Tiga

8 2 0
                                    

  Malam pun berlalu yang asalnya terdapat bulan dan bintang, namun sekarang di gantikan dengan keberadaanya matahari karena sudah waktunya matahari menyembul dan memberi pencerahan di bumi ini

Kringg..Kringg..Kring..

Author pov
  Jam waker yang berada di atas nakas berdering dengan suara khas nya, menunjukan pukul 06:00 pagi. Seorang gadis terpaksa bangun dari tidurnya yang nyeyak karena dia menyadari bahwa sekarang memang saatnya untuk bangun, Anak gadis tersebut segera mematikan alarm yang berbunyi itu dan berniat untuk mandi pagi, karena menururutnya jika belum mandi pagi artinya bukan anak gadis. Dasar ada-ada saja
Setelah selesai mandi, dengan handuk melilit hanya sebatas dada, gadis tersebut segera memakai baju dan lain sebagainya hingga selesai lah semuanya, kini saat nya dia keluar dari kamar tersebut dan turun menuju dapur, karena dia berniat untuk membantu mamanya Dio memasak dan meyiapkan makanan. Sebelum itu, dia melewati kamar Dio tetapi dia hanya membiarkannya saja tidak berniat untuk mengetuk pintu kamarnya dan membangunkannya
Dari kejauhan, sudah tercium bau masakan yang meyakini bahwa masakan ini enak dan lezat.

"Pagi tante..". Sapa gadis tersebut kepada mama Dio dan menghampirinya  yang sedang memasak.

"Pagi juga Tari..." . Jawabnya dengan penuh senyuman

"Umm..tante masak apa?? boleh Tari bantu??". Tanyanya sambil melihat-lihat apa yang dimasak mamanya Dio

"Tante masak cah kangkung, telur balado, sama opor ayam". Jawabnya sambil menyebutkan dan menunjuk makanan yang dimasaknya. "Ah gausah deh sayang, kamu tunggu aja di meja makan, sebentar lagi juga selesai kok" Lanjutnya.

  Tari mengangguk paham dan dia segera meninggalkan Yasmin mamanya Dio menuju meja makan

Ta-da

  Makanan yang di nanti-nanti kini ada di depan mata Tari, terhidang dengan sempurna di meja makan, bau masakan tersebut membuat perutnya keroncongan, bagaimana tidak masakan mamanya Dio itu sudah mengalahkan chef  yang ada di acara-acara tv menurutnya.

"Ayok sialahkan dicoba, tante harap kamu suka ya". Mamanya Dio mempersilahkan dan menawarkan makanan yang sudah dimasanya tadi kepada Tari.

"Umm, iya tante, tapi ada yang kurang..." Jawab Tari.

"Memang nya apa yang kurang? apa masakan tante kurang banyak? Kalo begitu tante akan mas---". Ucapan Yasmin terpotong oleh Tari.

"Bukan itu tante, maksud Tari yang kurang itu.. Dio tante, apa Dio tidak akan makan bersama kita disini??"

"Ohh ternyata itu, Dio belum bangun kalo jam segini tar, dia bangunnya suka agak siangan, sudalah tidak apa-apa, kita makan duluan saja, oke??".

"Oke tan..". Saat mereka sedang menikmati makan, tiba-tiba suara langkah kaki terdengar dari tangga, saat mereka lihat dan ternyata itu Dio.

"Mama kok gak bangunin Dio sih, kesiangan kan jadinya". Ucap Dio kesal kepada mamanya dan menghampirinya.

"Lah, udah gede masih aja minta di bangunin, harusnya kamu bangun sediri, lihat Tari aja sudah bangun malahan dia sudah mandi, masa kamu kalah sih''. Balas mamanya dengan nada meninggi. Saat sedang seperti ini Tari membuka pembicaraan. "Maaf yo, tadi aku niatnya mau bangunin kamu, tapi takutnya aku ganggu kamu".

Tari bohong..

"Ah iya gapapa tar, santai aja sama gue mah, lagian itu sa----". Saat dio berbicara ucapannya terpotong oleh mamanya. "Sudah lah sekarang mending kamu cuci muka dan ikut makan bersama-sama".

"Iya ma iya"

  Setelah acara makan-makan selesai, Tari membantu membereskan piring-piring kotor bekas makan tadi ke dapur dan diletakkan di wastafel. Sedangkan Dio??? ah tidak usah ditanya lagi, dia sedang menonton tv sambil memainkan ponsel nya, padahal dia lebih fokus ke ponsel dibandingkan menonton tv, ah dasar anak ini

Hanya Ingin BersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang