Tari Pov
Setelah melakukan berbagai aktivitas di sekolah tadi, aku pulang sekolah bersama Dio. Tadinya aku berniat untuk naik taxi tetapi tiba-tiba motor Ninja nya Dio berhenti di hadapan ku, aku pura-pura saja tidak melihatnya, tetapi aku tidak bisa, hingga akhirnya dia mengajak ku untuk pulang bersama, saat aku menolaknya untuk pulang bersama dia memaksaku, jika aku tidak pulang bersamanya maka dia akan mengancamku dengan berbagai kata. Aku tidak bisa melakukan apa-apa, yasudah akhirnya aku pulang bersamanya. Jujur saat aku menaiki motor nya ingin rasanya aku memeluknya seperti pada saat ulang tahun ku, tetapi aku berpikir dua kali, untuk apa aku memeluknya dari belakang?. Pasti orang-orang akan mengira aku berpacaran dengannya, Ah sudalah. Dio mengantarkanku hanya sampai depan rumah, tadi nya sih aku mau mengajak dia ke dalam rumah dan bertemu bunda, tapi cuaca sedang tidak mendukung dan dia hanya menitip salam untuk bunda, mungkin lain waktu dia akan mengunjungi rumah--ku dan bertemu dengan bunda. Ntalah.
Setelah kepergiannya cukup jauh, segeralah aku memasuki rumah, aku tidak mengucapkan salam seperti biasanya, karena mood ku sedang hancur, aku melihat bunda sedang menonton drama korea kesukaannya It's Okay That's Love sendiri aku mengabaikannya seperti tidak terlihat, padahal aku tahu pasti di balik itu bunda mengomel-ngomel. Aku menaiki tangga dengan menghentak-hentakkan kaki ke tangga lalu memasuki kamarku, aku teringat saat di kantin tadi, melihat Dio bersama dengan Vita, kelihatannya Dio senang mengobrol dengan Vita sampai ia lupa akan keberadaanku. Aku tidak suka melihat Dio bersama perempuan lain entah kenapa perasaan ini selalu begitu?. Padahal aku dengan Dio hanyalah seorang sahabat dari kecil hingga sekarang. Jika ditanya "Apa aku mempunyai perasaan terhadapnya"? Maka aku akan menjawab "Iya". Jika ditanya "Apa aku cemburu atau tidak suka melihat dia bersama perempuan selain aku?". Akan aku jawab "Iya". Wajar saja jika aku memiliki perasaan padanya, Kita sudah kenal sangatlah lama mulai dari umur 5 tahun hingga sekarang ini umurku sudah menginjak 16tahun. Apa dia mempunyai perasaan sama sepertiku? Aku tidak tahu dia memiliki perasaan yang sama atau tidak, hanya dia lah yang tahu perasaannya. Mungkin bisa di katakan jika aku ini Egois.
Setelah itu aku menghempaskan tubuhku di kasur ku yang bergambar lambang EXO, lalu aku mengeluarkan ponsel di tas ku untuk memainkannya karena seharian di sekolah aku tidak memainkan ponsel hanya saja mendengarkan lagu menggunakan earphone. Pertama aku mencoba membuka applikasi chatting yang sering aku gunakan yaitu WhatsApp dan Line, aku kira ada notif dari teman-temanku, ternyata kebanyakan notif dari Grup Chat, sudah kuduga. Aku membuka applikasi instagram untuk melihat info dari kpop karena aku sudah lama tidak membuka instagram saat aku menscrool aku melihat akun instagram nya Vita, sontak aku kaget melihat foto yang ia post bagaimana tidak, aku melihat di foto itu ada sosok laki-laki yang sangat aku kenal yaitu Dio, ia berfoto dengan Vita menampilkan senyum yang sangatlah di senangi para wanita, aku tidak tahan melihat foto itu--Sakit yang aku rasakan saat itu. Segeralah aku mematikan ponsel pintar ku itu dan memejamkan mataku. Aku sudah berusaha memejamkan mata agar tidur tetapi tidak bisa, bayangan foto itu seperti menghantuiku ada saja di pikiranku, tiba-tiba cairan bening keluar begitu saja dari mataku terus menerus, aku menangis?? Ya, aku menangis, tidak masuk akal bukan? Huh aku memang cengeng orangnya, segeralah aku menutupi seluruh tubuhku menggunakan selimut dab menangis di dalam selimut itu. Entah berapa lama aku mengangis hingga akhirnya aku tertidur pulas.🌝🌝🌝
"Tari! Ayok bangun nak sudah pukul 06.00, kalau tidak cepat bangun kamu bisa telat.". Panggil Rida--bundanya di depan pintu kamar anaknya tersebut. Tidak ada jawaban dari dalam kamar tersebut. Rida mulai merasa cemas, pasalnya ia membangun- kan anaknya lebih dari tiga kali tetapi tidak juga merespon, sesekali ia mencoba membuka kenop pintu kamarnya Tari, dan ia berhasil membukanya.
Teryata kamarnya tidak di kunci, tahu kayak gini gaakan capek-capek manggil Tari.
Rida berjalan perlahan memasuki kamar anaknya itu, sesekali ia mengintip sedang apa anakya itu sampai-sampai ia tidak merespon bundanya. Dan yang ia dapatkan sekarang ia melihat Tari sedang tertidur pulas di kasur king size nya, perlahan ia mendekati anaknya untuk mengguncang tubuhnya dengan pelan, tetapi saat akan menepuk pipi nya, ia merasakan pipi tari panas sekali, lalu ia memegang tubuh anaknya itu sama seperti pipi nya yang panas.
"Yaampun nak, kamu kenapa?? apa kamu sakit?". Cemasnya
"Bundaaa..". Panggilnya dengan suara yang serak.
"Iya sayang ini bunda, kamu kenapa?." Jawabmya sambil memegang tangan dan kening Tari.
"Bun, Tari gaakan masuk sekolah dulu hari ini, badan Tari panas semua, rasanya gaenak." Ucapnya dengan menintikan air matanya
"Iya sayang, gapapa, yasudah bunda menelpon teman kamu dulu ya biar di sampaikan pada guru kalau sekarang kamu tidak bisa mengikuti pembelajaran, setelah itu kita pergi untuk memeriksa keadaan kamu ke Dokter." Balasnya.
"Bunda, kenapa dari kemaren Ayah belum pulang juga?". Tanyanya.
"Ayah kamu lagi banyak pekerjaan di kantor nya, pasti nanti juga pulang kok, tenang aja." Jelasnya.
🍑🍑🍑
"Mi, udah mau bel masuk kok Tari belum dateng juga sih, tumben". Tanya Riri kepada Rahmi sembari melihat-lihat ke arah luar.
"Iya ya, kok dia belum dateng juga jangan-jangan kayak kemaren lagi dia". Jawabnya
"Mungkin, eh kita diem di luat dulu yuk bentaran siapa tau Tari masih di bawah." Tawarnya.
"Ayokk".
Saat akan berjalan kearah pintu, tiba-tiba ponsel Riri berdering.
"Eh mi bentar, ponsel gue berdering kayaknya ada yang telpon deh". Tahannya.
"Hallo.."
"......"
"Hah! yang bener tante?! Oh iya iya nanti aku sampaikan kok, tenang aja."
"......"
"Semoga cepet sembuh tan Tari nya dan bisa sekolah lagi."
"......"
Gimana ceritanya?? Makin absurd kah? Gajelas? Atau?? Kuserahkan pada kalian semua
😂Janganlupa Vote&Comment yaa makasiii 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Ingin Bersamanya
Novela JuvenilDua anak remaja yang sudah berteman sejak kecil dan bisa di bilang sahabat, mereka berpisah saat masih berseragam putih biru, karena diantara mereka akan melanjutkan sekolah di luar negeri, Lamanya berpisah akhirnya mereka dipertemukan kembali sepe...