Sibuk

123 30 9
                                    

"Gue bakalan nikmatin kebahagiaan ini meski gue tau rasa sakit itu selalu ikut"

☆☆☆

Gue gak boleh lemah, dia sahabat gue dan gue lebih milih persahabatan gue daripada cowok brengsek seperti Zidan. Batin Aurin yang sekarang berbaring menatap langit-langit kamarnya

Ceklek!

Pintu kamar Aurin terbuka dan gadis yang baru saja ia fikirkan memasuki kamarnya membawa satu kantong kresek dari minimart

"Nih" kata Angel memberikan kantong itu ke Aurin lalu Aurin menepuk kasur di sampingnya sebagai tanda menyuruh Angel untuk duduk. Aurin membuka kantong itu dan senyumnya seketika mengembang saat melihat banyak cemilan dan minuman di depannya

"Maaf yah Rin, tadi pas di sekolah gue tinggal di kantin bareng Zidan karena Zidan bertanya sama gue siapa yang lo suka terus gue kecoplosan" jelas Angel

Aurin yang saat itu sibuk memakan cemilan dari Angel langsung saja tersedak

"Lo ikhlas gak sih ngasih gue? Baru aja gue makan udah keselek" Tanya Aurin

"Kok lo gak marah, Rin?" Tanya Angel heran karena Aurin sangat merahasiakan ini namun Angel yang memberitahukan Zidan tentang perasaan Aurin

"Lo gak liat nih? Gue mau ngamuk karna gue keselek" sungguh menyebalkan Aurin malah membahas makanan

"Sini balikin" kesal Angel merebut semua cemilan yang tadi ia berikan untuk Aurin

"Sebenarnya gue mau kaget tapi ada yang ingin gue tau" kata Aurin

"Iya dia bilang dia juga suka sama lo tapi sebagai teman" lagi dan lagi kata 'sebagai teman' itu membuat hati Aurin tersayat

"Nanti gue koreksi lagi tentang dia Rin, lo harus tetap berjuang" kata Angel memberi semangat untuk Aurin

"Iya makasih yah Angel, gue minta maaf karna sudah salah paham sama lo" kata Aurin memeluk Angel dan..

"Sialan lo Rin" kata Angel. Ternyata Aurin modus memeluk Angel karena ingin mengambil makanan yang di rebutnya tadi

☆☆☆

Tibalah waktu menegangkan bagi siswa Galaxy high school yang seminggu ini akan mengikuti ujian semester, keempat permen karet itu pun sudah kembali bersama setelah mengalami kesalah pahaman kemarin. Lena dan Zidan berada di ruangan pertama sedangkan Angel dan Lauren berada di samping ruangan Lena, jangan tanyakan Aurin yang sekarang sedang merutuki dirinya karena dia ditempatkan di ruangan paling ujung yang di awasi oleh kamera cctv

Zidan alvaro

Selamat pagi

udah baikan nih?

Semangat ulangannya

Pagi :)

Balasannya kok cuman senyum?

Emang bagusnya apa? Tabok?

Gak usah sok galak, lo gak cocok

Terus cocoknya apa?

Cocoknya sama gue

Aurin tidak akan merasa kesal karena terus di gombal oleh Zidan, ia akan menikmati kebahagiaannya walaupun dia tahu setiap kebahagiaannya selalu di ikuti oleh rasa sakit yang teramat.

Lo satu ruangan sama Lena?

Iya nih

Entar suruh dia ke ruangan gue yah

Ga mau

Yaudah

Aurin mematikan ponselnya karena ujian hidupnya eh, maksudnya soal ujiannya telah di berikan

☆☆☆


Bukannya Lena yang datang tetapi cowok yang ia suruh tadi pagi untuk memanggil Lena sekarang sudah berdiri di hadapannya memegang jus jeruk kesukaannya, entah darimana ia tahu itu.

"Nih, lo pasti capek berfikir karena lo gak bisa nyontek kan" Zidan lalu memberikan jus itu kepada Aurin

"Tapi gue maunya temen gue, bukan lo" kata Aurin jelas bohong, dia bahagia karena Zidan yang membawakannya daripada teman-teman kampretnya itu

"Yaelah bilang aja makasih" sindir Zidan

"Makasih" lalu Aurin pun meminum jus itu lalu membulatkan matanya

"Lo kenapa?" Tanya Zidan

"Lo gak jampi-jampi gue pake jus kan?" Tanya Aurin memastikan lalu sekali lagi Zidan tertawa sampai memegangi perutnya karena kelakuan Aurin

☆☆☆
Tetap tunggu lanjutan chapternya
Dan
Follow instagram:
Nraisyahhh_

AURINA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang