Selamat membaca !
Awan bergumul berwarna hitam pekat, angin berhembus kencang menjatuhkan satu persatu daun yang berada di pohon sana.
Park chanyeol merapatkan jaket nan tebalnya, kedua tangan nya ia masukan kedalam saku jaket yang berada di sisi kanan dan kiri agar tubuhnya menjadi lebih hangat, ia berjalan sendirian di tengah koridor sekolah hari ini ia pulang sedikit terlambat karena ia harus membersihkan ruangan osis sendirian, kedua temannya -baekhyun dan chen- tidak membantunya dengan alasan ada urusan keluarga, chanyeol mendecakan bibirnya kesal, alasan klasik untuk menghindari tugas.
Kedua temannya ini memang selalu beralasan agar mereka terbebas dari piket, beruntung sekali ruangan osis tidak terlalu berantakan sehingga ia bisa membereskan dengan cepat.
Tiba di gerbang chanyeol mendengus kesal tatkala hujan mulai mengguyur kota seoul membuat nya tak bisa pulang, ditambah ia tidak membawa payung.
dengan sangat terpaksa ia akan menunggu hujan reda. Jika ia pulang dengan keadaan basah kuyup, noona dan eommanya pasti akan mengomelinya dengan serentetan kata-kata yang membuat telinga nya panas, uh chanyeol bergidik ngeri jelas sekali ia menghindari itu, ia jadi teringat kejadian saat ia masih duduk di bangku SMP.
"Pakai saja payungku" suara lembut nan halus seorang perempuan berhasil mengalihkan perhatian chanyeol dari sang ibu dan noonanya, chanyeol mengalihkan pandangan kearah samping kanannya tempat perempuan itu berdiri, chanyeol menunjuk dirinya sendiri memastikan bahwa ia tak salah.
"Iya siapa lagi? Hanya kau dan aku yang berada disini" ucap perempuan itu datar sambil memberikan payung berwarna putih bening kepada chanyeol, pemuda park itu mengambil dengan ragu.
"Kau bagaimana?" tanya chanyeol.
"Kau tak lihat aku bawa dua?"
Uh chanyeol mendadak seperti orang bodoh sekarang ini padahal ia peringkat kedua dikelasnya, ia tersenyum canggung menatap wajah ayu perempuan itu.
"Aku bae suzy, kau boleh mengembalikan payung itu kapanpun" ucap perempuan bermarga bae itu, lalu ia membuka payung nya, kakinya mulai melangkah menembus guyuran hujan yang jatuh tepat diatas payung kuning gadis itu, meninggalkan chanyeol yang masih terpaku ditempat.
Park chanyeol menatap punggung suzy yang mulai jauh meninggalkannya, ia tertegun, baru kali pertama ia merasakan seperti ini.
Chanyeol menggelengkan kepalanya sebentar, lalu membuka payung, setelah itu ia mulai melangkahkan kedua kaki panjang nya menembus guyuran hujan.
***
Sesampai nya dirumah, ia melangkah kan kakinya kearah ibu dan noona nya yang sedang berkacak pinggang kedua bola mata mereka melotot, hampir keluar jika saja saraf-saraf yang berada dalam mata mereka tidak menahan nya dengan kuat, chanyeol meringis, dalam hal apapun mereka selalu saja kompak jika menyangkut tentangnya."Park chan-"
"Aku tak basah kuyup" potong chanyeol ketus.
"Walaupun kau tak basah kuyup seharusnya kau menunggu hujan reda dulu, channie"
Menghela nafas itu yang dilakukan chanyeol, ia salah lagi ternyata. Perempuan memang sulit dimengerti.
"Aku membawa payung eomma saat pulang"
"Tadi pagi kau tidak membawa payung, Kau membelinya? setahu ku didekat sekolah mu tidak ada supermarket"
"Seorang yeoja meminjamkan payung nya untuk ku noona" ucap chanyeol malas, perutnya mulai berbunyi minta diisi. Buru-buru ia memelas berharap kedua perempuan tersayangnya peka apa yang diinginkan nya saat ini.
"Eomma, park chanyeol sepertinya sudah mempunyai kekasih" goda park aera.
"Seorang perempuan yang tak kukenal bukan seorang kekasih noona" protes chanyeol.
"Eyy, park chan-"
"Aku lapar butuh makan, noona berhenti berbicara" potong chanyeol, buru-buru ia melesat kekamar nya ia butuh mandi setelah itu makan. Sedangkan noona nya mendengus kesal.
Didalam kamar, park chanyeol bukannya bergegas mandi justru ia membaringkan tubuh nya dikasur empuk nan luas, menatap langit-langit dinding kamarnya menerawang jauh entah kemana tapi yang jelas pikirannya tertuju kepada gadis cantik berambut pendek yang membuatnya terpesona.
Chanyeol bisa mendengar dengan jelas suara bae suzy walaupun itu hanya bayangan saja, wajah datar perempuan itu terlihat jelas dipikirannya, uh park chanyeol jangan bilang kau suka padanya? Gumam chanyeol dalam hati.
"Park chanyeol cepat keluar kamarmu, eomma sudah menyiapkan makanan!" teriakan dari luar membuat chanyeol terperanjat kaget, suara eommanya memang sangat nyaring sekali ketika berteriak membuat telinganya sakit saja.
Pemuda park itu bergegas memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, melupakan wajah manis nan cantik suzy sejenak.
"Gila!" pekik chanyeol.
"Ne kau memang gila!" itu kakak nya, membenarkan perkataan chanyeol.
TBC^°^
Konflik nya gak terlalu berat ko, gak terlalu suka konflik berat2 kadang suka pusing hehe.
Vomment nya ditunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA (Series)
Diversos1/6 (Angel) 2/6 (Machine) 3/6 (what is love) 4/6 (history) 5/6 (two moons) 6/6 (MAMA)