Cúig

34 8 7
                                    

Alvico's PoV

"Berhubung hari senin besok anak kelas 12 akan melaksanakan ujian terakhir mereka sebelum lulus dari sekolah kita, hari ini seluruh siswa kelas 11 maupun kelas 10 ditugaskan untuk membersihkan ruangan yang akan digunakan untuk para peserta. Jadi hari ini kemungkinan kita akan pulang lebih awal." ucap pak Alva diwaktu kumpul apel pagi.

"Yeeaayyy!!" sorak teriak dari para murid pun mulai terdengar.

"Tapi awas saja kalian kalau membersihkan ruangannya tidak bersih, saya akan hukum di hari seninnya nanti untuk kembali datang ke sekolah." tegas pak Alva kemudian.

"Jadi kita minggu depan libur ya, pak?" tanya salah satu murid.

"Iya, satu minggu kedepan kalian akan diliburkan dan kembali masuk tanggal 8 Mei."

"Yeayyy!!" sorak teriak dari para murid-murid pun kembali terdengar, namun kali ini lebih kuat.

"Libur satu minggu nanti gue mau ke luar kota, ah."

"Gue mah ke luar negri dong."

"Gue sih nggak perlu jauh-jauh, ke Singapur aja cukup."

Lah?

Begitulah obrolan-obrolan singkat yang gue denger dari teman-teman gue yang berjalan di belakang setelah pak Alva menyuruh kami kembali ke kelas untuk mulai bersih-bersih. Pikiran gue untuk berlibur ke luar pun terlintas di dalam otak.

Nyamperin Mama ke Indonesia asik kali ya?

Tapi sama siapa?

Luke pasti jaga rumah, soalnya Mommy juga pergi.

Mike & kak Ash Ujian.

Calum?

Orang yang baru aja gue pikirin tiba-tiba sudah berdiri di depan. Gue pun langsung menatapnya sinis kemudian mengambil sisi kanan untuk di lalui. Tapi, tanpa diduga dia juga mengambil sisi yang sama denga gue untuk dilalui sehingga kami pun sedikit bertabrakan.

Gue mengambil sisi yang lainnya untuk dilalui agar bisa segera pergi dari laki-laki ini, tapi dia kembali mengikuti arah langkah kaki gue sehingga kami pun kembali bertabrakan lagi.

"Permisi mau lewat." gue berjalan lurus nggak ngehirauin tubuh Calum yang gue tabrak.

"Wait," dia menarik sebelah tangan gue dan gue pun terhenti berjalan.

Kek drama gitu y, Cal.

"Apa sih?" ucap gue kesal.

"We need to talk."

"No. We don't talk anymore." gue ngehempasin tangan Calum dan segera pergi dari hadapannya.

"Kenapa, nih?" tanya Andra yang sedang melihat lokasi piket di depan papan tulis.

"Si Koala kumal." jawab gue sebal. Gue pun ikut memperhatikan papan tulis untuk mencari lokasi piket.

Mata gue membulat seketika sewaktu mengetahui kalau gue berada di lokasi yang sama dengan Calum untuk piket.

"Anjir, siapa yang ngembagi lokasi piketnya nih?!" tanya gue kelewat teriak.

"Gue, Vic, kenapa emangnya? Itu dibagi sesuai absen kok." jawab Windy sang sekretaris.

"Kok itu-" gue terdiam ketika menyadari kalau absen Calum memang berada di bawah gue, jadi wajar aja kalo dia kebagian lokasi yang sama dengan gue.

Another Story [5SOS] // On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang