Satu

924 69 21
                                    

"Red, apa terlalu berat koper ku?"

Keshwari Priscanara, gadis itu bertanya kepada temannya Respati Bimantara yang sedang menarik koper miliknya.

Respati hanya diam, punggungnya membawa tas rangsel besar buat mendaki gunung, kanan kiri tangannya membawa koper besar milik temannya, Keshwari yang biasa dipanggil Riri.

"Respati ganteng, kalau cemberut hilang gantengnya nanti."

"Bodo."

"Ihh, sebagai teman yang baik hati, aku kan harus mengingatkan mu, lihat wajah jangan dikerutkan nanti cepat tua."

Respati lebih memilih mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi taxi online, malas menanggapi kebawelan Riri.

"Pantas aku ajak naik pesawat tidak mau, bawaan mu banyak sekali, bisa over bagasi ini."

"Bukan begitu Res, aku ingin naik kereta ke Jakarta itu rasanya bagaimana."

"Kamu juga belum pernah naik pesawat."

"Makanya itu, aku ingin merasakan dari bawah dulu, naik bus, naik kereta, naik pesawat terus naik kapal pesiar atau jet ketika nanti punya suami CEO seperti di novel - novel."

"Ngimpi saja terus, nanti bangun tidur jatuh, sakit rasanya."

"Res kok doanya jelek, teman itu saling mendukung!"

"Malas dukung kamu, nyusahin iya."

"Jahat banget sama aku, karena aku tolak cinta kamu?"

"Amit - amit cinta kamu."

"Benci itu singkatan benar benar cintaaaaah."

"Aku tidak benci apalagi cinta, tidak ada dalam kamus ku."

"Ya, ya, ya, yang cintanya buat si rambut jagung."

"Riri, bukan rambut jagung, itu pirang."

"Terserah kamu Res, kasihan yang bertepuk sebelah tangan."

"Dari pada kamu, ditinggal kawin."

"Nikah Res, kawin, kawin, memangnya kambing."

"Kalau si wedhus gembel memang kawin kan, baru nikah."

"Benar juga, wedhus gembel kawin sama rambut jagung dan kita merana, nikah yuk Res!"

"Sama kamu, tambah merana nanti hidup ku."

"Segitunya kamu jahat pada ku, Res, aku sakit, sakit hati ku, Res."

"Sudah tidak usah bikin drama, sudah banyak drama di negeri ini yang bikin pusing!"

"Bukan drama Res, ini adalah kesakitan ku yang kesekian kali karena kamu menolak ku."

Respati menoyor kepala Keshwari.

"Itu sepertinya mobilnya, ayo!"

"Res, kepala ini, fitrah tahu."

"Biar bergeser otak kamu, ngedrama terus, cepetan jalannya!"

Kedua sahabat itu menghampiri taxi online pesanan mereka, mobil itu kemudian meninggalkan area Stasiun Gambir menuju daerah Jakarta Barat.

Mereka telah sampai tujuan, Respati membawa Keshwari dan koper - koper gadis itu ke arah lift.

Mereka memasuki apartemen laki - laki itu.

"Maaf cuma seperti ini tempat ku."

"Jangan begitu Res, ini sudah lebih dari cukup, aku tidak tahu harus tinggal dimana, aku pada mu, Res."

BLUE IS BLUE. ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang