prolog

479 155 373
                                    

Dimulmed itu Elena✌
Cerita kedua aku semoga suka'terimakasih'^,^

-------------------------------------------------------------

Pov Elena Saras pita

Namaku Elena Saras Pita, aku terlahir dari keluarga biasa-biasa saja. Tidak ada yang spesial dengan diriku. Hidupku hanya untuk menghidupi diriku sendiri. Tidak ada yang peduli terhadapku kecuali...

teman ku.

Aku bersyukur dengan hadirnya mereka di kehidupanku, bahkan aku sendiri sudah menganggap mereka seperti keluarga.
Iyaa. Keluarga satu-satunya yang ku miliki.

Orangtua?

Mereka sudah pergi jauh, hanya tersisa aku lah yang berada disini. Aku tau tuhan lebih menyayangi mereka. Jika boleh. Ingin rasanya aku memohon agar bisa ikut dengan mereka.

Disana bersama mereka...

Tetapi itu hanyalah mustahil. Tuhan telah memberikanku kesempatan hidup yang berharga bagiku. Ayah? Dia pergi meninggalkan beban untukku. Tetapi ada satu hal yang ia tinggal di dunia ini, yaitu hutang. Ingin rasanya hati ini menangis sekencang mungkin, mengingat belakangan ini reternir itu selalu menagih hutang ayah denganku. Tetapi yang ku lakukan hanya

sembunyi dan sembuyi...

Bahkan untuk membayarnya saja aku tidak sanggup, Apalagi jika mengigat jumlah nominal yang di pinjam ayah, bekerja 24 jam bagiku belum cukup untuk melunasi hutang ayah.

Aku takut, aku iri pada mereka, aku ingin seperti kalian, aku ingin di perdulikan, aku ingin di jaga, di prioritas. memang akui saja jika aku egois tapi aku menginginkan hal itu karena aku sendiri.....

Tuhan adakah seseorang yang aku inginkan itu?

Bisakah aku bersamanya?

Selamanya?

-----------------

Aouthor

"Saras!"

1

2

"SARAS!!"

Gadis yang di panggil saras itu  tersentak dari lamunannya. Ia menoleh ke belakang tepat saat itu semua pegawai sedang menatapnya aneh.

Tidak lupa gadis itu juga melihat lelaki paruh baya yang sedang menatap tajam saat ini. Dirinya kalut seketika, ia berdiri sambil nundukkan kepala takut, tangannya memegang ujung rok pelayan dengan gemetaran.

Pikiran buruk sudah bersarang di pikirannya. Dia semakin gemetaran, apalagi setelah dia melihat mata lelaki  tajam itu menatapnya. Gadis itu mendongakkan kepala dengan takut-takut.
"Maa-" Ucapannya terhenti ketika suara lelaki paruh baya itu.

"Keruangan saya sekarang." Lelaki paruh baya itu sudah lebih dulu berjalan masuk keruangannya.

Di belakangnya, Gadis itu mengikuti lelaki itu. Tidak lupa ia melihat semua pegawai masih tertuju melihatnya.
Ia mengrutuki ke bodohannya sendiri.

Gadis itu berharap lelaki itu tidak mengatakan sesuatu yang berada di pikirannya sejak tadi.

---------------

Destiny Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang