Pikiran yang berkecamuk sejak kemarin membuat lelaki yang tengah duduk menghadap jalanan dari atas balkon memijit keningnya, sesekali ia menggeleng, antara bingung harus bagaimana dan merasa salah datang ke balkon rumah tepat sebelah kamarnya
"Bang temen seonho kemaren bengong besoknya mati"
Pemuda yang sedari tadi mengunyah keripik singkong kembali menegur tetangga yang sudah ia anggap 'lebih dari seorang kakak' sejak dulu itu.
"Ya abis gua musti giman-"
"Ya udah ini makan dulu.nih aku kasih semua" pemuda bernama Yoo seonho menaruh setoples keripik singkong di pangkuan guanlin, lalu lanjut membuka sebungkus Oreo dari kolong kasurnya, ngunyah lagi.
Salah memang meminta bantuan kepada anak kecil, ya abis mau gimana lagi? Sahabat perempuan samping rumahnya di minta bantuan perihal hubungan nya yang di ambang batas malah menjawab
"Ya jaman now mana ada perempuan yang mau digantungin? Sukur sukur nancy tahan Ama lo-"
"Jin"
"-udah digantungin, mending hts Lo nya romantis, lah ini kaku"
"Anjin-"
"Percuma juga di kasih advice juga Lo nya gak mau gerak"
"Salah Mulu g-"
"laki laki emang tempatnya salah, Lin"
Begitu kira-kira celotehan Jeon Heejin, tidak membantu sama sekali.
Sekarang, berharap mendapat pencerahan atas apa yang harus ia lakukan, yang ia dapat malah curhatan balik anak kelas 10 tentang makanan enak di akun-akun Instagram
"Si laperbaper kadang ngeselin, kemaren apdet sampe 5 kali pas seonho lagi bokek bokeknya"
Iya ho, iya
Guanlin diem aja, udah biasa kayak gini.
"Bang lagian kenapa gak minta tolong kak Heejin sih?" Seonho berjalan ke balkon, menopang kepalanya di tralis emas.
"Au ah"
Mereka saling diam, menikmati terpaan angin yang menyapu wajah dengan halus, sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Kalo suka tembak"
Guanlin melirik bocah berumur 15 tahun itu."Harus banget? Biar apa?"
"Nggak tau, aku masih kelas 4"
"HO"
Guanlin gregetan, bener-bener salah ngajak seonho ngomong serius
"Ih lagian minta tolong bae Jinyoung aja, dia jago udah pro"
Justru itu dia malah ke seonho, guanlin males kalo minta bantuan sama temen temennya, gengsi.
Yaelah lin masi ae.
Lelaki itu membuka line, biasanya jem segini nancy udah ngabarin dia lagi masak sama mamahnya, atau sekedar main ke rumah jinsol, tiap menit gak pernah absen cetan.
Sekarang sepi. Guanlin mengira apa yang sedang dilakukan gadisnya sekarang.
❄️❄️❄️❄️❄️
Sudah 3 jam semenjak ia bangun tidur, kalau kalian bertanya bagaimana kondisinya sekarang, jawabannya sangat tidak baik.
Rambut yang acak-acakkan, juga mata yang sembab. Yaaa siapa yang mengira ia menangis sampai pukul 2?
Sebenarnya apa sih yang perlu ditangisi? Kebodohannya karena menuntut status pada guanlin yang berujung hubungan mereka kembali merenggang?
Nancy menyesali perbuatannya kemarin, gadis itu rindu akan persepsi guanlin yang kerap membangunkannya lewat telepon tiap pagi. Walaupun cuman sekedar "hai" "pagi" udah.