Sembilan

9 2 0
                                    

"Mi, udah mau bel masuk kok Tari belum dateng juga sih, tumben". Tanya Riri kepada Rahmi sembari melihat-lihat ke arah luar.

"Iya ya, kok dia belum dateng juga jangan-jangan kayak kemaren lagi dia". Jawabnya

"Mungkin, eh kita diem di luar dulu yuk bentaran siapa tau Tari masih di bawah." Tawarnya.

"Ayokk".

  Saat akan berjalan kearah pintu, tiba-tiba ponsel Riri berdering.

"Eh mi bentar, ponsel gue berdering kayaknya ada yang telpon deh". Tahannya.

"Hallo.."

"......"

"Hah! yang bener tante?! Oh iya iya nanti aku sampaikan kok, tenang aja."

"......"

"Semoga cepet sembuh tan Tari nya dan bisa sekolah lagi."

"......"

"Ri! Tari kenapa?!!! Kok tadi lo kayak kaget gitu? Please jangan bikin gue penasaran!!". Tanya nya dengan cemas.

"Tari sakit mi". Jawabnya dengan tatapan kosong.

"Hah! Kok bisa sih?! Kemarin dia baik-baik aja kok, dia kenapa?". Kagetnya.

Dia nya sih gak kenapa-kenapa, cuma Hati nya yang kenapa-kenapa.

"Gue juga gatau, tapi tante Yasmin tadi bilang ke gue pas masuk kamar Tari badannya udah panas gitu." Jelasnya

"Yaampun Tar, kesian banget sih lo". "Yaudah entar pulang sekolah kita jenguk Tari aja, gimana?" . lanjutnya.

"Oke!"

  Rahmi dan Riri melanjutkan langkahnya keluar kelas, saat mereka sudah berada di luar tiba-tiba Dio memanggilnya dari Jauh.

"Woii Rahmi, Riri !!" teriaknya sambil melambaikan tangan kirinya. Dia berjalan menuju arah mereka berdua
"Heuh makhluk ini". Gumam Rahmi.

"Heh ngapain lu". Sinis Riri

"Weitsss tenang dulu, gue kesini mau nyari Tari, gue perhatiin dari tadi gaada keberadaannya".

"Emang gaada!". Jawab mereka berdua.

"Ngapain lu cari Tari orang dia gaada". Tambah Riri

"Hah! Gaada? Emang dia kemana?? dia gak masuk sekolah hari ini? Dia ada acara? Atau gimana??? ". Cerocosnya.

"Tari sakit yo, tadi Bunda nya nelpon gue." Jelas Riri.

"Seriusan lu Ri?! Tari sakit?!". Riri hanya mengangguk.

"Rencananya sih kita pulang sekolah mau jenguk Tari ke rumahnya dan lo--". Ucapan Rahmi terpotong oleh Dio

"Gue harus ikut titik!". Lanjutnya.

"Gak! G.A.B.O.L.E.H.". Bentak Riri dengan nada penekanan.

"Kenapa Ri dia gak boleh ikut?". Tanyanya.

"Ummm engga deng."

"Yeu gajelas lu Ri." Kesal Dio

"Yaudah Fix! entar pulang sekolah kita ke rumah Tari yuhuuu dan harus bawa makanan buat Tari" Ucap Rahmi.

Hanya Ingin BersamanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang