Gak kerasa, ternyata gue dengan Nasya sudah sampai di ujung pintu kelas yang akan gue tempati selama gue di kelas XI, yaitu kelas XI Biologi 1.
Ketika gue dan Nasya mau masuk kelas, ternyata ada seorang pria yang menegur kita berdua dari belakang. Suara nya sih udah gak asing bagi gue. Dan pada saat itu juga gue langsung menengok ke belakang.
"Eh pak Lay" ucap gue dengan penuh ketakutan.
Gue harap sih pak Lay gak akan hukum gue, kalau Nasya sih bodo amat, mau dia di hukum kaya gimana juga. Keburu kesel gue sama anak itu, tangan gue ditarik se kenceng kenceng nya ama dia, dari ruang TU sampe di depan kelas gue ini. Siapa yang gak kesel? Tangan gue itu organ tubuh bukan sendok sayur yang suka di pake masak sama mak nya sendiri.
"Kok kalian gak masuk?" tanya pak Lay yang langsung di jawab oleh Nasya.
"Ini kita mau masuk ko pak," ucap Nasya yang lagi lagi tarik tangan gue dengan kencang sekencang-kencang nya.
Nih anak minta di bunuh kali yaaa...
"Tunggu." ucapan pak Lay yang membuat gue dan Nasya berhenti mendadak.
"Ada apa pak?" tanya gue yang sambil berusaha melepaskan tangan gue dari genggaman Nasya.
"Kalian berdua telat." ucap pak Lay yang bikin jantung gue dag dig dug serrr..
Gimana gak dag dig dug? Jelas. Gue takut dihukum, baru pertama masuk sekolah lagi aja, seribet gini, apalagi ntar? Gak kebayang deh.
Nasib gue di kelas XI tidak seindah waktu gue kelas X.
"Apa kita akan mendapatkan hukuman?" tanya gue dengan penuh ketakutan.
"Jelas" ucap pak Lay singkat padat jelas.
"Apa hukuman yang akan kita dapatkan pak?" tanya Nasya dengan wajah ketakutan seperti gue.
"Gausah pada takut gitu. Hukuman kalian hanya memperkenalkan diri kalian ke teman-teman yang sudah masuk sejak tadi pagi." ucap pak Lay.
Astagaa gue kira, gue akan dapat kesialan untuk kesekian kalinya.
"Okesiap pak" ucap gue dan Nasya secara serentak.
Gue dan Nasya akan masuk kelas setelah pak Lay sudah memasuki kelas gue itu.
"Pagi anak-anak" sapa pak Lay, yang di jawab balik oleh anak kelas Biologi 1.
"Pagi juga pak" jawab serentak oleh anak kelas Biologi 1.
"Silakan" ucap pak Lay yang mempersilakan gue dan Nasya masuk.
"Hai," sapa gue dan Nasya yang dijawab HALO oleh anak-anak Biologi 1.
"Nama gue Rini Syasyha"
"Dan gue Nasya Ramadhani"
"Ada hal yang ingin di tanyakan?" ucap gue yang membuat anak perempuan yang duduk hampir belakang, menanyakan pada gue dan Nasya.
"Apa kalian berdua kembar?"
Pertanyaan yang sangat konyol,
"TIDAK" jawab gue dan Nasya serentak.
"Kami tidak kembar, hanya saja nama kami berdua hampir mirip" ucap gue mengelak.
"Bukan hanya nama saja tapi wajah kalian pun bisa di bilang hampir mirip" ucap seorang laki-laki yang mencoba memerhatikan gue dan Nasya.
"Sudah-sudah, kalian bisa menanyakan hal seperti ini nanti. Kalian berdua bisa duduk di belakang nya anak perempuan yang tadi menanya pada kalian," ucap pak Lay yang gue dan Nasya angguki
KAMU SEDANG MEMBACA
↪OSIS × Story↩
Short StoryOSIS, masa dimana kesempatan kakak kelas untuk bisa membully adik kelas nya. Tapi bagi salah satu seorang cewe dari sekolah ini dia menganggap bahwa osis itu sebagai ajang percintaan, aneh kan? - - - Dan kalian juga pasti nya penasaran kan sama cewe...