Selamat membaca !!
Ini hari minggu, sekolah masih libur, chanyeol menginap dirumah chen karena kemarin hujan kembali turun ia bisa saja pulang menggunakan payung yang berada dirumah chen, tapi ibu nya menelepon chanyeol agar ia menginap saja dirumah chen laki-laki bermarga kim itu tidak keberatan karena ia mempunyai teman, ibu dan ayah chen semalam tidak pulang.
Kemarin ia belum puas bercerita mengenai hatinya yang masih ragu, tapi baekhyun dengan polosnya ingin bermain x-box sehingga ia harus mengesampingkan masalah hatinya.
Chanyeol terbangun di pagi hari, ia bergegas keluar kamar kemarin ia belum memakan nasi hanya cemilan saja, sekarang perutnya sedikit sakit mungkin magh nya kambuh, ia tidak bisa telat makan.
Chanyeol mengetuk pintu kamar chen dengan keras, ia sudah tak tahan ingin makan namun sang pemilik rumah belum juga bangun.
"Chen-ah!" suara chanyeol terdengar sedikit lemah, ia memegang perutnya. Pintu terbuka lebar menampakan chen yang baru saja bangun dari tidur nya beda dengan chanyeol, chen bukan orang yang susah untuk bangun apalagi mendengar suara berisik.
"Ya ampun chanyeol-ah kau kenapa?" tanya chen khawatir.
"Magh ku kambuh, bisa kau buatkan aku makan"
"Aku lupa memberimu makan kemarin malam, baiklah tunggu di meja makan aku akan panggil bae suzy dulu"
Park chanyeol kembali membeku mendengar nama perempuan tersebut, hanya sebentar karena perutnya semakin sakit, setelahnya ia berjalan pelan kearah meja makan, kedua tangan nya memegang perut nya sesekali menekan guna meredam sakit.
Chen menarik tangan bae suzy secara paksa kearah dapur, sedangkan suzy hanya pasrah ditarik paksa.
"Oppa, berhenti aku bisa berjalan sendiri" ucap suzy datar, tak tahan rasanya ditarik seperti ini.
"Ayolah zy, teman oppa sedang sakit kau harus memasak makanan untuknya"
"Oh chanyeol-ssi"
Chen melepaskan tarikannya lalu tersenyum jahil, melihat park chanyeol membeku ditempat. Rasanya chen ingin sekali tertawa melihat wajah kaget keduanya, chanyeol dengan sikap kaku nya dan suzy dengan wajah datar, heran sendiri suzy itu tidak pernah bisa mengekspresikan raut wajah dengan benar, seperti hal nya barusan, suzy memekik kaget namun wajah nya tetap datar.
Suzy mendekatkan dirinya kearah chanyeol, lalu menempelkan telapak tangan nya di kening chanyeol, tanpa menyadari wajah chanyeol kian memerah membuat chen cekikikan.
"Oppa jangan tertawa, teman sakit bukannya dirawat malah ditertawakan" omel suzy wajah nya tetap datar, ia mendudukan dirinya disebelah chanyeol, menatap chanyeol yang menghadap kearah nya, pemuda park itu mengerjapkan matanya ia merasakan kembali getaran itu, sentuhan lembut suzy membuatnya senang walaupun hanya sebentar, kulit suzy halus nan lembut, ia suka.
"Kau tidak apa-apa chanyeol-ssi, mukamu berubah menjadi merah padahal badanmu hanya hangat biasa" oceh suzy.
"Dia sebaya dengan oppa, tolong panggil dengan semestinya" ucap chen lembut.
"Aku akan menyiapkan sarapan terlebih dahulu, oppa kau ambilkan obat magh" perintah suzy, tanpa memperdulikan ucapan chen.
***
Park chanyeol bernafas lega saat perutnya sudah tidak merasakan sakit lagi, sungguh kemajuan yang pesat sekali saat bae suzy dengan sigap merawat nya bak dokter dirumah sakit sana.
Ia pikir suzy perempuan pendiam yang tak banyak bicara, tapi siapa sangka di balik wajah datarnya ia selalu mengomel sama seperti ibu dan noona nya, sungguh chanyeol tercengang bagaimana melihat suzy mengomel kepada chen dan baekhyun karena kemarin bermain x-box tanpa henti, sehingga melewatkan makan siang dan malam, ia sedikit terkena omelan suzy sebenarnya hanya sedikit karena perempuan itu tahu ia tidak begitu dekat dengan pemuda park tersebut.
Baekhyun dan chen kompak mendengus, -ah mereka memang selalu kompak- Melihat suzy membawa x-box chen kedalam rumah perempuan itu, disita. sepertinya kedua teman chanyeol sangat menyayangi suzy, buktinya mereka berdua hanya diam tak berusaha merebut x-box itu kembali.
Ini sejarah bagi chanyeol, karena melihat suzy memasak ditambah ia bisa merasakan bagaimana masakan suzy yang pas dilidahnya, lalu suara lembut nan datar khas bae suzy bisa ia dengarkan lebih lama, beruntung ia membawa ponsel sehingga bisa merekam suara suzy, iya, diam-diam merekam semua perkataan suzy. Dengan begitu jika dia rindu suara lembut suzy ia tinggal play maka suara perempuan yang disukainya terdengar.
"Sudah tidak sakit lagi?" tanya suzy, memegang kembali kening chanyeol kali ini chanyeol memegang punggung tangan suzy, mengusap nya pelan lalu menurunkan nya perlahan sambil tersenyum manis.
"Aku sudah sembuh, terimasih" ucapan terimakasih chanyeol sangat menyentuh ke ulu hati suzy, ia hanya menatap datar chanyeol seperti biasa, tangan nya menghangat tatkala pemuda tampan tersebut mengeratkan genggaman tangannya. Jantung nya berdetak kencang sekali, pertanda ia mulai menyukai chanyeol, sekali lagi suzy bukan orang yang tidak peka apa yang ia rasakan.
Diam-diam chanyeol bersyukur dalam hati, karena tak melihat baekhyun dan chen, jika mereka ada entah apa jadinya ia saat ini, memalukan.
Chanyeol, melepaskan genggaman tangan nya setelah ia sadar bahwa tindakan nya kurang mengenakkan.
"Mianhae dan terimakasih"
"Tak apa, orang sakit memang butuh perawatan bukan?"
Chanyeol mengangguk kedua sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman manis, yang membuat suzy tertular, perempuan itu ikut tersenyum meskipun samar namun mampu membuat chanyeol terpaku ditempat.
Ini sejarah langka menurut nya, sejarah yang tidak akan ia lupakan, sejarah yang mampu membuat saraf-saraf nya bekerja tak beraturan, sejarah yang membuatnya senang sekaligus terharu.
"DAEBAK!!!"
Sudah pasti yang berteriak kaget dengan suara nyaring adalah baekhyun dan chen ternyata mereka mengintip, lagi? Heol~
TBC^°^
Vomment nya ditunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA (Series)
Random1/6 (Angel) 2/6 (Machine) 3/6 (what is love) 4/6 (history) 5/6 (two moons) 6/6 (MAMA)