Tiga

419 57 23
                                    

Vote sebelum baca ya, ya, ya.

Silakan mengikuti perjalanan puteri Riri cantik.

"Kamu bicara apa, Keshwari?"

Semua wajah - wajah di ruangan ini dalam lirikan Keshwari hampir semuanya menahan ketawa, awas saja keluar dari bawah.

"Bapak tinggi gedhe, makannya apa, Pak?"

Respati tidak menyangka Keshwari menanyakan hal aneh itu.

"Sama seperti kamu, tidak ada bedanya."

"Saya kira rebung, kacang panjang campur mecin, Pak."

"Kok bisa kamu berkesimpulan seperti itu?"

"Kacang panjang biar panjang, rebung biar tinggi seperti bambu, tanaman diberi mecin subur, Pak."

Respati sudah pucat, ingin rasanya ia rekatkan lakban tebal ke mulut Keshwari.

"Sudah teruji?"

"He he he, belum sih Pak."

"Saya mau kinerja kalian bukan wacana tapi sudah teruji kebenarannya."

Respati bernapas lega, ketika atasannya serius dan Keshwari diam memperhatikan.

" Respati dan Keshwari ikut ke ruangan saya, siapkan berkasnya yang saya minta Jum'at kemarin, Res!"

"Baik, Pak?"

Gifari melangkah menuju ruangannya, Respati segera ke mejanya menyiapkan berkas - berkas yang diminta.

"Ri, tidak kenalan dengan Pak Priyo?"

Abdi bersuara, pria gembul itu menatap Keshwari.

"Sudah kenal Bang Abdi, lebih senang kenalan dengan Pak GI."

"Aduh Ri, you suka yang gede?"

"Miss Cici suka yang gede juga kan, kalau Pak Priyo mah kecil."

Semua terdiam, kemudian tertunduk pura - pura mencari kesibukan, Keshwari melirik Priyo yang berdiri mengepalkan tangannya.

"Ayo Ri, kita temui Pak Gi!"

Respati sepertinya tidak menyadari perubahan suasana ruangan itu, mungkin karena serius menyiapkan berkas.

Respati berjalan menuju ruangan Gifari, sedang Keshwari mengikuti dari belakang, saat ia berjalan mendekati posisi Priyo, wanita itu membisikkan sesuatu.

"Kecil nyali."

Priyo tambah ingin murka, gadis kampung itu benar - benar berubah.

Ketika Keshwari sampai di samping Respati sebelum masuk ke ruangan Gifari, Respati tersenyum yang mengisyaratkan bahwa ia tahu yang dilakukan Keshwari.

Tok.

Tok.

Tok.

"Masuk!"

Kedua sahabat itu masuk, mendekat ke arah meja manager mereka.

"Duduk Res, Kesh, boleh aku panggil itu?"

"Terserah Bapak saja."

Keduanya lalu duduk, Respati segera mengeluarkan berkas - berkas.

"Bagaimana Res?"

"Untuk Jakarta sudah siap Pak, kalau ekspansi di luar Jakarta masih tetap kerja sama dengan bagian toys."

"Kesh, kamu pernah kerja bagian kid clothes, bagaimana saran mu?"

BLUE IS BLUE. ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang