selain itu, kalung itu akan memberikan perlindungan untukmu, namun tidak terlalu kuat, tapi jika mereka bersatu itu akan jauh lebih kuat'

'Tapi kek, apa mungkin?'

'Sudah, kakek harus kembali. Kamu juga harus kembali'

Setelah percakapan itu kakek pergi entah kemana, aku juga tidak melihat kepergian kakek. Aku masih bingung dengan ucapan kakek. Tapi...

- + - + - + - + -

Silau...

"ahh... " aku mengerjapkan mataku dan menghalangi cahaya ini dengan telapak tanganku agar dapat menyesuaikan dengan cahaya ini. Aku sedikit kaget melihat Mamah yang sudah ada di sampingku.

" Aku dimana mah? "

" Dikamar mu... kamu ngga papa kan Ran?? Ran??? "

" Hah? Dikamar? " aku bangkit, dan memang benar sekarang aku sudah dikamar. Disitu juga sudah ada Papah dan paman.

" Kamu kenapa tadi teriak-teriak Ran???? Dan kenapa kamu bisa pingsan di depan kamar kakek? " Mamah sangat mengkhawatirkanku, aku bisa lihat dari sorot mata Mamah. Aku tidak tega melihatnya.

" Ah.. itu.. Anh.... Emmm.. Engga papa mah, tadi mungkin Ran agak pusing ajah... jadi pingsan deh, mungkin Ran Cuma butuh istirahat ajah Mah.. " Maaf mah, Rania harus berbohong. Ini demi kebaikan semuanya, aku tidak mau membuat keluargaku khawatir tentang hal tadi.

" Kamu yakin? Jangan buat mama khawatir Ran.. " Mamah masih tidak percaya.

" Iya mah, Ran yakin Mah... Ran ngga kenapa-kenapa kok" Aku terus meyakinkan orangtua ku. Mamah hanya mengangguk pasrah dengan jawabanku.

Mamah hendak beranjak dari tempat tidurku namun..

" Ran... Apa kamu Ngeliat Ka- "

" Ah... Ngga kok mah,, ngga... " Aku cepat-cepat memotong pertanyaan Mamah.

" Ohhh.. Yaudah kalo gituh, kamu istirahat dulu nanti Mamah bawain makanan, kamu pasti belum makan kan?? "

" Hehe, iya mah... Makasih ya Mah... " sambil ku sunggingkan senyum. Mamah, Papah dan Paman segera keluar kamar mereka memberi waktu untuk aku istirahat dan tidur. Tapi kata-kata kakek masih terngiang di pikiran ku. Apa benar ada benda seperti itu? Baiklah... besok akan aku cari.....

haii... haiii...

balik lagi nih kita...😂😂
Pasti gaje kan yah ceritanya?? 😅😅
Kalo kalian bingung sama tuh kalung.. Bisa cari di google banyak ko contoh nya.. 😅😅
Jangan lupa vot+comment ya.. Teumakasih.. 😉😉😉🙏🙏

My Indigo Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang