Part 2 "Gelisah yang memuncak"

317 144 254
                                    

Warning : Typo dimana mana !!!

Cast Delfh yang lama akan di ganti. Karena menurut author, cast cowok yang lama kurang pas dengan karakter Delfh. Mohon di maklumi.

Suasana hening menyelimuti keduanya yang hanya diam dan menikmati angin malam di atas balkon. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing tanpa ada kaitan satu sama lain sedikitpun. Mereka belum sadar bahwa bukan hanya mereka berdua saja yang masih terjaga malam ini. Karena suara gaduh yang di timbulkan oleh beberapa orang tak di kenal di luar sana, perhatian mereka teralihkan.

"Lihatlah, mereka siapa?" Faith menunjuk ke arah 4 orang yang berusaha masuk kedalam rumah kosong yang tak jauh dari rumah mereka.

"Aku tidak tau." Lisa menyipitkan matanya saat ia mencoba melihat wajah orang-orang yang dimaksud Faith.

"Kenapa aku merasa bahwa mereka seperti orang tua kita? Apa yang mereka lakukan malam-malam begini disana?" Lisa mencegah Faith saat gadis itu berdiri dan hendak pergi.

"Mau kemana kau?"

"Aku hanya ingin memastikan, lepaskan tanganku Lisa." Faith menggoyangkan tangannya agar Lisa melepaskannya tetapi tetap saja Lisa diam tak melepaskan apa yang ia pegang.

"Tidak, itu berbahaya. Kita tak tau pasti siapa mereka dan apa urusan mereka disana. Kau tidak boleh pergi" Lisa berdiri di hadapan Faith dengan tangannya yang masih memegangi tangan Faith.

"Tapi aku hanya ingin memastikan, aku tidak akan benar-benar mendekati mereka"

"Asal kau tau, itu pasti bukan orang tua kita. Lagi pula sebelum aku kemari aku melihat mereka sudah tidur di kamar mereka masing-masing" Lisa melepaskan pegangan tangannya pada Faith dan ia menatap Faith yang masih setiap menatap kearah rumah kosong itu yang samar-samar ada cahaya dari dalam sana.

"Tapi..." Lisa memotong apa yang akan dikatakan Faith.

"Kau ingatkan apa yang orang tua kita katakan, jangan pernah mendekati tempat itu apapun yang terjadi?" Faith menganggukkan kepalanya.

"Jadi lebih baik sekarang kita tidur. Ayo!!" Faith menuruti apa yang Lisa katakan. Ia berbaring diranjangnya saat Lisa keluar dari kamarnya. Tetap saja ia masih penasaran dengan orang-orang tadi. Dan soal perasannya yang tiba-tiba tak beres tadi sekarang malah tambah tak beres. Ia merasa khawatir dengan sesuatu yang ia tak ketahui.

"Ada apa denganku?" gumamnya pelan. Ia mencoba memejamkan matanya agar is bisa tidur walaupun sulit until dilakukan. Karena mata dan pikirannya sedang tak sejalan.

Faith membulatkan matanya karena terkejut dari tidurnya saat ia merasa ada sesuatu yang sedang terjadi di bawah sana. Perasannya tambah tak karuan saat ia mendengar jeritan.

Tanpa pikir panjang ia melompat dari ranjangnya dan langsung berlari keluar kamarnya menuruni tangga dengan tergesa-gesa tak memikirkan keselamatannya sendiri karena pikirannya sudah penuh dengan hal-hal yang ia tak harapkan.

Saat ia sudah di lantai bawah, ia melihat seluruh keluarganya sedang menutupi sesuatu yang ia tak dapat lihat dari posisinya. Dengan berat Faith melangkahkan kakinya mendekat kepada kerumunan itu. Ia menghembuskan nafas kasarnya saat mendengarkan tangisan dari ibu an saudaranya.

"Apa yang terjadi?" Tanyanya saat gadis itu sudah ada dalam kerumunan. Tak perlu jawaban dari orang tua maupun saudaranya, air mata Faith sudah meluncur dengan deras dan tangannya menutupi mulutnya menahan jeritan yang memaksa untuk keluar.

Ia semakin terisak saat ia melihat salah satu saudaranya tewas jatuh dari tangga. Dengan darah yang bercucuran dari kepalanya, Faith menunduk dan menyentuh tubuh Randy yang tak bernyawa lagi.

Summer RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang