21 9 0
                                    

Calum's PoV

Gue terdiam setelah mendengar apa yang baru aja Alvico bilang. Selama ini gue nggak ngerasa ngelakuin hal yang salah sama dia. Gue nggak ngenjauhin dia, gue nggak nganggap dia seolah-olah nggak ada, dan gue juga nggak bikin jarak diantara dia. Tapi kenapa dianya sampe ngerasa kayak gitu.

"Gue-"

"Gue nggak kayak gitu loh, Cal semenjak pacaran sama kak Ashton. Gue malah berusaha buat lo nggak ngerasa gue jauhin selama ini. Tapi lonya kenapa kek gitu?"

"Bener ungkapan yang bilang kalo cinta itu bisa merubah sikap seseorang. Gue ngerasain itu sekarang sama lo. Lo berubah semenjak cinta sama seseorang."

"Gue nggak gitu-"

"Terus lo kenapa kalo nggak gitu?"

Gue terdiam mikirin kata-kata yang harus diucapin ke Alvico. Gue nggak mungkin terang-terangan ngomong alasan yang sebenarnya itu apa sama dia.

"Gue cuma.."

"Nggak bisa jelasin, kan? Udah lah, lebih baik lo asik-asik aja sana sama Nia, jangan peduiin gue lagi yang cuma sahabat lo." dia kemudian pergi ninggalin gue sendirian di balkon sekolah.

Ah, kenapa semuanya jadi serumit ini sih?

Gue mengacak rambut penuh frustrasi. Padahal niat awalnya baik pengen nyingkirin orang ketiga di antara mereka, tapi kenapa dianya nggak ngerti sama apa yang gue lakuin ini.

Gue menatap lurus ke lapangan yang berada di bawah, di sana gue melihat sepasang siswa-siswi yang sedang berbincang di pinggir lapangan dengan ria. Gue yakin salah satu dari mereka sedang bercerita tentang suatu hal yang menarik karena terlihat dari cara penyampaiannya yang sangat bersemangat.

"Woi, sendiri aja lo Cal." ucap seseorang yang baru datang. Dia mendaratkan tepukan di pundak gue. Dari suaranya sih gue yakin ini Luke.

"Nggak, ini berdua sama lo."

"Ya juga si." dia melihat ke arah yang lagi gue lihat. "Udah minta maaf sama Alvico?" tanyanya.

"Udah, tapi dia tetep aja marah."

"Nggak mau maafin?"

Gue ngangguk nggak mengalihkan pandangan dari sepasang siswa-siswi tadi.

"Lo bego si."

"Lah, kenapa jadi gue?"

"Lo tuh nggak ngertiin dia. Udah tau dia sebel sama Nia gara-gara si Nia ngendeketin Ashton, lo malah ikut-ikutan ngendekatin Nia juga. Mana si Ashton kepincut lagi tuh, lo seenggaknya jangan ikut-ikutan kepincut sama Nia juga dong."

"Niat gue kan baik, mau misahin Ashton sama Nia."

"Tapi mereka belum pisah-pisah juga tuh." Luke mengarahkan pandangannya menunjuk ke tempat yang terus-terusan gue perhatiin.

"Baru juga proses, kan udah gue kasih tau kemaren."

"Proses proses. Kalo nggak ngembuahin hasil tuh baikan jangan sok iye deh."

"Wah, lo jangan ngeremehin gue gitu dong. Lo liat aja ntar kalo gue udah berhasil, si Nia bakalan klepek-klepek nggak mau lepas dari gue."

"Ah, sok-sok an si curut."

Kami berdua pun pergi meninggalkan balkon perpustakaan menuju kantin

~ Another Story ~

Alvico's PoV

Hari ini Mommy bakal pergi ke luar kota selama satu minggu kedepan untuk acara sekolahnya dan ninggalin gue berdua sama Luke di rumah. Sekarang Luke lagi ngangkatin barang bawaannya  Mommy ke dalam mobil.

Another Story [5SOS] // On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang