2/6 (Machine)

344 50 4
                                    

Selamat membaca !!

Park chanyeol menggerutu saat ketua osis memanggilnya, menyuruh ia mengantarkan sebuah album yang berisi foto-foto alumni terdahulu keperpustakaan, seharusnya kim seokjin -ketua osis- menyuruh yang lain yang berada disana atau bisa jadi ketua osis sendiri yang mengantarkan nya ke perpustakaan, bukannya menyuruh nya yang jelas-jelas jauh dari ruangan osis.

Laki-laki tampan nan tinggi itu tak henti-henti nya menggerutu, sesampainya di perpustakaan, ia mencari rak buku khusus menyimpan album para alumni.

Tak sengaja matanya melihat bae suzy, yang duduk membelakanginya sambil membolak balikan sebuah buku. 

Ia buru-buru menyimpan album itu di rak buku khusus untuk novel tak peduli ia akan terkena masalah atau tidak tapi yang jelas ia ingin menghampiri perempuan cantik berambut pendek tersebut, chanyeol tersenyum tipis berdiri tepat dibelakang punggung suzy, jantung nya mulai berdebar tak karuan padahal ia belum bertatap muka dengan gadis ini.

"Suzy-ssi" panggil chanyeol.

Bae suzy membalikkan badan nya menatap datar chanyeol dengan kedua bola mata almond nya, ia menaikkan alis nya sebelah menunggu apa yang akan diucapkan namja tinggi didepannya ini.

Bukan maksud suzy bersikap sombong tapi inilah dia, terkesan angkuh namun sebenarnya tidak. Park chanyeol mengusap tengkuknya ia tiba-tiba merasa gugup, ia kira suzy akan membalas sapaan nya namun nyatanya tidak.

"Duduklah jika kau ingin berbicara padaku" titah suzy, sambil menunjuk kursi yang berada di sebelah nya.  Chanyeol mengikuti perintah suzy, tersenyum kaku.

"Bisakah kau tunggu aku digerbang?" tanya chanyeol kaku.

Suzy tidak menjawab, ia hanya menaikkan alisnya sedikit.

"A-ah, aku ingin mengembalikkan payung mu saja" lanjut chanyeol, memberi penjelasan agar suzy tak salah paham.

"Bukankah sudah kukatakan kau boleh mengembalikan payungnya kapanpun"

"Aku merasa tak enak saja jika meminjam terlalu lama"

"Sore ini akan turun hujan lagi, chanyeol-ssi"

"Aku membawa payungku"

"Hmm, baiklah"

Park chanyeol berteriak kesenangan dalam hatinya, lalu ia tersenyum manis memperlihat lesung pipi nya membuat laki-laki itu lebih tampan dan lucu. Suzy terpaku sejenak, buru-buru ia mengalihkan pandangan nya, menyibukkan kembali kepada kegiatan yang sempat tertunda.

Melihat itu chanyeol sedikit kecewa, karena suzy tidak membalas senyuman nya.

KRING !!

Suara bel masuk berbunyi sangat keras, menandakan pelajaran akan segera dimulai, chanyeol bergegas keluar perpustakaan tanpa pamit karena ia bukan tipe laki-laki yang bisa menutupi rasa kecewa walaupun hanya sedikit. Sedangkan suzy menghembuskan nafasnya kasar, ia bukan perempuan yang tidak peka akan situasi. Namja itu kecewa pada nya sangat terlihat jelas, tapi suzy tak peduli, ia siapanya memang sehingga perlu membujuk namja tampan itu.

Suzy menutup bukunya, lalu berjalan keluar perpustakaan.

***

Park chanyeol terlihat berdiri didepan gerbang, siswa-siswi berhamburan keluar sekolah tapi perempuan yang dituju belum juga menampakan batang hidung nya. Entah perempuan itu ingat atau tidak chanyeol tetap akan menunggu, ia ingin cepat-cepat bertemu suzy, memandang wajah cantik suzy tak peduli jika sang empunya akan risih ditatap olehnya. Chanyeol menggeleng kan kepalanya sebentar, ada apa sih sebenarnya? Ia selalu ingin cepat-cepat bertemu suzy. 

"Hey park chanyeol kau belum pulang?" itu suara baekhyun -temannya- serta chen, mereka memang sering pulang bersama karena rumah mereka bersebelahan, namun menurut chanyeol aneh saja melihat mereka berdua selalu kemana-kemana bersama seperti tak bisa dipisahkan, mengerikan sekali melihatnya.

"Kau bisa lihat sendiri, baekhyun" ucap chanyeol malas, bukannya tersinggung chen dan baekhyun malah tertawa tak jelas, mereka berdua memang pasangan yang selalu berisik dimanapun dan kapanpun mereka berada, rasanya chanyeol ingin tertawa saja saat ia mengatai mereka sepasang kekasih yang tidak bisa dipisahkan.

"Pulang lah kalian, menganggu saja" dengus chanyeol.

"Santai boy kita pasti pergi, ngomong-ngomong kau menunggu siapa chanyeol-ah?" itu suara chen, suara nya pelan tapi entah mengapa dikedua telinga chanyeol masih terdengar nyaring.

"Tidak perlu tahu, sana pergi atau kalian mau aku adukan kepada ketua osis, kalau kalian tidak membantuku piket kemarin" ancam chanyeol.

"Hey, hey, santai boy. Kita akan pergi, eh jangan-jangan kau akan berkencan ya?"

"Aish baekhyun-ah tak akan ada perempuan yang ingin berkencan dengannya, kau tahu mulutnya kan seperti bebek tidak bisa diam" ucap chen cekikikan.

"Hallo, oh jin-ah, maaf mengganggu tentang masalah baekhyun dan chen-" chanyeol tersenyum kemenangan saat kedua temannya lari terbirit-birit, bodoh sekali mereka mau saja ditipu oleh nya, memegang ponsel saja tidak.

"Senang sekali ya rasanya"

Seluruh tubuh chanyeol mendadak menjadi kaku saat mendengar suara lembut nan datar khas bae suzy, ia tidak mempersiapkan dirinya sebelum bertemu suzy ini semua gara-gara temannya ia jadi tidak memperhatikan bila suzy datang.

Jantung chanyeol mulai berdetak tak karuan, saat melihat wajah cantik suzy, padahal raut muka suzy tidak pernah berubah selalu datar, datar, dan datar tapi itu tidak menurunkan kadar kecantikan yang dimiliki seorang bae suzy.

"O-oh suzy-ssi" sapa chanyeol kaku.

"Sudah lama menunggu?"

"Tidak terlalu lama"

"Baguslah, kalau begitu mana payung nya?"

"E-eh, payung?"

"Iya, kau bilang ingin mengembalikkan payungku"

"Ya ampun aku lupa, payung nya ada dikelas, s-suzy-ssi kau tunggu sebentar disini ne, aku akan kembali sebentar lagi"

Chanyeol berbalik, niat awal ia ingin berlari namun tangan suzy memegang lengan kirinya membuat ia menjadi kaku sekujur tubuhnya tak bisa bergerak, ia terpekur, jantung nya berdetak sangat kencang.

"Kau tak lihat aku membawa dua payung?" chanyeol menggeleng kaku, kemudian suzy melepaskan pegangan nya kearah chanyeol, lalu memberikan payung putih bening itu langsung ke tangan chanyeol.

"Aku pulang" gumam suzy, membuka payung nya karena hujan kembali turun membasahi seluruh kota seoul, kedua kakinya melangkah pasti meninggalkan chanyeol.

Sedangkan pemuda park tersebut masih terdiam kaku, sempat-sempatnya ia melupakan payung yang akan di kembalikan kepada suzy, dan jangan lupakan tubuh yang kaku seperti mesin rusak yang sudah tidak berfungsi lagi, memalukan!.

TBC^°^

Vomment nya ditunggu

MAMA (Series) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang