Chapter(7)

179 10 0
                                    

Di lain tempat daffa merasa bersalah dengan sila pasalnya setelah kejadian siram-menyiram ia yakin bahwa sila sangat malu andai dirinya saja yang disiram itu tidak masalah tetapi sila perempuan ia tidak mau jika para santri men'capnya dengan buruk walau bagaimanapun ini semua salahnya ia mengajak sila keluar walau sila menolaknya ia bersikeras dengan memaksa sila,dan menariknya mengikutinya. Ia ingin sekali menemui gadis itu namun jika ia menemuinya sama halnya ia menambah masalah.

"Assalamualaikum oi ngapain bengong."ucap Fian yang baru saja muncul diikuti dengan gibran,dan juga nazar.

"Eh bentar kalian ngapain disini."tanya Daffa heran melihat Gibran dan nazar pasalnya ia hanya berdua dengan Fian untuk menemaninya tetapi kedua temannya juga berada di pesantren ini (kalian pada bingung kan kok ada fian dari awal gak keliatan, jdi gini fian sahabat daffa dari kecil dan dia juga deket banget sama Daffa ,jadi Daffa menyuruh fian menemaninya di pesantren gitu gaess😊)

"Yaelah emangnya kita gak boleh pesantren disini juga."-gibran

"Ho'o tau tuh."-nazar

"Yak gue heran aja sih mau aja masuk pesantren, gue malahan pengen keluar dari sini,,sumpek gue lama-lama berada disini."-daffa

"Kedatangan kita kesini awalnya pengen jenguk elu, tapi setelah liat cewek-cewek disini pada cantik semua, MasyaAllah bening tenang iki."-nazar

"Kampret kalian urusan cewek nomor 1."-daffa

"Oh jelas."-gibran

"Asal kalian gak ngambil calon ibu dari anak²ku."ucap Daffa lebay.

"Fin siapa lagi tuh dia maksud." Tanya Gibran.

"Sila."-fian

"Sila?."-Gibran,nazar(bersamaan)

"Iya gadis paling cantik di pesantren ini."-fian

"Awas lu itu calon bini gue."-daffa

"Iye-iye aman kok bray,tapi kalau khilaf gak tanggung yak."-gibran

"Gue smackdown lo."-daffa

"Pisss canda bro hehehe.

"Jadi penasaran gue pengen liat sila itu."-nazar

Di perjalanan seorang gadis ber'empat sedang berbincang yang duanya kalem, yang duanya lagi sedang berdebat siapa lagi jika tak lain adalah Iyan,dan Wardah.

"Emang yah si Daffu,daffo,diffi yaa itulah emang Bambang jika saja ia tak memaksa sila pasti gak bakal jadi gini kan."-emosi Iyan

"Ih Iyan namanya Daffa."-wardah

"Suka-suka akulah mana anaknya suka bikin ulah, gak banget pokoknya aku harus ngasih dia pelajaran harus temuin dia pokoknya."-iyan

"Iyan gak gitu juga kasian daffanya."-wardah

"Kasian gimana dibanding teman sendiri yang seenaknya maksa keluar pesantren.

"Udalah kalian debat mulu dari tadi."-shabina

"Tuh silanya kasian kan gak usah bahas itu lagi."ucap Shabina lalu menarik sila berjalan duluan.

"Kamu sih."-wardah

"Yah kok aku."-iyan

Ketika diperjalanan Daffa melihat keempat gadis itu berjalan di hadapannya, ia berniat langsung menghampirinya.

"Sil kamu gak papah."-daffa,sila hanya menggelengkan kepalanya pertanda ia sedang baik-baik saja namun kenyataan sebaliknya.

"Oh jadi ini yang namanya sila."ucap nazar nimbrung.

"Iya cantik gak."-bisik Fian

"Yoi."-nazar

"Pinter juga Lo daf milih cewek."-gibran

"Kalian berdua bisa diem gak."-daffa

"Gara-gara kamu sila jadi gak semangat lagi."-iyan emosi

"Udah kita duluan yah, assalamualaikum."ucap Shabina melerai jika tidak iyan bakal tersulut emosi.

Keempat gadis itu pergi meninggalkan mereka,dan menuju ke aula.

"Bdw,, gadis yang jilbab coklat itu cantik juga."ucap gibran yang dimaksud adalah shabina gadis kalem yang juga tak kalah cantik.

"Bisa aja loh hhh."-nazar

"Udalah bro bentar lagi baik-baik aja kok."-fian

"Hm bener tuh,, tetaplah berjuang wahai anak muda."-nazar

"Lebay lu."-gibran

"Biarin.

"Yuk ke asrama aja."-ajak fian











*Sorry gaess part kali ini pendek sengaja biar kalian gak bosan bacanya☺️ udahyah aku udah penuhin janji aku!ditunggu part selanjutnya,,🤗
-satu lagi jangan lupa vote+comment💕 (seeyou!!)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hijabers&Rock N RollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang