U

9.3K 709 218
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto

Story by Fujisakiyuki

Happy Reading:)

Ps: Disini kebanyakan Real Life, Karena Khusus untuk kencan NaruSasu:)

Mohon maaf lagi, ceritaku yang konfliknya berat itu, belum bisa aku next. Aku ngehapus chap berikutnya yang udah aku ketik, soalnya pas dibaca ulang ga ngefell dan hasilnya agak berantakan dari chap sebelumnya, daripada jadi gajelas aku hapus dan ngebuat ulang:) tunggu yaa^^

Semoga ga bosen ngeliat story baru aku yang ini sering update^^

Dan makasih karena udah bikin story ini masuk rank xD

Lavyuu^^ Sayangg Sasukeeee eeeh maksudku sayang kaliaan :v xD

......

Sasuke tidak menyangka jika apa yang dikatakan Naruto di line tadi itu sungguh-sungguh. Sasuke berpikir, Naruto salah mengirim pesan, tetapi nyatanya tidak. Terbukti dengan adanya sosok pemuda jangkung tersebut di rumahnya. Duduk anteng di sofa, sedang bercanda dengan Fugaku. Calon mertua pemuda bermata biru itu.

Beruntung tadi Sasuke sudah mandi dan bersiap-siap. Dandan yang lebih menawan dari sebelumnya. Walau simple sih, hanya pakai hoddie abu-abu yang lengannya sampai membatasi pajang lengannya. Jadi hanya terlihat jari-jarinya yang imut. Celana jeans yang lumayan ketat, tapi tidak terlalu ketat. Bibirnya sengaja diberi Lipbalm warna pink. Katanya agar bibirnya itu terlihat lebih seksi dari sebelumnya, biar Naruto khilaf kemudian mencium bibir Sasuke.eh. ._..

Kalau di mata Naruto sih, Sasuke dua kali lipat terlihat lebih menggemaskan.

"Nah, itu Sasukenya! SASUKE SINI! Ini Naruto sudah menunggumu dari tadi."

Itu bukan Ayah Sasuke yang berbicara, tapi Ibunya yang muncul dari arah dapur.

"Apasih, Kaasan."

Sasuke hanya menggerutu mendengarnya. Ngomong-ngomong, dia masih berada di lantai dua.

"Sini Sasu- chan~ turun," ucap Mikoto dengan nada lembut.

Dengan terpaksa dan tentunya agak sedikit malu-malu, Sasuke turun ke lantai bawah mendekati sang pangeran berkuda pirang ─ soalnya rambut Naruto pirang sih, bukan putih, jadi gak bisa dibilang pangeran berkuda putih. Lagi pula nanti ketika jalan-jalan Naruto memakai mobil bukan kuda. Yakali jaman Majapahit.

"Mau apa Dobe ke sini?! Seperti tidak punya rumah saja selalu datang ke sini," kata Sasuke pura-pura galak, sekaligus pura-pura tidak tahu jika si Dobe datang ke rumahnya untuk mengajak kencan.

"Heeeeh, kau ini. Ada tamu datang bukannya disambut dengan baik, eh ini malah diomeli. Bagaimana, sih?! Lagi pula, bukannya tadi kau bilang tidak akan ikut makan malam di rumah karena akan makan malam bersama Naruto- Kun di luar, kok sekarang malah bertanya?" cerocos Ibu Mikoto tanpa bisa dihentikan seperti bajaj.

Sasuke tengah menahan diri agar tidak menginjak kaki Ibunya keras-keras. Wajahnya memerah malu, ketahuan berpura-pura di depan gebetan. Mana si Dobe itu tengah senyum-senyum sendiri lagi. Seperti orang ayan.

"Apasih, Kaasan, ih!"

Sasuke menggerutu, ngambek. Kesal dengan mulut Ibunya yang tidak mau diajak kerja sama. Sasu malu tahu! (╯︵╰,).

"Lho, apa salah Kaasan? Kan, Kaasan benar, tadi kau bilang begitu kok, ya. Masa masih muda anak gadis Kaasan sudah jadi pelupa, sih," Mikoto kembali berbicara, tidak mau kalah.

"Ihh, Kaasan! Aku bukan seorang gadis!"

Sasuke kesal sendiri. Wajahnya sudah memerah, kakinya dihentak-hentakan ke lantai. Apalagi melihat si Dobe semakin menahan tawa. Ditambah Ayahnya yang sedang senyum-senyum sendiri. Plus juga si baka Aniki nya yang tiba-tiba muncul seperti tuyul punya rambut yang tidak diundang. Menggodanya dengan tidak berprikeSasukean.

NaruSasu On Sosmed (DONE)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang