05.30 a.m
tok tok tok tok tok tok
suara ketukan pintu dari arah luar kamar gue, membuat gue risih.
"Iye-iye bentar" kata gue sambil berjalan membuka pintu.
"Jam berapa ini? Buru siap-siap!" titah seorang terlucknut dirumah ini.
siapa lagi kalau bukan Rowoon sih ABANGSAT.
"Ini baru jam setengah enam loh." ucap gue mengelak.
"Emang lu mau jam berapa hah?!" teriak bang Rowoon tepat di gendang telinga gue.
"Gak usah teriak juga!" kata gue sambil membantingkan pintu dan masuk ke kamar mandi yang ada didalam kamar gue ini.
---
"Syasyha buruan!" teriak bang Rowoon dari ruang tamu.
"Bentar! Lagi rapihin rambut dulu" teriak gue tidak lebih kalah dari teriakan abang gue.
"Gak sabaran banget si jadi abang!" umpat gue dalam hati.
Tidak lama kemudian gue pun langsung turun menuju ke arah ruang tamu.
"Lama banget!" ucap sinis bang Rowoon yang gue abaikan.
"Mah, Rowoon berangkat dulu ya" pamit bang Rowoon yang dihalangi oleh mamah.
"Kamu ini! Kasian adik kamu belum sarapan" ucap Mamah membuat bang Rowoon berdecik kesal.
"Tau nih, gue laper tau gak!" ucap gue dengan tatapan sinis.
"Yaudah lu berangkat sendiri!" ancem bang Rowoon.
"Rowoon!" ucap Mamah membuat bang Rowoon akhirnya mengalah.
"Yaudah sono buru makan! awas lama lu!" ucap bang Rowoon.
Akhirnya, setelah bang Rowoon menunggu dan mengizinkan gue untuk sarapan, tidak berpikir panjang gue langsung mendekati meja makan.
"Nih Syha kamu bekal aja ya, kasian abang kamu. Kaya nya dia ada kelas pagi," ujar mamah yang gue angguki.
Mamah adalah seorang wanita terhebat di kehidupan gue. Ia bisa bersikap adil antara gue dan juga abang gue.
"Ayo bang!" ucap gue menepuk punggung nya.
"Tumben cepet" sindir abang gue.
"Banyak protes lu! Ayo berangkat" kata gue tidak mau mengalah.
"Sabar dong!" sentak abang gue sambil membuka pintu mobilnya.
"Lu juga gak sabaran ah" sindir balik gue.
"Kapan?" tanya bang Rowoon sembari mengangkat sebelah alisnya.
"Pankapan" ledek gue sambil tertawa gak terhenti-henti sampai dipertengahan jalan.
"Udah dong, bengek baru tau rasa lu" sindir halus bang Rowoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
↪OSIS × Story↩
Short StoryOSIS, masa dimana kesempatan kakak kelas untuk bisa membully adik kelas nya. Tapi bagi salah satu seorang cewe dari sekolah ini dia menganggap bahwa osis itu sebagai ajang percintaan, aneh kan? - - - Dan kalian juga pasti nya penasaran kan sama cewe...