Chapter(3)

5.5K 261 5
                                    

Sila pov.

"Shabina, wardah, iyan bangun waktunya sholat subuh."ucapku.

"Bentar dulu sila 5 menit lagi yah aku masih ngantuk nih."ucap iyan.

"Yan, bangun dong kita sholat subuh yuk di mesjid kalau kamu nggak sholat kamu mau di suruh cuci wc."ucap shabina yg baru saja bangun.

"Iyan bin yanyang anaknya pak yanyang, bangun Woy."teriak wardah di telinga iyan.

"Ah, berisik amat sih."ucap iyan.

"Yaudah, kalau kamu gak mau bangun kita tinggaling nih."ucapku.

"Ya'udah sana kalian duluan saja nanti aku nyusul."ucap iyan.

"Yakin nih? Yaudah aku duluan yah awas lo disini tuh ada penampakan hantu."ucapku.

"Iya yakin 100% kalian duluan aja sana-sana."ucapnya masih setengah sadar.

Kami bertiga keluar dari pintu kamar ,dan meninggalkan iyan yang masih tertidur,kemudian sebuah ide yang terlintas di pikiranku.

"Eh aku punya ide gimana kalau kita bangunin iyan dengan cara kita menyamar jadi hantu gimana?."ucapku.

"Oh iya, benar juga tuh lihat aja iyan kita bakalan buat kamu bangun."ucap shabina.

Setelah itu kami menyusun rencana nya kita bertiga memakai kerudung,dan mengoleskan bedak di muka masing², dan kami mengambil senter untuk menyenter wajah(biar kelihatan serem).

Tok...Tok...Tok...

"Aduh siapa sih yang ketuk jendela."ucap iyan bangkit dari tidurnya karna merasa terganggu. Dan mulai membuka pintunya.

"Kok nggak ada siapa-siapa sih jangan- jangan itu penampakan hantu yang dikatakan sila tadi.

"Iyan it's okeyy kamu gak boleh berfikiran negatif itu pasti hanya halusinasi mu saja."ucap iyan sambil menenangkan dirinya.

"Hahaha, rasain kamu iyan siapa suruh sih tidak mau bangun."ucap wardah.

"Yaudah kita ke depan jendela,yuk."ajakku.

"Yuk.

Kami mengetuk jendela sekali lagi.

Tok...Tok...Tok...

Aduh siapa lagi sih yang ketuk jendelanya."ucap iyan,dan mulai membuka gorden dan_______"Aaaaaaaaaaaaa ada hh_____hantu."teriak iyan keluar dari kamar.

"Hahahahaha.

"Eh bentar deh kayaknya ada suara orang tertawa."ucap iyan membalikkan badannya.

"Syukurin tuh siapa suruh gak mau bangun dasar KEBO."ucap wardah, dan kami hanya menertawainya.

"Dasar yah kalian emang_____.

"Iya-iya kita minta maaf deh kamu sih nggak mau bangun."ucapku.

"Yaudah iyan mendingan kamu ambil mukena kita langsung ke mesjid aja."ucap shabina.

Kami berempat mulai memasuki mesjid. Dan disana terlihat kerumunan santri-santri dan akhirnya aku,dan shabina mulai mendekati kerumunan itu.Dan dapat kulihat jelas disana terlihat daffa yang sedang tertidur,dengan cowok satunya yang penampilannya nggak jelas.

"Astagfirullah kalian ngapain tidur disini."ucap pak kyai.

"A___anu tadi kita ketiduran opa."ucap daffa sambil mengaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Yasudah kalian berdua mendingan ambil wudhu dulu sebentar lagi kita mau sholat."jelas pak kyai.

"Tapi opa aku kan n__nggak bisa wudhu."ucap daffa.

"Saya juga nggak tau cara wudhu pak."ucap lelaki itu.

"Astagfirullah."ucap para santri.

"Dion tolong ajarin mereka wudhu."ucap pak kyai.

"Baik pak kyai."ucap dion.

"kalian ikuti saya kita ke tempat wudhu.

"Iya.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka selesai dari wudhunya.

Kami mulai melaksanakan sholat sampai selesai. aku, shabina, wardah, dan iyan mulai menuju ke asrama putri. Di perjalanan seseorang memanggil namaku.

"Sila."ucap orang itu,dan ku balikkan badanku dan ternyata dia adalah daffa.

"Dia tau namaku."gumamku dalam hati.

"Kamu tau dari mana nama sila."ucap wardah.

"Lo gak usah tau yang penting gue tau nama calon istri gue."ucap daffa pede tersentak aku kaget mendengar perkataan nya.

"Hhkk hhkapa kamu bilang,calon istri, jangan mimpi yang cocok jadi suami sila itu kayak dion orangnya baik, sholeh, tampan, sopan  lagi gak kayak kamu ihhh gak banget deh."ucap iyan.

"Ngapain sih lo gentong yang penting intinya lo harus jadi milik gue MILIK DAFFA seorang."ucap daffa sambil menatap sila.

"Hm...Hm...Hm..."ucap shabina, dan wardah.

"Is apaan sih bina, wardah mendingan kita ke asrama aja."ucapku.

"Tunggu dulu dong cantik aku kan masih pengen lihat muka kamu."goda daffa.

"Aduh romantis banget sih daffa coba aja aku di gituin sama kamu ."ucap wardah.

"Tuh'kan kumatnya datang lagi."ucap iyan.

"Is apaan sih kamu iyan."ucap wardah.

"Ayuk teman-teman kita ke asrama aja nggak usah ladenin dia."ucapku.

"Eitsss...tunggu dulu."ucap daffa mulai mendekatiku

"Lo harus jadi milik gue."bisik daffa di telingaku.

"Hm... di bisikin apa tuh."ucap shabina.

"N____nggak ada apa-apa kok yuk kita ke asrama aja."ucapku mulai melangkah duluan,dan meninggalkan temanku yang masih berdiri di sana.

"Aku pergi dulu yah ganteng,assalamualaikum."ucap wardah.

"Alay kamu wardah."ucap iyan.

"Biarin.

"Aku duluan yah, assalamualaikum."ucap shabina meninggalkan mereka.

"Tuh'kan sila sama shabina ninggalin kita ini semua gara gara kamu pakai lemot lagi."ucap iyan.

"Mendingan gue cabut dari pada dengerin kalian berdua berantem."ucap daffa.









~Jangan lupa voment yah!!!

Hijabers&Rock N RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang